Kamis, 28 Februari 2013

Sifat atomik dari actinium

Sifat atomik dari actinium
  • Nomor atom : 89
  • Nomor massa : 227,03
  • Konfigurasi elektron : [Rn] 6d1 7s2
  • Volume atom : -
  • Afinitas elektron : -
  • Keelektronegatifitasan : 1,1
  • Energi ionisasi : - pertama : 499 kJ/mol
    • kedua : 1170 kJ/mol
  • Bilangan oksidasi utama : +3
  • Bilangan oksidai lainnya : -
  • Struktur Kristal : Face Centered Cubic Unit Cell.

Sifat fisika dari actinium

Sifat fisika dari actinium
  • Densitas : -
  • Titik leleh : 1323,2 K
  • Titik didih : 2743 K
  • Bentuk (25°C) : padat
  • Warna : putih perak.

Actinium

Ac merupakan unsur pertama dalam seri grup “actinida”. Actinium ditemukan tahun tahun 1899 oleh Andre-Louis Debierne seorang ahli kimia Prancis yang memisahkannya dari campuran.

Friedrich Oskar Giesel menemukan actinium secara bebas tahun 1902 dan disebut “emanium” tahun 1904. Nama Debierne tetap dipakai karena lebih senior. Sifat kimia actinium mirip dengan lanthanum.

Kata actinium berasal dari Yunani, akti, aktinos, yang berarti sinar. Karena Ac adalah unsur radioaktif yang dapat bercahaya dalam ruangan gelap, yang disebabkan oleh intensitas keradioaktifannya yang berwarna biru.

Actinium ditemukan dalam jumlah sedukit dalam bijih uranium tetapi lebih banyak dibuat dalam satuan mg dengan cara penyinaran netron terhadap 226Ra dalam reactor nuklir. Logam actinium dibuat dengan cara reduksi actinium florida dengan uap lithium pada suhu 1100-1300ºC.

Efek lanthanum bagi kesehatan dan lingkungan

La sangat berbahaya jikak kabut dan asapnya terhirup bersama masuknya oksigen serta dalam jangka waktu yang lama, akan dapat menyebabkan emboli.

Jika menghirup La maka seseorang dapat terkena penyakit kanker paru-paru. Jika terakumulasi dalam tubuh maka La dapat mengancam organ liver.

La dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. La secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

Bersama dengan hewan air, La dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf. La sangat mudah terakumulasi dalam otot.

Kegunaan senyawa senyawa gol lanthanida

Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya. sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa.

La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah, kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan meningkatkan kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi , karena La dapat menstabilkan zeolit pada temperatur tinggi.

Salah satu kegunaan senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.

Lantanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan “hydrogen sponge” atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H.

Sifat kimia dari lanthanum

Sifat kimia dari lanthanum
  • Reaksi dengan air
    Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen
    2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)
  • Reaksi dengan oksigen
    Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana (III)oksida
    4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)
  • Reaksi dengan halogen
    Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida
    • 2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s)
    • 2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)
    • 2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)
    • 2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s)
  • Reaksi dengan asam
    Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen
    2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g).

Sifat atomik dari lanthanum

Sifat atomik dari lanthanum
  • Nomor atom : 57
  • Nomor massa : 138,91
  • Konfigurasi elektron : [Xe] 5d1 6s2
  • Volume atom : 22,5 cm3/mol
  • Afinitas elektron : 50 kJ/mol
  • Keelektronegatifitasan : 1,1
  • Energi ionisasi : - pertama : 538,1 kJ/mol
    • kedua : 1067 kJ/mol
    • ketiga : 1850 kJ/mol
  • Bilangan oksidasi utama : +3
  • Bilangan oksidasi lainnya : +2
  • Bentuk Kristal : Double Hexagonal Unit Cell.

Sifat fisika dari lanthanum

Sifat fisika dari lanthanum
  • Densitas : 6,17 g/cm3
  • Titik leleh : 1193,2 K
  • Titik didih : 3693 K
  • Bentuk (25°C) : padat
  • Warna : putih perak.

Lanthanum

Seorang ilmuawan kimia dari Swedia, Carl Gustav Mosander yang merupakan kimiawan hebat dengan julukan “father moses” pada tahun 1893 telah menemukan unsur baru dalam bentuk sampel impuritif cerium nitrat.

Lanthanum ditemukan oleh ahli kimia dari Swedia ini ketika dia mengubah komposisi sampel cerium nitrat dengan memanaskan dan mereaksikan garamnya dengan mencairkan asam nitrat. Dari hasil reaksi tersebut lalu mengisolasinya yang disebut lantana.

Lanthanum diisolasi dalam bentuk murni tahun 1923.Lanthanum relatif mudah dimurnikan, sejak hanya terdapat satu lantanida yang berdekatan yaitu cerium yang sangat mudah lepas sesuai dengan ikatan valensinya.

Efek yttrium bagi kesehatan dan lingkungan

Bahaya Yttrium jika bereksi dengan udara adalah jika terhirup oleh manusia dapat menyebabkan kanker dan jika terakumulasi dalam jumlah berlebih dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada liver. Pada binatang air terpaan scandium menyebabkan kerusakan pada membrane sel, yang berdampak pada system reproduksi dan fungsi pada system saraf.

Skandium tidak beracun tetapi beberapa dari senyawa scandium bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh.

Yttrium dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. Yttrium secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

Rabu, 27 Februari 2013

Senyawa yttrium

Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa
  • Yttrium Allumunium garnet Y­3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian.
  • Yttrium(III)Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO4 ( Eu + Y2O3) dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV berwarna. Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat Yttrium-Iron-garnet yang dimanfaatkan pada microwave supaya efektif
  • Selain itu Yttrium juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan pada logam alumunium dan alloy magnesium. Penambahan Yttrium pada besi membuat nya mempunyai efektifitas dalam bekerja.

Sifat kimia dari yttrium

Sifat kimia dari yttrium
  • Reaksi dengan air
    Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen
    2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
  • Reaksi dengan oksigen
    Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium (III)oksida
    4Y(s) + 3O2(g) 2Y2O3(s)
  • Reaksi dengan halogen
    Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida
    • 2Y(s) + 3F2(g) 2YF3(s)
    • 2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s)
    • 2Y(s) + 3Br2(g) 2YBr3(s)
    • 2Y(s) + 3I2(g) 2YI3(s)
  • Reaksi dengan asam
    Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen
    2Y(s) + 6HCl(aq) 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g).

Sifat atomik dari yttrium

Sifat atomik dari yttrium
  • Nomor atom : 39
  • Nomor massa : 88,91
  • Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2
  • Volume atom : 19,8 cm3/mol
  • Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol
  • Keelektronegatifitasan : 1,22
  • Energi ionisasi : - pertama : 615,6 kJ/mol
    • kedua : 1181 kJ/mol
    • ketiga : 1979,9 kJ/mol
  • Bilangan oksidasi utama : +3
  • Bilangan oksidasi lainnya : +2
  • Bentuk Struktur : Hexagonal Unit Cell.

Sifat fisika dari yttrium

Sifat fisika dari yttrium
  • Densitas : 4,5 g/cm3
  • Titik leleh : 1796,2 K
  • Titik didih : 3537 K
  • Bentuk (25°C) : padat
  • Warna : perak.

Yttrium

Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada periode 5. Yttrium termasuk dalam logam transisi. Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan diisolasi oleh Friedrich Wohler tahun 1828 berupa ekstrak tidak murni yttria dari reduksi yttrium klorida anhidrat (YCl3) dengan potassium.Senyawa ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas di bumi.

Efek skandium bagi kesehatan dan lingkungan

Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa senyawa scandium mungkin bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh.

Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf.

Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

Senyawa yang ditemukan dalam unsure skandium

Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure Skandium adalah Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser.

Logam ini juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) 2Sc (s) + 3 Cl3 (g)

elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen. Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium-skandium yang dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi.

Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.

Sifat kimia dari skandium

Sifat kimia dari skandium
  • Reaksi dengan air:
    Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen
    2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
  • Reaksi dengan oksigen
    Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida
    4Sc(s) + 3O2(g) 2Sc2O3(s)
  • Reaksi dengan halogen
    Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida
    • 2Sc(s) + 3F2(g) 2ScF3(s)
    • 2Sc(s) + 3Cl2(g) 2ScCl3(s)
    • 2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)
    • 2Sc(s) + 3I2(s) 2ScI3(s)
  • Reaksi dengan asam
    Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen
    2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g).

Sifat atomik dari skandium

Sifat atomik dari skandium

  • Nomor atom : 21
  • Nomor massa : 44,956
  • Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2
  • Volume atom : 15 cm3/mol
  • Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol
  • Keelektronegatifitasan : 1,36
  • Energi ionisasi : - pertama : 631 kJ/mol
    • kedua : 1235 kJ/mol
    • ketiga : 2389 kJ/mol
  • Bilangan oksidasi utama : +3
  • Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2
  • Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell
Pada keadaan padat scandium mempunyai struktur kristal hexagonal.

Sifat fisika dari skandium

Sifat fisika dari skandium
  • Densitas : 3 g/cm3
  • Titik leleh : 1812,2 K
  • Titik didih : 3021 K
  • Bentuk (25°C) : padat
  • Warna : putih perak.

Selasa, 26 Februari 2013

Skandium

Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode 4. Skandium merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879 di Swedia. Skandium ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan gadoline di Skandinavia dan Madagaskar.

Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang prediksinya pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di bumi.

Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi. Mereka menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia dan dalam proses isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar 2 g scandium oksida murni (Sc2O3).

Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk menghormati Negara Skandinavia tempat ditemukannya unsure ini.

Dmitri Mendeleev menggunakan periodik unsur tahun 1869 untuk memprediksikan keadaan dan sifat dari tiga unsur yang disebut ekaboron.Fischer, Brunger, dan Grinelaus mengolah scandium untuk pertama kalinya pada tahun 1937, dengan elektrolisis potassium, litium, dan scandium klorida pada suhu 700-800ºC.

Perbandingan sifat unsur unsur golongan IIIB

Perbandingan sifat unsur unsur golongan IIIB
  • Ukuran Atom
    Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah besar, jumlah kulit elektron semakin banyak.Sedangkan dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin pendek, karena ukuran inti semakin ke kanan semakin besar, daya tarik inti dengan elektron semakin kuat.
  • Densitas
    Dalam satu golongan dari atas ke bawah densitas semakin besar. Hal ini dikarenakan massa atom relative yang semakin besar pula tetapi menempati volume yang hampir sama.
  • Energi Ionisasi
    Energi ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom netral atau dalam keadaan gas.
    Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur golongan IIIB semakin menurun, karena dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar sehingga daya tarik inti dengan elektron terluar semakin lemah, maka energi ionisasinya semakin kecil.
  • Elektronegatifitas
    Elektronegatifitas adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom unsur lain.
    Dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegatifitas unsur golongan IIIB semakin kecil, karena jari-jarinya semakin besar, volumenya semakin besar dan daya tarik inti dan elektron semakin lemah.

Koefisien dalam plajaran kimia

Dalam pelajaran matematika koefisien adalah angka yang terletak di depan dari suatu variabel. Dalam kimia bilangan koefisien itu memiliki arti lebih dari itu. Seperti dalam persamaan reaksi berikut:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

Angka koefisien itu bisa dimaknai 1 molekul metana, 2 molekul gas oksigen, 1 molekul karbondioksida, 2 molekul air. Biasanya angka koefisien langsang begitu saja dituliskan untuk menyetarakan masing-masing jumlah atom

Dalam 1 molekul CH4 terdiri dari 1 atom C dan 4 atom H, bandingkan dengan 2H2O yang terdiri dari 4 atom H dan 2 atom O. Ya, ini berarti koefisien merupakan faktor pengali untuk molekul yang mengikuti-nya.

Bagaimana jika koefisien dari suatu ion Misalnya pada 3 ion CH3COO-, ini berarti terdapat 6 atom C, 9 atom H, 6 atom O. Jumlah muatan pada pada ion tetap 1, hanya pada konsep persamaan reaksi untuk penyetaraan atau perhitungan kimia muatan itu harus dikalikan dengan koefisien-nya.

Dalam proses perhitungan kimia (stoikiometri) kadang koefisien tidak dituliskan, maka perlu waspada agar sebelum melakukan perhitungan lanjut harus menyetarakan jumlah atom-atom pada reaktan (biasa disebelah kiri tanda panah) dengan produk/hasil reaksi (biasanya di sebelah kanan tanda panah). Caranya adalah dengan “memainkan” koefisien itu. Bisa dilakukan dengan cara coba-coba atau dengan model aljabar.

Proses pembuata urea

Proses pembuata ure
  • Sintesa Unit
    • Purifikasi Unit
    • Kristaliser Unit
    • Prilling Unit
    • Recovery Unit
    • Proses Kondensat Treatment Unit
  • Sintesa Unit
    Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery.
    Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah dilakukan Stripping oleh CO2.
  • Purifikasi Unit
    Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu
    pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.
  • Kristaliser Unit
    Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.
  • Prilling Unit
    Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor,dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.
  • Recovery Unit
    Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.
  • Proses Kondensat Treatment Unit
    Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Strpper dan Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.

Air sadah tetap

Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4).

Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.

CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) –> MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.

Air sadah sementara

Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah : Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Jenis air sadah

Jenis air sadah
Air sadah sementara
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah : Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Air sadah tetap
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) –> MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.

Pengertian air sadah

Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+. Air sadar bukan merupakan air yang berbahaya, karena memang ion-ion tersebut dapat larut dalam air. Akan tetapi dengan kadar Ca2+ yang tinggi akan menyebabkan air menjadi keruh.

Tabel contoh aroma senyawa ester

Tabel contoh aroma senyawa ester

Kegunaan ester

Ester banyak digunakan dalam kehiduapn sehari-hari antara lain :
  • Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak
  • Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliester yang digunakan sebagai bahan pembuat kain.
  • Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makanan.

Senin, 25 Februari 2013

Sifat sifat alkil alkanoat

Senyawa – senyawa ester antara lain mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  • Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah-buahan.
  • Senyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air
  • Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya.
  • Ester merupakan senyawa karbon yang netral
  • Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis
    • Contoh :
    • R–COOR1 + H2O -----------> R–COOH + R1–OH
  • Ester As. Alkanoat Alkohol
  • Ester dapat direduksi dengan H2 menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan dua buah senyawa alkohol.
    • Contoh :
    • R–C OOR1 + 2 H2 → R–CH2–OH + R1–OH
  • Ester Alkohol Alkohol
  • Ester khususnya minyak atau lemak bereaksi dengan basa membentuk garam (sabun) dan gliserol. Reaksi ini dikenal dengan reaksi safonifikasi / penyabunan.

Rumus umum ester

Ester merupakan senyawa turunan asam alkanoat, dengan mengganti gugus hidroksil
(–OH) dengan gugus –OR1. Sehingga senyawa alkil alkanoat mempunyai rumus umum:R-COOR1
R dan R1 merupakan gugus alkil, bisa sama atau tidak.
Contoh :
  • CH3–COO–CH3 R = R1 yaitu CH3
  • CH3–CH2–COO–CH3 R = CH3–CH2(C2H5)dan R1=CH3.

Kegunaan asam alkanoat

Penggunaan asam alkanoat dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
  • Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut merupakan cairan tak berwarna dengan bau yang merangsang. Biasanya digunakan untuk :
    • menggumpalkan lateks (getah karet)
    • obat pembasmi hama
  • Asam asetat atau asam etanoat yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama asam cuka. Asam cuka banyak digunakan sebagai pengawet makanan, dan penambah rasa makanan (baksa dan soto)
  • Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng
  • Asam stearat, asam ini berbentuk padat, berwarna putih. Dalam kehidupan sehari-hari terutama digunakan untuk membuat lilin.

Sifat asam karboksilat

Secara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
    • Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut sempurna dalam air
    • Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut dalam air
    • Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukat larut dalam air.
  • Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki jumlah atom C yang sama.
  • Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai karbonnya semakin lemah sifat asamnya.
  • Contoh :
    • HCOOH Ka = 1,0 . 10–4
    • CH3COOH Ka = 1,8 . 10–5
    • CH3CH2COOH Ka = 1,3 . 10–5
  • Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebut reaksi penetralan.
    • CH3COOH + NaOH -------------> CH3COONa + H2O Asam Etanoat Natrium Etanoat
  • Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini dikenal dengan reaksi esterifikasi.
    • CH3COOH + CH3–OH ------------------> CH3COOHCH3 + H2O Asam Etanoat Metanol Metil Etanoat
    • CH3CH2COOH + CH3CH2–OH -------------> CH3CH2COOCH3 + H2O Asam Propanoat Etanol Etil Propanoat.

Senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur bercabang aturan penamaan IUPAC

Senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur bercabang aturan penamaan IUPAC
  • Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandung gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas.
  • Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya sama dengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon.
  • Contoh :CH3–CH2–CH (CH3)–COOH Asam 2, metil Butanoat.

Penamaan senyawa asam alkanoat

Penamaan senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat juga ada dua cara
yaitu :
  • Menurut IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di depannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ anoat “ pada asam Alkanoat.
  • Menurut Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.

Rumus umum asam alkanoat

Asam alkanoat atau asam karboksilat merupakan golongan senyawa karbon yang
mempunyai gugus fungsional –COOH terikat langsung pada gugus alkil, sehingga rumus
umum asam alkanoat adalah : R-COOH

Kegunaan alkanon

Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
aseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai :
  • Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku
  • Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius.
  • Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

Sifat alkanon

Beberapa sifat yang dimiliki senyawa-senyawa Alkanon antara lain :
  • Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna
  • Pada umumnya larut dalam air
  • Alkanon seperti aldehide mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari pada senyawa non polar.
  • Alkanon dapat direduksi oleh gas H2 menghasilkan alkohol sekundernya.

Tabel tata nama alkanon atau keton

Tabel tata nama alkanon atau keton
 

Minggu, 24 Februari 2013

Penamaan senyawa senyawa alkanon atau keton

Penamaan senyawa senyawa alkanon atau keton
  • Menurut IUPAC mengikuti nama alkanannya dengan mengganti akhiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anom “ dalam alkanon.
  • Dengan cara Trivial yaitu dengan menyebutkan nama kedua gugus alkilnya, kemudian diikuti akhiran “ Keton “.

Reaksi aldehida

Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
  • Oksidasi
    Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag). Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut

    Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.

    Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO. Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O. Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
  • Adisi Hidrogen (Reduksi)
    Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

Kegunaan aldehide

Senyawa aldehide yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formal
dehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
  • Larutan formaldehide dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama formalin. Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium musium.
  • Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
    • Insektisida dan pembasmi kuman
    • Bahan baku pembuatan damar buatan
    • Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
  • Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
    • Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
    • Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
    • Bahan untuk membuat alkohol.

Sifat sifat aldehide

Sifat sifat aldehide
    • Senyawa-senyawa aldehide dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehide dengan jumlah atom C lebih dari 5 sukar larut dalam air.
    • Aldehide dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
    • Aldehide dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol primernya.
  • Contoh :
  • CH3–CHO + H2 -----------> CH3–CH2–OH
    Etanal Etanol
  • CH3–CH2–CHO + H2 -------> CH3–CH2–CH2–OH
    Proponal Propanol.

Contoh aldehid

Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya bersama dengan salah satu dari gugus berikut:
  • atom hidrogen lain
  • atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.

Reaksi eter

Eter adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-O-R. Beberapa reaksi dari eter diantaranya adalah:
  • Pembakaran
    Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
  • Reaksi dengan Logam Aktif
    Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif).
  • Reaksi dengan PCl5
    Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl.
  • Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX)
    Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. Jika asam halida terbatas: Jika asam halida berlebihan:
  • Membedakan Alkohol dengan Eter
    • Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan rekasinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida.
    • Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi.
  • Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl.

Senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari hari

Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
  • Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik. Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
  • MTBE (Metil Tertier Butil Eter),Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL / TML.

Sifat sifat eter

Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  • Titik didih rendah sehingga mudah menguap
  • Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
  • Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
  • Mudah terbakar
  • Pada umumnya bersifat racun
  • Bersifat anastetik (membius)
  • Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br).

Penamaan senyawa senyawa eter

Ada dua cara penamaan senyawa-senyawa eter, yaitu :
  • Menurut IUPAC, eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan “ alkoksi “ dengan ketentuan sebagai berikut :
    • rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya.
    • rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya
  • Menurut aturan trivial, penamaan eter sebagai berikut : menyebutkan nama kedua.
    gugus alkil yang mengapit gugus –O– kemudian diberi akiran eter.
    Contoh : Tabel 5.3 TATA NAMA ETER
    • Rumus Struktur Eter Nama IUPAC Nama Trivial
    • CH3–CH2–O–CH2–CH3 Etoksi etana Dietil eter / etil etil eter
    • CH3–O–CH2–CH2–CH3 Metoksi propane Metil propil eter
    • CH3–CH2–O–CH2–CH2–CH3 Etoksi propane Etil propil eter.

Rumus umum eter atau alkoksi alkana

Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua gugus alkyl yang terikat pada satu atom oksigen. Dengan demikian eter mempunyai rumus umum :R–O–R1dimana R dan R1adalah gugus alkil, boleh sama boleh tidak

Contoh :
  • CH3–CH2–O–CH2–CH3
  • R = R1(eter homogen)
  • CH3–O–CH2–CH2–CH3
  • R-R1(eter majemuk).

Sabtu, 23 Februari 2013

Penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari hari

Penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari hari
  • Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.
    Misal : lak dan vernis
  • Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
  • Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
  • Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal dengan nama Spirtus.
  • Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras.

Pembuatan alkohol

Pembuatan alkohol
  • Metanol
    Metanol adalah jenis alkohol yang bersifat racun keras, dapat menyebabkan kebutaan
    dan kematian. Metanol biasanya dibuat dan campuran CO dan H2 menggunakan katalis ZnO atau Cr2O3pada suhu 4000C dan tekanan 200 atm.
  • Etanol
    Berbeda dengan metanol etanol merupakan senyawa alkohol yang tidak bersifat racun.
    Etanol dapat dibuat dari fermentasi karbohidrat.

Sifat sifat alkohol

Secara umum senyawa alkohol mempunyai beberapat sifat, sebagai berikut :
  • Mudah terbakar
  • Mudah bercampur dengan air
  • Bentuk fasa pada suhu ruang :
    • dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
    • dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
    • dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
  • Pada umumnya alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi dibandingkan alkananya. Hal ini disebabkan adanya ikatan hidrogen atas molekulnya.

Pengertian alkohol polivalen

Alkohol polivalen adalah jenis senyawa alkohol yang mempunyai gugus fungsional lebih dari satu.
Contoh; Etandiol ,Propantriol (gliserol).

Pengertian alkohol monovalen

Alkohol monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus fungsional –OH.
Contoh :Etanol,Proponal.

Klasifikasi alkohol

Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus –OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dalam alkohol primer gugus –OH terikat pada atom karbon primer, pada alkohol sekunder, gugus –OH terikat pada atom karbon sekunder, begitu pula pada alkohol tersier, gugus –OH terikat pada atom karbon tersier.

Berdasarkan jumlah gugus fungsinya alkohol dibedakan menjadi alcohol monovalen dan alkohol polivalen.
  • Alkohol monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus fungsional –OH. Contoh :Etanol,Proponal
  • Alkohol polivalen adalah jenis senyawa alkohol yang mempunyai gugus fungsional lebih dari satu. Contoh|; Etandiol ,Propantriol (gliserol).

Aturan penamaan senyawa alkohol dengan rumus struktur bercabang

Aturan penamaan senyawa alkohol dengan rumus struktur bercabang
  • Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C paling panjang yang mengikat gugus fungsi –OH , kemudian beri nama sesuai nama alkoholnya. (lihat tabel 5.2)
  • Pemberian nomor pada rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor terkecil bagi atom C yang mengikat gugus –OH. Langkah selanjutnya sama dengan penamaan senyawa – senyawa hidrokarbon (terdahulu) Contoh :
  • OH
  • a) H3C – CH – CH -CH2– CH2– CH3
  • CH2
  • CH2
  • CH3
  • Nama yang betul :
  • 2. Propil 3. Heksanol
  • (rantai utama dipilih yang 6C bukan 7C karena jika dipilih 7C gugus –OH nya tidak ikut).
  • CH3
  • b) CH3– CH – CH – CH3
  • OH
  • Nama yang betul :
  • 3 metil 2 butanol
  • bukan
  • 2 metil 3 butanol
  • (ingat aturan 2).

Contoh penamaan alkohol

Contoh penamaan alkohol

Penamaan senyawa alkohol

Penamaan senyawa alkohol prinsipnya ada dua cara yaitu :
  • Dengan aturan IUPAC yaitu menggunakan nama senyawa alkananya dengan mengganti akiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anol “ dalam alkoholnya.
  • Dengan sistem Trivial yaitu dengan menyebutkan nama gugus alkilnya diikuti kata alkohol.

Gugus alkil dan rumus molekul alkohol









Gugus alkil dan rumus molekul alkohol

Jumat, 22 Februari 2013

Manfaat methanol

Manfaat methanol

  • Sebagai bahan bakar
    Methanol adalah bahan bakar yang ramah lingkungan, pembakaran methanol menghasilkan karbon dioksida dan air. CH3OH + O2 --> CO2 + H2O. Jika dibandingkan dengan bensin, yang biasanya ditambah zat antiketuk untuk menambah nilai oktan. Salah satu zat antiketuk yang digunakan untuk menambah nilai oktan bensin adalah TEL (Tetra Ethyl Lead). Lead = Timbal / Pumblum (Pb) tidak bereaksi dengan oksigen sehingga emisi pembakaran kendaraan yang menggunakan bensin ber-TEL adalah timbal (Pb), dan effect dari timbal adalah kerusakan permanen pada otak bagi orang yang menghirupnya. Makanya sekarang TEL dilarang penggunaannya dan diganti dengan bensin super TT (Tanpa Timbal). Pada bensin super TT MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Ether).
  • Sebagai bahan dasar formalin (formaldehid / aldehid)
    Methanol merupakan alkohol primer karena gugus -OH terikat pada Carbon (C) primer. C Primer adalah C yang mengikat satu atom C lain. Alkohol primer jika dioksidasi akan menjadi formalin CH2O. Formalin adalah zat yang digunakan untuk mengawetkan mayat yang digunakan oleh penduduk Mesir kuno untuk membuat mumi. Belakangan banyak yang menyalahgunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan pengganti asam benzoat.
  • Sebagai bahan utama zat antiseptic
    Methanol digunakan untuk membuat zat antiseptic untuk obat luka luar.
  • Sebagai zat antibeku
    Di negara yang bermusim dingin, methanol digunakan sebagai zat antibeku / antifreeze pada radiator mobil. Pada musim dingin jika cairan yang digunakan pada radiator adalah air, maka air tersebut akan membeku dan berdampak pada kerusakan mesin. Untuk mengatasinya digunakan methanol.
  • Bahan utama plastik
    Methanol dapat membentuk polimer dan digunakan untuk membuat plastik
  • Bahan peledak
    Salah satu peledak/bom yang terkenal dan paling mudah pembuatannya adalah TNT (Tri Nitro Toluena), yakni salah satu golongan benzena yang memiliki gugus -CH3 dan -NO2. Salah satu bahan utama TNT adalah methanol.
Pada suhu kamar methanol adalah zat cair yang mudah menguap dan mudah terbakar. Methanol juga bersifat racun. Dan ketika methanol terbakar, apinya tak berwarna / tak terlihat. Apa jadinya jika methanol dicampur dengan minuman keras? Menurut ilmuwan 10 cc (Centimeter Cubik / cm3) terminum dapat menyebabkan kebutaan, dan lebih dari itu dapat menyebabkan kematian.

Cara mencegah korosi

Cara mencegah korosi
  • Dicat
  • Dilapisi logam yang lebih mulia
  • Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi
  • Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi dan dihubungkan
  • Dicampur dengan logam lain.

Reaksi perkaratan besi

Reaksi perkaratan besi
  • Anoda: Fe(s) ® Fe2+ + 2e
    Katoda: 2 H+ + 2 e- ® H2
    2 H2O + O2 + 4e- ® 4OH-
  • 2H+ + 2 H2O + O2 + 3 Fe ® 3 Fe2+ + 4 OH- + H2
    Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O.

Definisi korosi

Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya (Roberge, 1999). Definisi lainnya adalah korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab korosi, korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam (Gunaltun, 2003).

Pada dasarnya peristiwa korosi adalah reaksi elektrokimia. Secara alami pada permukaan logam dilapisi oleh suatu lapisan film oksida (FeO.OH). Pasivitas dari lapisan film ini akan rusak karena adanya pengaruh dari lingkungan, misalnya adanya penurunan pH atau alkalinitas dari lingkungan ataupun serangan dari ion-ion klorida. Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-ion dan juga antar elektron. Anode adalah bagian dari permukaan logam dimana metal akan larut.

Reaksinya :
Fe —–> 2 Fe++ + 4e-
Dengan kata lain ion-ion besi Fe++ akan melarut dan elektron-elektron e- tetap tinggal pada logam. Katode adalah bagian permukaan logam dimana elektron-elektron 4e- yang tertinggal akan menuju kesana (oleh logam) dan bereaksi dengan O2 dan H2O.

O2 + H2O + 4e- —–> 4 OH-
Ion-ion 4 OH- di anode bergabung dengan ion 2 Fe++ dan membentuk 2 Fe(OH)2. Oleh kehadiran zat asam dan air maka terbentuk karat Fe2O3.

Hukum faraday II

Hukum Faraday II
"Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda (terbentuk pada masing-masing elektroda) oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut."

Rumus:
m1 : m2 = e1 : e2
m = massa zat (garam)
e = beret ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi.

Hukum faraday I

Hukum Faraday I
"Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut".

Rumus:
m = e . i . t / 96.500
q = i . t

m = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb).

Cara menghitung potensial elektroda sel

Cara menghitung potensial elektroda sel
  • E° sel = E° red - E° oks
  • E sel = E° sel - RT/nF ln C
  • Pada 25° C :
  • E sel = E° sel - 0.059/n log C
Elektroda tergantung pada :
  • Jenis Elektroda
  • Suhu
  • Konsentrasi ionnya
Catatan :
  • E° = potensial reduksi standar (volt)
  • R = tetapan gas - [ volt.coulomb/mol.°K] = 8.314
  • T = suhu mutlak (°K)
  • n = jumlah elektron
  • F = 96.500 coulomb
  • C = [bentuk oksidasi]/[bentuk reduksi].

Elektroda logam

Elektroda logam
  • E° logam diukur terhadap E° H2
  • Logam sebelah kiri H : E° elektroda <>
  • Logam sebelah kanan H : E° elektroda > 0.

Elektroda hidrogen

Elektroda hidrogen
  • E° H2 diukur pada 25° C, 1 atm dan {H+} = 1 molar
  • E° H2 = 0.00 volt.

Pengertian potensial elektroda

Merupakan ukuran terhadap besarnya kecenderungan suatu unsur untuk melepaskan atau mempertahankan elektron.

Kamis, 21 Februari 2013

Baterai Ni Cd

Baterai Ni - Cd
  • Katoda : NiO2 dengan sedikit air
  • Anoda : Cd.

Sel bahan bakar

Sel bahan bakar
  • Elektroda : Ni
  • Elektrolit : Larutan KOH
  • Bahan Bakar : H2 dan O2.

Sel aki

Sel aki
  • Katoda: PbO2
  • Anoda : Pb
  • Elektrolit: Larutan H2SO4
  • Sel sekunder.

Sel kering atau sel leclance

Sel kering atau sel leclance
  • Katoda : Karbon
  • Anoda :Zn
  • Elektrolit : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air.

Macam sel volta

Macam sel volta
Sel Kering atau Sel Leclance
  • Katoda : Karbon
  • Anoda :Zn
  • Elektrolit : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
Sel Aki
  • Katoda: PbO2
  • Anoda : Pb
  • Elektrolit: Larutan H2SO4
  • Sel sekunder
Sel Bahan Bakar
  • Elektroda : Ni
  • Elektrolit : Larutan KOH
  • Bahan Bakar : H2 dan O2
Baterai Ni - Cd
  • Katoda : NiO2 dengan sedikit air
  • Anoda : Cd.

Konsep konsep sel volta

Konsep konsep sel volta
Sel Elektrolisis
  • terjadi perubahan : energi listrik ® energi kimia
  • anode = elektroda positif (+)
  • katoda = elektroda neeatif (-)
KONSEP-KONSEP SEL VOLTA
  • Sel Volta
    • Deret Volta/Nerst
      Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn
      Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
    • Makin ke kanan, mudah direduksi sukar dioksidasi
      Makin ke kiri, mudah dioksidasi sukar direduksi
  • Prinsip
    • Anoda terjadi reaksi oksidasi ; Katoda terjadi reaksi reduksi
    • Arus elektron : anoda ® katoda ; Arus listrik : katoda ® anoda
    • Jembatan garam: menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.

Sel elektrolisis

Sel elektrolisis
  • terjadi perubahan : energi listrik ® energi kimia
  • anode = elektroda positif (+)
  • katoda = elektroda neeatif (-).

Sel volta

Sel Volta/Galvani
  • terjadi penubahan : energi kimia ® energi listrik
  • anode = elektroda negatif (-)
  • katoda = elektroda positif (+).

Langkah penyetaraan reaksi redoks

Langkah penyetaraan reaksi redoks
  • CARA BILANGAN OKSIDASI
    • Tentukan mana reaksi oksidasi dan reduksinya.
    • Tentukan penurunan Bilangan Oksidasi dari oksidator dan kenaikan Bilangan Oksidasi dari reduktor.
    • Jumlah elektron yang diterima dan yang dilepaskan perlu disamakan dengan mengalikan terhadap suatu faktor.
    • Samakan jumlah atom oksigen di kanan dan kiri reaksi terakhir jumlah atom hidrogen di sebelah kanan dan kiri reaksi.
  • 2.CARA SETENGAH REAKSI
    • Tentukan mana reaksi oksidasi dan reduksi.
    • Reaksi oksidasi dipisahkan daui reaksi reduksi
    • Setarakan ruas kanan dan kiri untuk jumlah atom yang mengalami perubahan Bilangan Oksidasi untuk reaksi yang jumlah atom-atom kanan dan kiri sudah sama, setarakan muatan listriknya dengan menambahkan elektron.
    • Untuk reaksi yang jumlah atom oksigen di kanan dan kiri belum sama setarakan kekurangan oksigen dengan menambahkan sejumlah H2O sesuai dengan jumlah kekurangannya.
    • Setarakan atom H dengan menambah sejumlah ion H+ sebanyak kekurangannya.
    • Setarakan muatan, listrik sebelah kanan dan kiri dengan menambahkan elektron pada ruas yang kekurangan muatan negatif atau kelebihan muatan positif.
    • Samakan jumlah elektron kedua reaksi dengan mengalikan masing-masing dengan sebuah faktor.
  • Tahapan:
    • Tentukan perubahan bilangan oksidasi.
    • Setarakan perubahan bilangan oksidasi.
    • Setarakan jumlah listrik ruas kiri dan kanan dengan :
    • H+ Þ pada larutan bersifat asam
    • OH- Þ pada larutan bersifat basa
    • Tambahkan H2O untuk menyetarakan jumlah atom H.
  • Contoh:
    • MnO4- + Fe2+ ® Mn2+ + Fe3+ (suasana asam)
    •     .................-5
    •     .....é````````````ù
    • 1.MnO4- + Fe2+ ® Mn2+ + Fe3+
    •     ..+7...... +2....... +2...... +3
    •     .................ë û
    • ........................+1
    • 2 Angka penyerta = 5
    • MnO4- + 5 Fe2+ ® Mn2+ + 5 Fe3+
    • 3.MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ ® Mn2+ + 5 Fe3+
    • 4.MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ ® Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O.

Pengertian sifat koligatif larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).

Sifat koligatif meliputi:
  • Penurunan tekanan uap jenuh
  • Kenaikan titik didih
  • Penurunan titik beku
  • Tekanan osmotik
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

Rabu, 20 Februari 2013

Jenis entalpi

Ada 3 (tiga) jenis entalpi, yaitu:
  • Entalpi Pembentukan (Hf)
  • Entalpi Penguraian (Hd)
  • Entalpi Pembakaran (Hc).

Pengertian termokimia

Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.

Pengertian katalisator heterogen

Katalisator heterogen adalah katalisator yang mempunyai fasa tidak sama dengan zat yang dikatalisis.

Pengertian katalisator homogen

Katalisator homogen adalah katalisator yang mempunyai fasa sama dengan zat yang dikatalisis.

Pengertian derajat disosiasi

Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula.

Pengertian disosiasi

Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.

Kesetimbangan dalam sistem heterogen

Kesetimbangan dalam sistem heterogen
  • Kesetimbangan dalam sistem padat gas
    Contoh: CaCO3(s) « CaO(s) + CO2(g)
  • Kesetimbangan sistem padat larutan
    Contoh: BaSO4(s) « Ba2+(aq) + SO42- (aq)
  • Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
    Contoh: Ca(HCO3)2(aq) « CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g).

Kesetimbangan dalam sistem homogen

Kesetimbangan dalam sistem homogen
  • Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
    Contoh: 2SO2(g) + O2(g) « 2SO3(g)
  • Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
    Contoh: NH4OH(aq) « NH4+(aq) + OH- (aq).

Macam sistem kesetimbangan

Macam sistem kesetimbangan
  • Kesetimbangan dalam sistem homogen
    • Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
      Contoh: 2SO2(g) + O2(g) « 2SO3(g)
    • Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
      Contoh: NH4OH(aq) « NH4+(aq) + OH- (aq)
  • Kesetimbangan dalam sistem heterogen
    • Kesetimbangan dalam sistem padat gas
      Contoh: CaCO3(s) « CaO(s) + CO2(g)
    • Kesetimbangan sistem padat larutan
      Contoh: BaSO4(s) « Ba2+(aq) + SO42- (aq)
    • Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
      Contoh: Ca(HCO3)2(aq) « CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g).

Indikator asam basa

Indikator asam basa
  • Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya
  • Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat.
  • Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH.

Selasa, 19 Februari 2013

Cara melakukan titrasi asam basa

Cara melakukan titrasi asam
  • Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
  • Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
  • Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien
  • Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
  • Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !basa.

Jenis titrasi asam basa

Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
  • Asam kuat - Basa kuat
  • Asam kuat - Basa lemah
  • Asam lemah - Basa kuat
  • Asam kuat - Garam dari asam lemah
  • Basa kuat - Garam dari basa lemah.

Rumus umum titrasi

Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa

Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:

NxV asam = NxV basa

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa

keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa).

Cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
  • Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
  • Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

Prinsip titrasi asam basa

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.

Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

Tabel asam monoprotik dan poliprotik

Tabel asam monoprotik dan poliprotik

Menghitung pH larutan basa lemah

Basa lemah mempunyai harga derajat ionisasinya α ≠ 1, sehingga untuk menentukan konsentrasi ion OH – digunakan rumus:

Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahui tetapan ionisasi basa, Kb = 10 –5
Jawab:
NH4OH (aq) ↔ OH – (aq) + NH4 + (aq)

[OH – ] = √ (Mb . Kb) = √10 –3 . 10 –5 = 10 –4 M
pOH = - log [OH –] = - log 10 –4
Jadi pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10 = 4.

Menghitung pH larutan basa kuat

Untuk menentukan pH larutan basa kuat ( α = 1), maka terlebih dahulu dihitung nilai pOH larutan dari konsentrasi basa. Untuk menentukan konsentrasi ion OH – dipakai rumus yaitu :

Contoh:
a. Hitunglah pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M

Jawab:
a. KOH(aq) → K+ (aq) + OH –
[OH –] = 1 x [KOH] = 0.1 = 10 –1
pOH = - log [OH – ] = - log 10 –1
Jadi pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13

b. Ba(OH)2 (aq) → Ba 2+(aq) + 2 OH – (aq)
[OH –] = 2 x [Ba(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10 –2 M
pOH = - log [OH–] = - log 2.10 –2
pOH = 2 - log 2
Jadi pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) = 12 + log 2.

Menghitung pH asam lemah

Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya ¹ 1 (0 <>+] dengan rumus

Contoh:
Hitunglah pH dari 0,1 M CH3COOH, jika diketahui Ka = 10-5

Jawab:
[H+] = √ (Ca . Ka) = 10-1 . 10-5 = 10-3 M
pH = -log 10-3 = 3

Menghitung pH asam kuat

Bagi asam-asam kuat ( a = 1), maka menyatakan nilai pH larutannya dapat dihitung langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).

Contoh:
1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.001 M HCl !

Jawab:
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = [HCl] = 0.001 = 10-3 M
pH = - log 10-3 = 3

2. Hitunglah pH dari 0,05 M asam sulfat !
Jawab:
H2SO4(aq) → 2 H+(aq) + SO42-(aq)

[H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.05 = 10-1 M
pH = - log 10-1 = 1

Senin, 18 Februari 2013

Tabel kekuatan basa

Tabel kekuatan basa

Tabel kekuatan asam

Tabel kekuatan asam
 

Fungsi larutan penyangga

Fungsi larutan penyangga
  • Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
  • Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
  • Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitu dari ion HCO3- denganion Na+ . Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan, mutah hebat.Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung ,ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
  • Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu, yaitu asam dihidrogen posphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen posphat (HPO4-2)
  • Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam benzoat dengan natrium benzoat). Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata.

Cara kerja larutan penyangga basa

Pada bahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.

Berikut ini cara kerja larutan penyangga:
  • Larutan penyangga basa
    Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
  • Pada penambahan asam
    Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
    NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
  • Pada penambahan basa
    Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
    NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l).

Larutan penyangga basa

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.

Sifat larutan penyangga

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.

Jadi apabila suatu larutan penyangga ditambahkan asam atau basa ataupun diencerkan maka nilai pH larutan penyangga tersebut akan tetap. Andaikan kita memiliki larutan penyangga ber-pH 6.5 kemudian kedalam larutan penyangga itu kita tetesi sejumlah asam (misalnya HCl) lalu pH larutan tersebut kita ukur pH nya maka pH larutan tersebut akan tetap 6.5.

Hal yang sama juga terjadi bila larutan penyangga itu kita tetesi basa (misalnya KOH) ataupun kita tambahkan air sehingga volumenya menjadi 3 kali volume semula, pHnya akan tetap menunjukan 6.5.

Cara kerja larutan penyangga asam

Pada bahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga:

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
  • Pada penambahan asam
    Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH. CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
  • Pada penambahan basa
    Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l).

Komponen larutan penyangga asam

Secara umum, larutan penyangga asam mengandung suatu Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-). Larutan seperti itu dapat dibuat dengan berbagai cara,misalnya:
  • Mencampurkan Asam lemah (HA) dengan garamnya(LA,garam LA menghasilkan ion A- yang merupakan basa konjugasi dari Asam HA)
  • Mencampurkan suatu asam lemah dengan basa kuat dimana asam lemah dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan.

Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya - acapkali garam natrium.

Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan. Pada kasus ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah dalam hal konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama.

Sifat larutan penyangga asam

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu.

Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.

Jadi apabila suatu larutan penyangga ditambahkan asam atau basa ataupun diencerkan maka nilai pH larutan penyangga tersebut akan tetap.

Andaikan kita memiliki larutan penyangga ber-pH 6.5 kemudian kedalam larutan penyangga itu kita tetesi sejumlah asam (misalnya HCl) lalu pH larutan tersebut kita ukur pH nya maka pH larutan tersebut akan tetap 6.5.

Hal yang sama juga terjadi bila larutan penyangga itu kita tetesi basa (misalnya KOH) ataupun kita tambahkan air sehingga volumenya menjadi 3 kali volume semula, pHnya akan tetap menunjukan 6.5.

Minggu, 17 Februari 2013

Tabel pembentukan garam

Tabel pembentukan garam

Empat jenis garam

Empat jenis garam
  • Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl, K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)
  • Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH <>
  • Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
  • Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka den Kb.

Definisi hidrolisis

Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali. Ada dua macam hidrolisis, yaitu:
  • Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak)
  • Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah).

Pengertian kelarutan

Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Kelarutan bergantung pada jenis zat terlarut, ada zat yang mudah larut tetapi banyak juga yang sedikit larut.

Pengambilan endapan pengotor

Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.

Pembentukan delta di muara sungai

Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.

Penjernihan air

Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:

Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

Penggumpalan darah

Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.

Pemutihan gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

Tabel aplikasi koloid

Tabel aplikasi koloid

Sabtu, 16 Februari 2013

Macam macam sol

Sol adalah sistem koloid di mana partikel padat terdispersi dalam cairan. Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel padat terhadap cairan pendispersi, kita mengenal dua macam sol;
  • Sol liofil, dimana partikel-partikel padat akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk suatu selubung di sekeliling partikel padat itu. Liofil artinya “cinta cairan” (Bahasa Yunani; lio=cairan; philia=cinta). Sol liofil yang setengah padat disebut gel. Contoh gel antara lain selai dan gelatin.
  • Sol liofob, dimana partikel-partikel padat tidak mengadsorpsi molekul cairan. Liofib artinya “takut cairan” (phobia=takut).

Pengertian aerosol

Aerosol adalah sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas. Aerosol yang dapat kita saksikan di alam adalah kabut, awan, dan debu di udara. Dalam industri modern, banyak sediaan insektisida dan kosmetika yang diproduksi dalam bentuk aerosol, dan sering kita sebut sebagai obat semprot, Contohnya antara lain adalah hair spray, deodorant dan obat nyamuk.

Reaksi hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Misalanya:
  • Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan memanaskan larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih; FeCl3 (aq) + 3H2O(l) à Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq) (Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)
  • Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air mendidih;
    AlCl3 (aq) + 3H2O(l) à Al(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq).

Pembuatan koloid sol

Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan suspensi, karena itu cara pembuatannya dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau memperkecil partikel suspensi. Maka dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan iystem koloid sol, yaitu:
  • Metode kondensasi yang merupakan metode bergabungnya partikel-partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel berukuran koloid.
  • Metode dispersi yang merupakan metode dipecahnya partikel-partikel besar sehingga menjadi partikel-partikel berukuran koloid.

Contoh buih cair

Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair,Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun.

Contoh buih padat

Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat,Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam.

BUIH (fase terdispersi gas)

BUIH (fase terdispersi gas)
  • Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
    Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
  • Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
    Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
  • Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan.

Contoh emulsi gas

Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas,Contoh: hairspray dan obat nyamuk

Contoh emulsi cair

Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair,Contoh: susu, mayones, krim tangan.

Contoh emulsi padat

Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat,Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi.

Jumat, 15 Februari 2013

Emulsi (fase terdispersi cair)

Emulsi (fase terdispersi cair)
  • Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
    Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
  • Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
    Contoh: susu, mayones, krim tangan
  • Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
    Contoh: hairspray dan obat nyamuk.

Contoh sol gas

Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas,Contoh: debu di udara, asap pembakaran.

Contoh sol cair

Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat.

Contoh sol padat

Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat,Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam

BUIH (fase terdispersi gas)

BUIH (fase terdispersi gas)
  • Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
    Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
  • Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
    Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
  • Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi
    sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

Emulsi (fase terdispersi cair)

Emulsi (fase terdispersi cair)
  • Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
    Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
  • Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
    Contoh: susu, mayones, krim tangan
  • Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
    Contoh: hairspray dan obat nyamuk.

Sol (fase terdispersi padat)

Sol (fase terdispersi padat)
  • Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
    Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
  • Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
    Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
  • Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
    Contoh: debu di udara, asap pembakaran.

Jenis jenis koloid

Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
  • Sol (fase terdispersi padat)
    • Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
      Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
    • Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
      Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
    • Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
      Contoh: debu di udara, asap pembakaran
  • Emulsi (fase terdispersi cair)
    • Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
      Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
    • Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
      Contoh: susu, mayones, krim tangan
    • Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
      Contoh: hairspray dan obat nyamuk
  • BUIH (fase terdispersi gas)
    • Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
      Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
    • Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
      Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
      - Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi
      sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan.

Pengertian sistem koloid

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Keadaan koloid adalah suatu keadaan antara larutan dan suspensi. Suatu kumpulan dari beberapa ratus atau beberapa ribu partikel yang membentuk partikel lebih besar dengan ukuran sekitar 10 Ã… sampai 2 000 Ã… dikatakan berada dalam keadaan koloid.

Gaya van der waals

Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada jenis tertentu gaya antar molekul. Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya antar molekul, dan hingga saat ini masih kadang digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol.

Hal ini mencakup gaya yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol rotasi atau bebas (gaya Debye) serta pergeseran distribusi awan elektron (gaya London).

Gaya van der waals : gaya tarik di antara atom atau molekul, gaya ini jauh lebih lemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan valensi dan besarnya ialah 10-7 kali jarak antara atom-atom atau molekul-molekul. Gaya ini menyebabkan sifat tak ideal pada gas dan menimbulkan energi kisi pada kristal molekular. Ada tiga hal yang menyebabkan gaya ini :
  • Interaksi dwikutub-dwikutub, yaitu tarikan elektrostatistik di antara dua molekul dengan moment dwikutub permanen.
  • Interaksi dwikutub imbasan, artinya dwikutub timbul karena adanya polarisasi oleh molekul tetangga.
  • Gaya dispersi yang timbul karena dwikutub kecil dan bersifat sekejap dalam atom.

Kamis, 14 Februari 2013

Definisi hibridisasi

Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Walaupun kadang-kadang diajarkan bersamaan dengan teori VSEPR,

Teori hibridisasi tidaklah sepraktis teori orbital molekul dalam hal perhitungan kuantitatif. Masalah-masalah pada hibridisasi terlihat jelas pada ikatan yang melibatkan orbital d, seperti yang terdapat pada kimia koordinasi dan kimia organologam. Walaupun skema hibridisasi pada logam transisi dapat digunakan, ia umumnya tidak akurat.

Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan untuk menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O (kadang kala juga P dan S). Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam metana.

Cara meramalkan geometri molekul

Cara meramalkan geometri molekul
  • Menentukan tipe molekul
  • Menggambar susunan ruang domain-domain elektron di sekitar atom pusat yang memberi tolakan minimum
  • Menetapkan pasangan terikat dengan menuliskan lambang atom yang bersangkutan
  • Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh pasangan elektron bebas.

Prinsip dasar toeri domain electron

Prinsip dasar toeri domain electron
  •  Antardomain electron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga domain electron akan mengatur diri (mengambil formasi sedemikian rupu sehingga tolak-menolak diantaranya menjadi minimum.
  • Urutan kekuatan tolak-menolak diantara domain electron adalah sebagai berikut:
    • Tolakan antardomain electron bebas 
    • tolakan antar domain electron bebas dengan domain electron ikatan
    • tolakan antar domain electron ikatan. Perbedaan daya tolak ini terjadi karena pasangan bebas hanya terikat pada satu atom saja sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada pasangan electron ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah menegcilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan electron bebas.
  • Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan electron terikat.

Pengertian teori domain elektron

Teori Domain Elektron adalah suatu cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan tolak-menolak electron-elektron pada kulit luar atom pusat. Teori Domain Elekton akan menjelaskan susunan elektron dalam suatu atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan mempengaruhi bentuk geometri molekulnya dan bentuk geometri ini akan dijelaskan melalui
teori VSEPR(Valence Shell Electron Pair Repulsion).

Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak menolak pasangan – pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat.Teori ini menekankan pada kekuatan tolak menolak diantara pasangan -pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah sebagai berikut :Pasangan Elektron Terikat (PET) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB)

Langkah menuliskan konfigurasi electron suatu atom

Langkah menuliskan konfigurasi electron suatu atom
  • Tentukanlah jumlah elektron dari atom unsur tersebut! Jumlah elektron dari atom unsur sama dengan nomor atom unsur tersebut.
  • Tuliskan jenis subkulit yang dibutuhkan secara urut berdasarkan diagram curah hujan yang telah Anda baca yaitu:
    1s-2s-2p-3s-3p-4s-3d-4p-5s-4d-5p-6s-4f-5d-6p-7s-5f-6p-7p-8s
  • Isikan elektron pada masing-masing subkulit dengan memperhatikan jumlah elektron maksimumnya.Elektron ditulis agak ke atas setelah tanda orbital. Jika subkulit paling rendah sudah terisi maksimum, maka sisa elektron dimasukkan pada subkulit berikutnya. Berdasarkan jumlah orbital tiap subkulit dan tiap orbital maksimum terisi dua elektron, maka jumlah elektron maksimum pada tiap-tiap subkulit adalah:
    • Subkulit s maksimum isi 2 elektron
    • Subkulit p maksimum isi 6 elektron
    • Subkulit d maksimum isi 10 elektron
    • Subkulit f maksimum isi 14 elektron
  • Contoh:
    Perhatikan contoh dengan mengikuti langkah-langkah tersebut
    Atom unsur dengan tanda atom S akan kita buat konfigurasi elektronnya maka:
    • Nomor atom unsur tersebut = 16
      (lihatlah angka yang tertulis di bawah tanda atom). Dengan demikian jumlah elektron atom tersebut sebanyak 16.
    • Jenis subkulit yang dibutuhkan secara urut kita tuliskan sebagian, mulai dari yang paling kiri 1s-2s-2p-3s-3p-4s
    • Isikan pada subkulit 1s sebanyak 2 elektron. Sisanya isikan pada subkulit 2s sebanyak 2 elektron. Sudah berapa elektron yang Anda masukkan pada subkulit tersebut? Apakah masih ada sisanya? Jika masih, lanjutkan ke subkulit berikutnya
      • Subkulit berikutnya adalah 2p dengan elektron yang dapat diisikan maksimumnya sebanyak 6.
      • Masih ada sisa lagi?
      • Isikan pada subkulit berikutnya yaitu 3s dengan 2 elektron.
      • Masih ada sisa lagi?
      • Masukkan sisanya pada subkulit selanjutnya yaitu 3p sebanyak sisanya, yaitu 4.
      • Sehingga konfigurasi elektron untuk atom unsur dengan tanda atom S dapat dituliskan secara berurut sebagai berikut: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4.

Pedoman yang digunakan dalam penulisan konfigurasi elektron

Pedoman yang digunakan dalam penulisan konfigurasi elektron adalah Azas Aufbau, Azas Larangan Pauli dan Kaidah Hund.
  • Azas Aufbau
    Azas Aufbau (berasal dari bahasa Jerman yang berarti membangun) menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya”.
    Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
  • Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama.
    Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
  • Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.

Ciri khas model atom mekanika gelombang

Ciri khas model atom mekanika gelombang
  • Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
  • Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
  • Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Efek fotolistrik yang bertentangan dengan teori gelombang

Efek fotolistrik yang bertentangan dengan teori gelombang
  • Teori gelombang menyarankan bahwa tenaga kinetik dari foto elektron harus semakin besar jika sinar cahaya dibuat makin rapat
  • Menurut teori gelombang, maka efek fotolistrik seharusnya terjadi pada setiap frekuensi cahaya, asalkan saja cahaya itu cukup kuat.
  • Jika tenaga fotoelektron dikumpulkan dari gelombang yang masuk oleh plat logam, maka tidaklah cenderung bahwa luas sasaran efektif untuk sebuah elektron di dalam logam akan jauh lebih besar dari pada beberapa diameter atom. Jadi jika cahaya tersebut cukup lemah, maka harus ada ketinggalan waktu yang dapat diukur pada pengenaan cahaya pada permukaan dan pelemparan.

Dampak penggunaan minyak bumi terhadap tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke tubuh, sebagian besar akan ditimbun dalam tulang.

Ketika orang mengalami stres, diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa berbahaya

Dampak penggunaan minyak bumi terhadap perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang.

Rabu, 13 Februari 2013

Cara menaikkan angka oktan

Cara menaikkan angka oktan
  • Salah satu cara (banyak cara yg lain) untuk menaikkan nilai oktan adalah penambahan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya sederhana, mixing saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai oktan ini berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan.
    Pada intinya bensin beroktan tinggi ini bisa didapatkan dengan merubah struktur molekul hidrokarbon penyusun bahan bakar. Sehingga dengan bantuan katalis pada kondisi operasi tertentu, struktur molekul parafinik (bernilai oktan rendah), bisa diubah menjadi struktur naftenik, dan naftenik menjadi aromatik. Dimana nilai oktan aromatik > naftenik > parafinik.
  • Menambahkan Naphtalene pada bensin. Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin. Besarnya angka oktan ini dapat diukur dengan mesin CFR.
    Dalam hal ini terlihat bahwa naphthalene merupakan bahan yang mampu meningkatkan angka oktan tetapi naphtalene sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran campuran akan lebih rendah dari pada bensin murni.
    Karena bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut naphtalene seperti halnya benzena, mempunyai sifat antiknock yang baik. Oleh sebab penambahan naphtalene pada bensin akan meningkatkan mutu antiknock dari bensin tersebut.
  • Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter).
    Bensin jenis premix menggunakan campuran MTBE tanpa TEL.

Mutu dan kualitas bensin

Angka oktana suatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking).

Suatu bensin harus mempunyai mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya.

Setiap kendaraan mempunyai kebutuhan angka oktana tertentu Kebutuhan angka oktana kendaraan bermotor bensin tidak sama antara satu merek dengan merek lainnnya atau antara satu tipe dengan tipe lainnya untuk merek yang sama, tergantung pada perbandingan kompresi mesin dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktana.

Pengujian kebutuhan angka oktana kendaraan bertujuan untuk mengetahui tingkat angka oktana suatu kendaraan. Dengan diketahuinya kebutuhan angka oktana suatu kendaraan, maka secra teknis dapat ditentukan level angka oktana bensin yang akan digunakan untuk kendaraan tersebut.

Utk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sbg pembanding yaitu isooktana dan n-heptana.Suatu campuran yg terdiri 80% isooktana dan dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya. Semakin tinggi nilai oktannya, mutu bensin semakin baik.

Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka oktana yang sesuai dengan kebutuhan angka oktana mesin kendaraan. Angka oktana yang lebih rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin kendaraan akan menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan.

Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katup-katup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat memperpendek umur mesin.

Resiko penggunaan elpiji

Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas.

Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.

Sifat elpiji

Sifat elpiji
  • Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
  • Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
  • Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
  • Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
  • Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya
  • Gas
    Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
    Trayek didih : 0 sampai 50°C
  • Gasolin (Bensin)
    Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
    Trayek didih : 50 sampai 85°C
  • Kerosin (Minyak Tanah)
    Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
    Trayek didih : 85 sampai 105°C
  • Solar
    Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
    Trayek didih : 105 sampai 135°C
  • Minyak Berat
    Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
    Trayek didih : 135 sampai 300°C
  • Residu
    Rentang rantai karbon : di atas C40
    Trayek didih : di atas 300°C.

Klasifikasikan hidrokarbon dalam minyak bumi

Klasifikasikan hidrokarbon dalam minyak bumi
  • golongan parafinik
  • golongan naphthenik
  • golongan aromatik
  • sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang.

Unsur unsur yang terdapat dalam komponen minyak bumi

Unsur unsur yang terdapat dalam komponen minyak bumi
  • Karbon : 83,0-87,0 %
  • Hidrogen : 10,0-14,0 %
  • Nitrogen : 0,1-2,0 %
  • Oksigen : 0,05-1,5 %
  • Sulfur : 0,05-6,0 %.

Komponen utama minyak bumi

Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen utama minyak bumi dan gas alam. Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), beberapa sumur gas juga mengandung helium.

Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Sedangkan hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya adalah Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.

Reaksi oksidasi

Apabila senyawa alkana dibakar menggunakan oksigen, senyawa yang dihasilkan ialah karbon dioksida dan air. Reaksi tersebut dikenal dengan reaksi oksidasi atau pembakaran.

Reaksi eliminasi

Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adisi.
Contoh:
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 180*C, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.

Selasa, 12 Februari 2013

Reaksi adisi

Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau rangkap tiga, senyawa alkena atau senyaw alkuna, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain,

Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.

Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (“yang kaya semakin kaya”).

Reaksi subtitusi

Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain.

Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.

Contoh:
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen).

Penggunaan alkuna

Penggunaan alkuna
  • Salah satu senyawa alkuna yang digunakan dalam sehari-hari adalah Etuna. Etuna dipakai untuk mengelas besi dan baja
  • Untuk penerangan
  • Untuk sintesis senyawa lain.

Sumber dan kegunaan alkena

Alkena dapat diperoleh dari pemanasan atau perengkahan alkana. Senyawa alkena sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya karet dan plastik.

Aturan untuk memberi nama alkena

Aturan untuk memberi nama alkena
  • Rantai utama dipilih rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
  • Atom-atom karbon pada rantai utama diberi nomor urut sedemikian rupa, sehingga atom karbon yang berikatan rangkap mendapat nomor urut yang kecil.
  • Rantai utama diberi akhiran ena
  • Untuk menunjukkan letak ikatan rangkap nama rantai utama didahului oleh nomor urut atom karbon yang berikatan rangkap.
  • Senyawa karbon yang mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap, misalnya senyawa yang mengandung 2 ikatan rangkap disebut diena, dan yang mengandung 3 ikatan rangkap disebut triena.

Kegunaan alakana dalam kehidupan sehari hari

Kegunaan alakana dalam kehidupan sehari hari
  • Bahan bakar, misalnya elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG), kerosin, bensin, dan solar.
  • Pelarut, berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter atau nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industry dan pencucian kering (dry cleaning)
  • Pelumas, adalah alkana suhu tingggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya C18H38)
  • Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alcohol, asam cuka, dan lain-lain
  • Bahan baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen, karet sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam.