Manusia tidak dapat mensintesa vitamin dalam tubuhnya kecuali vitamin D pada kulit, nicotinamide, dan tryptophan. Hampir semua vitamin didapat dari luar dan sumber vitamin terbaik adalah makanan. Oleh karena itu, anak yang makanannya bergizi dan bermutu baik tentunya sudah mendapat cukup asupan vitamin. Dalam bahan makanan, vitamin pun ada yang masih berbentuk calon vitamin (provitamin) dan yang sudah jadi vitamin. Apabila masih dalam bentuk provitamin, maka enzim dan hormon dalam tubuh, atau bakteri dan zat lain di luar tubuh (sinar matahari) akan mengubahnya menjadi vitamin.
vegetable
Sayur dan buah-buahan merupakan sumber vitamin terbaik. Sayangnya banyak anak-anak sering menyisihkan keduanya dari piring. Hal ini tentunya kerap membuat orang tua bingung. Tapi cobalah bertanya pada buah hati Anda apa penyebab mereka menolak “makanan hijau” tersebut. Jika jawaban mereka karena tidak menyukai bentuknya, orang tua bisa mengkreasikan ke bentuk lain misalnya dihaluskan kemudian dicetak dengan bentuk yang lucu.
Jika masalahnya karena rasa atau warna, maka orang tua dapat menambahkan rasa dari makanan lain atau mengkombinasikan warna sayuran tersebut dengan sayuran lain. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara pengolahannya. Vitamin yang terkandung dalam sayuran bisa rusak karena proses pemanasan waktu memasak atau karena pengolahan yang tidak benar. Buah-buahan juga jangan lupa dicuci terlebih dahulu sebelum dikupas.
Apabila untuk sementara waktu si kecil belum mau mengkonsumsi sayuran, orang tua dapat memberikan mereka multivitamin. Jangan lupa perhatikan komposinya. Namun, jangan jadikan suplemen vitamin sebagai kebutuhan primer bagi anak. Vitamin memang penting, namun kebutuhannya tidaklah banyak. Yang utama, penuhilah kebutuhan masa tumbuh-kembang sang buah hati dengan makanan alami yang bermutu dan bergizi seimbang.
0 komentar:
Posting Komentar