Jumat, 27 April 2012

Pengertian Persalinan Prematur

Persalinan Prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Biasanya persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42 minggu.

Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak diketahui secara pasti.

Faktor resiko terjadinya persalinan prematur:
- Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu
- Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3)
- Pernah mengalami aborsi
- Memiliki serviks yang abnormal
- Memiliki rahim yang abnormal
- Menjalani pembedahan perut pada saat hamil
- Menderita infeksi berat pada saat hamil
- Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga
- Berat badan kurang dari 50 kg
- Pernah memakai DES (dietilstilbestrol)
- Merokok sigaret atau makakai kokain
- Tidak memeriksakan kehamilan.

Persalinan prematur bisa menyebabkan kelahiran prematur. Jika dilahirkan terlalu dini, serorang bayi bisa mengalami kelainan. Bisa terjadi penyakit yang serius atau kematian karena bayi belum siap untuk hidup mandiri. Oleh karena itu, dokter akan mencoba menghentikan persalinan prematur.

Pada beberapa kasus, jika diketahui akan terjadi persalinan prematur, kelahiran bayi bisa dicegah atau ditunda. Penundaan ini akan memberikan tambahan waktu bagi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Bahkan beberapa haripun bisa menghasilkan bayi yang lebih sehat.

Jika perdarahan sulit dihentikan atau jika selaput ketuban telah pecah, maka sulit untuk menghentikan persalinan prematur.
Jika tidak terjadi perdarahan dan selaput ketuban masih ututh, biasanya dianjurkan untuk menjalani tirah baring dan cairan diberikan melalui infus. Tetapi jikapembukaan telah mencapai lebih dari 5 cm, biasanya kontraksi terus terjadi sampai bayi akhirnya lahir.

Magnesium sulfat melalui infus bisa menghentikan kontraksi pada 80% kasus, tetapi memiliki efek samping seperti denyut jantung yang cepat pada ibu, bayi atau keduanya. Bisa juga diberikan suntikan terbutalin.

Setelah persalinan prematur berhasil dihentikan, diberikan kortikosteroid (misalnya betametason) untuk membantu membukan paru-paru bayi dan mengurangi resiko gangguan pernafasan pada bayi setelah dia dilahirkan nanti (sindroma gawat pernafasan pada bayi baru lahir).

0 komentar:

Posting Komentar