Faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah .
a. anatomi dan fisiologi
System pernafasan terdiri dari hidung , faring , laring ,trakea , bronkus , sampai dengan alveoli dan paru-paru
Hidung
merupakan saluran pernafasan yang pertama , mempunyai dua lubang/cavum
nasi. Didalam terdapat bulu yang berguna untuk menyaring udara , debu
dan kotoran yang masuk dalam lubang hidung . hidung dapat menghangatkan
udara pernafasan oleh mukosa (Drs. H. Syaifuddin. B . Ac , th 1997 , hal
87 )
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan
dan jalan makanan , faring terdapat dibawah dasar tengkorak , dibelakang
rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher . faring dibagi
atas tiga bagian yaitu sebelah atas yang sejajar dengan koana yaitu
nasofaring , bagian tengah dengan istimus fausium disebut orofaring ,
dan dibagian bawah sekali dinamakan laringofaring .(Drs .H.syafuddin.
B.Ac 1997 hal 88)
Trakea merupakan cincin tulang rawan yang tidak
lengkap (16-20cincin), panjang 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari
jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos dan lapisan mukosa . trakea
dipisahkan oleh karina menjadi dua bronkus yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri (Drs .H . Syaifuddin .B. Ac th 1997, hal 88-89).
Bronkus
merupakan lanjutan dari trakea yang membentuk bronkus utama kanan dan
kiri , bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada bronkus kiri
cabang bronkus yang lebih kecil disebut bronkiolus yang pada ujung –
ujung nya terdapat gelembung paru atau gelembung alveoli (H.Syaifuddin B
Ac th1997, hal 89-90).
Paru- paru merupakan sebuah alat tubuh yang
sebagian besar terdiri dari gelembung – gelembung .paru-paru terbagi
menjadi dua yaitu paru-paru kanan tiga lobus dan paru-paru kiri dua
lobus. Paru-paru terletak pada rongga dada yang diantaranya menghadap ke
tengah rongga dada / kavum mediastinum. Paru-paru mendapatkan darah
dari arteri bronkialis yang kaya akan darah
dibandingkan dengan darah
arteri pulmonalis yang berasal dari atrium kiri.besar daya muat udara
oleh paru-paru ialah 4500 ml sampai 5000 ml udara. Hanya sebagian kecil
udara ini, kira-kira 1/10 nya atau 500 ml adalah udara pasang surut.
Sedangkan kapasitas paru-paru adalah volume udara yang dapat di capai
masuk dan keluar paru-paru yang dalam keadaan normal kedua paru-paru
dapat menampung sebanyak kuranglebih 5 liter. (Drs. H. Syaifuddin . B.Ac
.th 1997 hal 90 , Evelyn,C, Pierce , 1995 hal 221).
Paru-paru
terletak pada rongga dada. Masing-masing paru berbentuk kerucut. Paru
kanan dibagi oleh dua buah fisura kedalam tiga lobus atas, tengah dan
bawah. Paru kiri dibagi oleh sebuah tisuda ke dalam dua lobus atas dan
bawah (John Gibson, MD, 1995, 121).
Permukaan datar paru menghadap ke
tengah rongga dada atau kavum mediastinum. Pada bagian tengah terdapat
tampuk paru-paru atau hillus paru-paru dibungkus oleh selaput yang tipis
disebut Pleura (Syaifudin B.AC , 1992, 104).
Pleura merupakan
membran tipis, transparan yang menutupi paru dalam dua lapisan : Lapisan
viseral, yang dekat dengan permukaan paru dan lapisan parietal menutupi
permukaan dalam dari dinding dada. Kedua lapisan tersebut berlanjut
pada radix paru. Rongga pleura adalah ruang diantara kedua lapisan
tersebut.
Pernafasan ( respirasi ) adalah peristiwa menghirup udara
dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh (inspirasi) serta
mengeluarkan udara yang mengandung karbondioksida sisa oksidasi keluar
tubuh (ekspirasi) yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara
rongga pleura dan paru-paru .proses pernafasan tersebut terdiri dari 3
bagian yaitu:
1) Ventilasi pulmoner.
Ventilasi merupakan proses
inspirasi dan ekspirasi yang merupakan proses aktif dan pasif yang mana
otot-otot interkosta interna berkontraksi dan mendorong dinding dada
sedikit ke arah luar, akibatnya diafragma turun dan otot diafragma
berkontraksi. Pada ekspirasi diafragma dan otot-otot interkosta eksterna
relaksasi dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara
terdorong keluar. (Ni Luh Gede.Y.A.SKp.1995.hal 124.
Drs.H.Syaifuddin.B.Ac.1997.hal 91).
2) Difusi Gas.
Difusi Gas
adalah bergeraknya gas CO2 dan CO3 atau partikel lain dari area yang
bertekanan tinggi kearah yang bertekanann rendah. Difusi gas melalui
membran pernafasan yang dipengaruhi oleh factor ketebalan membran, luas
permukaan membran, komposisi membran, koefisien difusi O2 dan CO2 serta
perbedaan tekanan gas O2 dan CO2. Dalam Difusi gas ini pernfasan yang
berperan penting yaitu alveoli dan darah. (Ni Luh Gede.Y.A. SKP. Th 1995
hal 124, Drs. H. Syaifuddin. B.Ac.1997 hal 93 .Hood .Alsegaff th 1995 .
hal 36-37).
3) Transportasi Gas
Transportasi gas adalah
perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan
bantuan darah (aliran darah). Masuknya O2 kedalam sel darah yang
bergabung dengan hemoglobin yang kemudian membentuk oksihemoglobin
sebanyak 97% dan sisa 3 % yang ditransportasikan ke dalam cairan plasma
dan sel .(Ni Luh Gede Y. A. Skp th1995 hal 125 Hood Alsegaff th 1995 hal
40).
Permukaan rongga pleura berbatasan lembab sehingga mudah
bergerak satu ke yang lainnya (John
Gibson, MD, 1995, 123). Dalam
keadaan normal seharusnya tidak ada rongga kosong diantara kedua pleura
karena biasanya hanya terdapat sekitar 10-20 cc cairan yang merupakan
lapisan tipis serosa yang selalu bergerak secara teratur (Soeparman,
1990, 785). Setiap saat jumlah cairan dalam rongga pleura bisa menjadi
lebih dari cukup untuk memisahkan kedua pleura, maka kelebihan tersebut
akan dipompa keluar oleh pembuluh limfatik (yang membuka secara
langsung) dari rongga pleura ke
dalam mediastinum. Permukaan superior
dari diafragma dan permukaan lateral dari pleura parietis disamping
adanya keseimbangan antara produksi oleh pleura parietalis dan absorbsi
oleh pleura viseralis . Oleh karena itu ruang pleura disebut sebagai
ruang potensial. Karena ruang ini normalnya begitu sempit sehingga bukan
merupakan ruang fisik yang jelas. (Guyton dan Hall, Ege,1997, 607).
0 komentar:
Posting Komentar