Senin, 30 Januari 2012

Pilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

KETIKA memutuskan untuk menunda memiliki momongan, berarti itu saat yang tepat bagi setiap pasangan, khususnya para wanita untuk memilih alat kontrasepsi terbaik untuk dirinya. Lantas bagaimana caranya memilih alat kontrasepsi yang baik?

Banyak wanita dirundung kebingungan ketika memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Alih-alih minim informasi dan sedikit referensi membuat mereka bingung menentukan alat kontrasepsi yang tepat untuk digunakan.

Nah, bagi Anda yang dilanda kebingungan untuk memilihnya, satu hal yang bisa jadi patokan Anda adalah bahwasanya seluruh jenis alat kontrasepsi pada umumnya sama baiknya.

Alat kontrasepsi yang dijual di pasaran memiliki banyak jenis untuk dipilih. Seperti misalnya ada dalam bentuk pil, suntik, dan juga IUD (spiral). Namun bagaimanakah tingkat efektivitas dari masing-masing jenis alat tersebut?

Dari sekian banyak pilihan alat kontrasepsi, mulai dari yang murah seperti kondom atau pun yang mahal seperti implan, tingkat efektivitasnya sama baiknya. Hal tersebut dikarenakan kesemua alat kontrasepsi tersebut sudah lebih dulu diuji di laboratorim dan dijamin efektivitasnya sebelum dijual di pasaran.

"Semua alat kontrasepsi itu sudah diuji lebih dahulu. Jadi, baik yang murah seperti kondom, atau yang mahal seperti implan itu kalau dipakai dengan benar akan efektif," ujar Dr dr Joedo Prihartono MPH dalam disertasinya berjudul “Sistem Pelacakan Kasus Putus Layanan Kesehatan Berbasis Institusi Masyarakat (Kajian Akseptor Kontrasepsi Implan Lewat Waktu)”.

Dokter Joedo menambahkan, asal digunakan dengan benar maka semua jenis alat kontrasepsi akan efektif mencegah kehamilan. Yang perlu Anda perhatikan adalah tidak semua wanita cocok dengan jenis-jenis alat kontrasepsi yang ada.

"Semuanya baik dan efektif jika digunakan dengan benar dan tepat. Hanya saja kan cocok-cocokkan. Ada yang cocok disuntik KB, ada juga yang memilih kondom saja, misalnya karena merasa lebih nyaman," ujar pria kelahiran 1948 tersebut.

Satu hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna atau akseptor alat kontrasepsi, yaitu rutinitas konsultasi ke tim medis. Seperti misalnya, pengguna pil kontrasepsi. Jika dia masih ingin menjalani program pencegahan kehamilan, sebaiknya dilakukan secara rutin setiap bulan.

Berbeda dengan pemilih kontrasepsi jenis suntik. Para pengguna kontrasepsi jenis ini sebaiknya melakukan kontrol ke dokter setiap satu atau tiga bulan. Sedangkan IUD, pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu pekan, lalu dilanjutkan setiap bulan selama tiga bulan ke depan. Pemeriksaan berikutnya dapat dilakukan setiap enam bulan sekali sampai satu tahun.

Khusus untuk pengguna kontrasepsi implan, Dr dr Joedo Prihartono MPH menyarankan agar konsultasi pengecekan tetap rutin dilakukan meski tidak akan ada efek samping ketika kontrasepsi implan terlambat dicabut atau bahkan tidak dicabut.

“Selama yang bersangkutan berniat menekan kehamilan, konsultasi dan pengecekan ke dokter harus dilakukan. Karena jika tidak efektivitas alat kontrasepsi tersebut lambat laun akan semakin menipis dan makin lama tak berfungsi lagi,” tutupnya

0 komentar:

Posting Komentar