Pemahaman Seksualitas yang benar
Bagaimana memahami seksualitas manusia secara benar? Pertanyaan ini
dimunculkan karena banyak orang yang salah mengartikan arti dari
seksualitas itu sendiri. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan
bahwa seksualitas berarti ciri, sifat, atau peranan seks. Dari artinya
saja jelas bahwa seksualitas menunjuk pada sesuatu yang kompleks yang
ada dalam diri manusia. Kekomplekan inilah yang jarang dilihat oleh
manusia. Orang sering memandang seksualitas dalam arti yang sempit yakni
terbatas pada alat genetikal belaka. Dengan kata lain, seksualitas
dipersempit menjadi seks yaitu apa yang kita alami dan kita lakukan
dengan alat kelamin kita. Padahal seksualitas mempunyai arti yang sangat
luas dan mendalam.
Perlu diketahui bahwa seksualitas manusia
berarti kita terarah kepada yang lain dan kepada Yang Lain. Artinya
seksualitas yang kita miliki memapukan kita untuk dapat berelasi secara
akrab dengan sesama kita dan Tuhan secara intim.
Seksualitas adalah energi yang berdasar pada relasi-relasi kita. Energi
ini sangat tampak dalam orientasi hidup manusia yang merupakan kualitas
hidupnya seperti kerinduan untuk akrab dengan orang lain, untuk
bersahabat dan untuk bersatu.
Perlu disadari juga bahwa seksualitas berkaitan erat dengan compassion,
healing, dan pengampunan. Sedangkan ciri dari seksualitas adalah
passion, kehangatan, afeksi, dan perasaan, rasa tertarik, vitalitas, joy
of loving. Selain itu, seksualitas mengenal juga derita, kesakitan,
frustasi, dan kekacauan.
Kiranya menjadi jelas bahwa pemahaman akan seksualitas secara benar
dapat meminimalisir pikiran-pikiran sempit yang mau menonjolkan bahwa
kegiatan seks itu adalah hal yang terpenting. padahal seksualitas itu
dapat diungkapkan (diekspresikan) dalam ribuan bentuk. Salah satu
diantaranya yakni ekspresi atau ungkapan genital.
Tumbuh dan Berkembang dalam Seksualitas
Pemahaman yang luas dan mendalam akan seksualitas dapat mempengaruhi
gerak langkah seseorang. Maksudnya adalah bahwa manusia tidak terkurung
oleh pikiran sempitnya sendiri. Melainkan mampu menggunakan seluruh
energi yang ada untuk dapat membangun relasi atau membangun hubungan
persaudaraan yang subur dalam pelayanan dan perawatan, tumbuh dan
berkembang dalam karya healing dan mampu menghibur orang dalam
kesusahan, serta menjadi subur dalam karya yang kreatif. Dengan demikian
menjadi nyata bahwa seksualitas yang ada pada manusia perlu disyukuri
dan dihargai. Mengapa perlu disyukuri dan dihargai? Karena seksualitas
yang ada pada manusia jauh lebih kaya dan jauh lebih misteri dari pada
pandangan kita yang picik dan sempit itu. Seksualitas yang kita punyai
merupakan anugerah yang tak ternilai harganya.
Mensyukuri Anugerah Seksualitas
Seksulatias yang ada pada menusia juga merupakan anugerah sejati dari
Allah yang tidak membuat manusia pasif, melainkan menantang dan
menghimbau orang untuk menjadikannya sebuah sumber hidup dan
kebahagiaan. Untuk itu, kita perlu bertanya, sudahkah kita memahami
seksualitas kita secara benar? Apakah seksualitas yang kita miliki
membantu kita lebih peka akan sesama yang membutuhkan perhatian kita?
Ataukah seksualitas yang kita miliki membuat kita mandul, sehingga kita
tidak berbuat sesuatu melhiat sesama kita yang membutuhkan pertolongan
kita?
Seandainya kita masih berperilaku picik terhadap seksualitas kita, mari
kita bangun cakrawala baru akan seksualitas yang kita punyai sehingga
kita dapat tumbuh dan berkembang secara benar seturut apa yang kita
miliki, bakat, kemampuan atau afeksi yang kita miliki sesuai dengan
peran kita masing-masing. Dengan begitu kita semakin mampu untuk bekerja
sama dengan Allah membangun dunia yang ada sekarang ini. Suatu dunia
yang indah dan diliputi oleh pancaran cinta Allah yang luhur, yang suci,
dan yang dapat mengembangkan semuanya.
0 komentar:
Posting Komentar