medis keadaan darurat harus segera dicari. Oleh karenanya, aksi pertama
harus adalah memanggil 911 (atau nomor apa saja yang mengaktifkan respon
medis keadaan darurat di area anda). Dokter keluarga dan/atau ahli
syaraf (neurologist) juga harus dihubungi. Bagaimanapun, prioritas utama
memastikan bahwa mobil ambulan tiba sesegera mungkin. * Orang yang terpengaruh harus berbaring rata untuk mempromosikan suatu aliran darah yang optimal ke otak.
* Jika keadaan mengantuk, tidak merespon, atau mual hadir, orang itu
harus diletakkan pada posisi pertolongan pada sisi mereka untuk
mencegah tercekik jika muntah terjadi.
* Walaupun aspirin memainkan suatu peran utama dalam pencegahan
stroke (lihat dibawah), sekali gejala-gejala dari suatu stroke mulai,
adalah umumnya direkomendasi bahwa tambahan aspirin jangan diberikan
hingga pasien menerima perhatian medis. Jika stroke adalah tipe dari
perdarahan, aspirin dapat secara teori membuat persoalan-persoalan lebih
buruk.
Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS)
Menurut suatu studi oleh University of North Carolina, tiga
perintah-perintah mungkin digunakan untuk menilai apakah seseorang
mungkin mengalami suatu stroke. Orang-orang awam dapat memerintahkan
seorang korban stroke yang berpotensi untuk:
1. Senyum
2. Mengangkat kedua tangan
3. Mengucapkan suatu kalimat sederhana
Tiga perintah-perintah, dikenal sebagai Cincinnati Prehospital Stroke
Scale (CPSS), digunakan oleh ahli-ahli kesehatan sebagai suatu langkah
pertama yang sederhana dalam proses penilaian untuk tanda-tanda dari
stroke. Jika seseorang mempunyai kesulitan dengan salah satu dari
perintah-perintah sederhana ini, pelayanan-pelayanan darurat (911) harus
segera dipanggil dengan suatu penjelasan situasi, memberitahukan bahwa
anda mencurigai orang itu sedang mendapat suatu stroke.
0 komentar:
Posting Komentar