Senin, 07 Oktober 2013

Pengertian grastritis akut

Grastritis akut adalah inflamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada muklosa. Dan secara garis besar grastritis akut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu grastritis eksogen akut dan grastritis endogen akut. Karena bahan kimia, oleh termis, mekanis iritasi bakterial adalah faktor-faktor penyebab yang biasanya terjadi pada grastritis eksogen akut. Sedangkan yang terjadi karena kelainan tubuh adalah penyebab dari grastritis endogen akut. Grastritis akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.

Salah satu grastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat berbentuk penyakit yang berat adalah grastritis erosif atau grastritis hemoragik. Adapun gejala-gejala klinis yang sering menimbulkan grastritits erosif adalah trauma yang luas, gagal ginjal, oprasi besar, luka bakar yang meluas, trauma kepala, dan septikemia. Sedangkan penyebab lain adalah berasal dari obat-obatan, misalnya aspirin dan obat anti inflamasi non-steroid.

Faktor-faktor yang menyebabkan grastritis erosif adalah :

  • Iskemia pada mukosa gaster
  • Faktor pepsin
  • Refluks empedu dan
  • Cairan pankreas
Gambaran klinis grastritis akut erosif sangat berfariasi, mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai dengan yang berat yang dapat menimbulkan kematian. Sebagian kasus rata-rata yang dialami merupakan gejala yang ringan bahkan asimtomatis. Keluhan yang sering dirasakan seperti nyeri timbul pada ulu hati, kadang-kadang disertai mual dan muntah. Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu-satunya gejala. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang paling dirasakan adalah hematemesis dan melena yang terjadi sangat hebat dan sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.

Diagnosis ditegakan dengan pemeriksaan gastroduodenoskopi pada grastritis akut erosif pada setiap pasien dengan keadaan klinis yang berat atau pengguna aspirin atau obat anti-inflamasi non-steroid. Pemeriksaan radiologi dengan kontras tidak memberikan manfaat yang berarti dalam menegakan diagnosis akut.

Bagi pengguna aspirin, pencegahan terbaik adalah dengan misoprosto. Namun sebaiknya pengobatan meliputi pencegahan terhadap setiap pasien dengan resiko tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari, dan menghentikan obat yang dapat menjadi kausa dan pengobatan suportif. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan antasida atau antagonis H2’ sehingga dicapai pH lambung e”4. sebagian kecil pasien perlu dilakukan tindakan yang bersifat invasif untuk menghentikan perdarahan yang mengancam jiwa, contohnya dengan endoskopi skleroterapi, embolisasi arteri gastrika kiri, atau gastrektomi. Pemberian antasida H2 dan sukralfat tetap dianjurkan walaupun efek terapeutiknya masih diragukan.

0 komentar:

Posting Komentar