Penyebab pasti depresi pasca stroke belum diketahui. Ada dugaan depresi pasca stroke disebabkan oleh disfungsi biogenik amin. Badan sel serotoninergik dan noradrenergik terletak di batang otak dan ia mengirim proyeksinya melalui bundel forebrain media ke korteks frontal. Lesi yang mengganggu korteks prefrontal atau ganglia basalis dapat merusak serabut-serabut ini. Ada dugaan depresi pasca stroke disebabkan oleh deplesi serotonin dan norepinefrin akibat lesi frontal dan ganglia basalis. Respon biokimia terhadap lesi iskemik bersifat lateralisasi. Lesi hemisfer. Kiri menyebabkan peninggian regulasi serotonin karena mekanisme kompensasi yang bersifat protektor terhadap depresi.
Pada penelitian untuk melihat hubungan beratnya disabilitas dan depresi didapatkan hubungan bermakna, tetapi hubungan ini tidak konsisten pada penelitian dengan evaluasi follow up dengan waktu lebih panjang. Hal ini memberi kesan disabilitas dapat menyebabkan depresi reaktif pada tahap dini setelah stroke, tetapi kemungkinan tidak menyebabkan depresi pasca stroke dalam jangka waktu panjang. Pada review literatur oleh Robinson dan Szetela menyimpulkan beratnya gangguan aktivitas sehari-hari mempunyai pengaruh yang terbatas pada depresi pasca stroke.
Depresi pasca stroke juga memiliki hubungan dua arah, tidak hanya pasien dengan stroke memiliki resiko lebih besar untuk mengalami depresi, tetapi pasien dengan depresi memiliki resiko dua kali lebih besar untuk mengalami stroke. Meskipun telah mengontrol faktor resiko lainnya. Peningkatan resiko stroke pada pasien dengan depresi dapat melalui peningkatan resiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, aritmia jantung, dan diabetes.
0 komentar:
Posting Komentar