Contoh prosedur tetap penanganan cedera kepala
- Pengertian
penanganan yang dilakukan pada kasus cedera kepala - Tujuan
sebagai pedoman kerja bagi petugas medis/paramedis dalam memberikan pertolongan pertama. - Prosedur
- Periksa cepat adanya kelainan a-b-c,lalu tangani segera
- Lakukan tindakan resusitasi
- air way (saluran nafas)
- bebaskan saluran nafas dengan posisi, buka mulut, bersuhkan muntahan, lendir, benda asing.
- perhatikan tulang leher, immobilisasi, cegah gerakan hiperekstensi, hiperlefleksi, rotasi.
- semua penderita tidak sadar harus dianggap ada cedera tulang leher
- breathing (pernafasan)
- suara nafas bersih, hembusan nafas baik, gerakan nafas dada baok bila tidak baik, lakukan nafas buatan (mulut ke mulut atau pakai alat).
- beri masker oksigen/nasal
- circulation (peredaran darah)
- denyut jantung negatif mungkin cardiac arrest maka lakukan resusitasi jantung
- bila syok (tensi < 90 mmhg dan nadi > 100 x/menit atasi dengan infus cairan ringer laktat (rl), cari sumber perdarahan (tulang, thorak, abdomen, pelvis). Ingat luka di kepala orang dewasa hampir tidak pernah menyebabkan syok.
- bila tensi < 90 mmhg nadi juga < 90 x/menit pikirkan kemungkinan spinal syok,batasi cairan.
- hentiksn perdarahan dari luka terbuka
- disability (kelainan neurologis dan lain-lain)
- periksa kesadaran : memakai score dari glasglow coma scale
- pupil : bentuk /besarnya, reaksi cahaya
- periksa bagian tubuh lain secara cepat antara lain : nyeri/jejas di dada, perut, tungkai, panggul, leher.
- Posisi tidur
- cegah head down ( kepala lebih rendah dari tubuh) karena dapat menyebabkan bendungan vena di kepala dan menaikkan tekanan intrakranial.
- posisi yang baik ialah miring (badan menumpu pada bahu, panggul, dan lutut pada satu sisi), kecuali bila ada fraktur servical.
0 komentar:
Posting Komentar