Kamis, 16 Agustus 2012

Penatalaksanaan dismenore sekunder

Penatalaksanaan dismenore sekunder

  • PRP
  • PRP termasuk endometritis, salpoingitis, abses tuba ovarium, atau peritonitis panggul.
  • Organisme yang kerap menjadi penyebab meliputi Neisseria Gonnorrhoea dan C. thrachomatis, seperti bakteri gram negative, anaerob, kelompok B streptokokus, dan mikoplasmata genital. Lakukan kultur dengan benar.
  • Terapi anti biotic spectrum-luas harus di berikan segera saat diagnosis di tegakkan untuk mencegah kerusakan permanen (mis, adhesi, sterilitas). Rekomendasi dari center for disease control and prevention (CDC) adalah sebagai berikut :
    • Minum 400 mg oflaksasin per oral 2 kali/hari selama 14 hahri, di tambah 500 mg flagyl 2 kali/hari selama 14 hari.
    • Berikan 250mg seftriakson IM 2 g sefoksitin IM, dan 1g probenesid peroral di tambah 100 mg doksisiklin per oral , 2 kali/ hari selama 14 hari.
    • Untuk kasus yang serius konsultasikan dengan dokter spesialis mengenai kemungkinan pasien di rawat inap untuk di berikan antibiotic pe IV.
  • Meskipun efek pelepasan AKDR pada respons pasien terhadap terpi masih belum di ketahui, pelepasan AKDR di anjurkan.
  • Endometriosis
    • Diagnosis yang jelas perlu di tegakkan melalui laparoskopi
    • Pasien mungkin di obati dengan pil KB, lupron, atau obat-obatan lain sesuai anjuran dokter.
  • Fibroid dan polip uterus
    • Polip serviks harus di angkat
    • Pasien yang mengalami fibroleomioma uterus simtomatik harus di rujuk ke dokter.
  • Prolaps uterus
    • Terapi definitive termasuk histerektomi
    • Sistokel dan inkonmtenensia strees urine yang terjadi bersamaan dapat di ringankan dengan beberapa cara berikut :
    • Latihan kegel
    • Peralatan pessary dan introl untuk reposisi dan mengangkat kandung kemih.

0 komentar:

Posting Komentar