Sabtu, 09 Juni 2012

Tahapan Prosedur Transfusi Darah

Prosedur Transfusi Darah
Untuk mencegah kemungkinan kontaminasi pada specimen darah, digunakan
praprosedur dan prosedur yang steril, terampil dan teliti.

Berikut ini adalah tahapannya :
Praprosedur
1)Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani inform consent.
2)Teliti apakah golongan darah pasien telah sesuai.
3)Lakukan konfirmasi bahwa transfusi darah memang telah diresepkan.
4)Jelaskan prosedur kepada pasien.
5) Saat menerima darah atau komponen darah

  • a.Periksa ulang label dengan perawat lain untuk meyakinkan bahwa golongan ABO dan RH nya sesuai dengan catatan.
  • b.Periksa adanya gelembung darah dan adanya warna yang abnormal dan pengkabutan.
  • Gelembung udara menunjukan adanya pertumbuhan bakteri . Warna abnormal dan pengkabutan menunjukan hemolisis.
  • c.Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai dengan catatan resipien.
6)Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama pasien dan memeriksa gelang  identitas.
7)Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.
8)Periksa suhu, denyut nadi, respirasi dan tekanan darah pasien sebagai dasar  perbandingan tanda-tanda vital selanjutnya.

Prosedur
1)Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh universal precaution yang menyatakan  bahwa sarung tangan harus dikenakan saat prosedur yang memungkinkan kontak  dengan darah atau cairan tubuh lainnya.

2)Catatlah tanda vital sebelum memulai transfusi.

3)Jangan sekali-sekali menambahkan obat kedalam darah atau produk lain.

4)Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam 30menit setelah dikeluarkan  dari pendingin.

5)Bila darah harus dihangatkan, maka hangatkanlah dalam penghangat darah in-line dengan system pemantauan. darah tidak boleh dihangatkan dalam air atau oven microwave.

6)Gunakan jarum ukuran 19 atau lebih pada vena.

7)Gunakan selang khusus yang memiliki filter darah untuk menyaring bekuan fibrin  dan bahan partikel lainnya.

8)Jangan melubangi kantung darah.

9)Untuk 15 menit pertama, berikan transfusi secara perlahan-tidak lebih dari 5 ml/menit.

10)Lakukan observasi pasien dengan cermat akan adanya efek samping.

11)Apabila tidak terjadi efek samping dalam 15 menit, naikkan kecepatan aliran  kecuali jika pasien beresiko tinggi mengalami kelebihan sirkulasi.

12)Observasi pasien sesering mungkin selama pemberian transfusi.
  • Lakukan pemantuan ketat selama 15-30 menit ntuk mendeteksi adanya  tanda reaksi atau kelebihan beban sirkulasi.
  • Lakukan pemantauan tanda vita dengan interval teratur.
13)Perhatikan bahwa waktu pemberian tidak melebihi jam karena akan terjadi peningkatan resiko poliferasi bakteri.

14)Siagalah terhadap adanya tanda reaksi samping :
  • Kelebihan beban sirkulasi.
  • Sepsis.
  • Reaksi febril.
  • Reaksi alergi
  • Reaksi hemolitik akut

0 komentar:

Posting Komentar