Daun katuk berkhasiat sebagai tonik, antioksidan dan antipiretik (penurun demam). Daun segar dan akarnya bersifat uterotonik (menguatkan otot rahim). Secara tradisional rebusan akarnya digunakan untuk obat demam, gangguan saluran kemih, diuretik dan memulihkan pembengkakan.
Rebusan daunnya digunakan untuk kompres penurun demam atau kompres luka. Di Indonesia daunnya dimasak sebagai sayur untuk konsumsi ibu yang baru melahirkan agar ASI nya lancar, dan untuk memulihkan rahim. Di Semenanjung Malaya jus daun katuk digunakan untuk mengobati infeksi mata, sedangkan di Vietnam digunakan untuk mengobati sariawan lidah (thrush) pada anak. Daunnya juga baik untuk dikonsumsi pada saat sakit campak.
Katuk secara tradisional ternyata juga digunakan untuk mengobati ngorok dan gigi ngerot (gemerutuk) saat tidur dengan cara mengkonsumsinya secara teratur, baik sebagai sayur ataupun masakan lainnya.
Daunnya yang berwarna hijau tua kaya akan klorofil dapat membantu pembentukan sel darah, baik untuk flora usus, dan melancarkan buang air besar karena kandungan seratnya tinggi. Perlu diketahui, daun katuk mengandung alkaloid papaverin. Konsumsi bila sangat berlebihan dilaporkan dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan paru. Segenggam daun katuk sehari cukup aman dan nikmat untuk dikonsumsi.
0 komentar:
Posting Komentar