Bentuk perubahan perilaku menurut WHO yang disadur oleh Notoatmodjo (2007) meliputi :
1.Perubahan Alamiah (Natural Change )
Bentuk perubahan perilaku yang terjadi karena perubahan alamiah tanpa pengaruh faktor- faktor lain. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial, budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat didalamnya yang akan mengalami perubahan.
2.Perubahan Rencana (Planned Change)
Bentuk perubahan perilaku yang terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subyek.
3.Kesediaan Untuk Berubah ( Readiness to Change )
Setiap orang di dalam masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda meskipun kondisinya sama. Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, namun sebagian lagi sangat lamban.
Sunaryo (2006), membagi perilaku ke dalam 3 domain (kewarasan) yaitu :
1.Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang (over behavior).
2.Sikap (Attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan akan tetapi merupakan predisposisi tindakan sikap perilaku.
3.Praktek atau tindakan (Practice)
Setelah seseorang mengetahui stimulasi atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapatan terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahuinya.
Sedangkan menurut Roger dikutip (Notoatmodjo, 2007), sebelum orang menghadapi perilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan :
1.Awarness (kesadaran)
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap objek stimulus. Pada tahapan ini seseorang baru mengetahui objek stimulus, misalnya pada perilaku deteksi dini kanker payudara, maka pada tahapan ini seseorang baru mengetahui tentang perilaku deteksi dini kanker payudara.
2.Interest (tertarik)
Dimana orang tertarik dengan stimulus. Pada tahap ini seseorang sudah mulai tertarik dengan masalah perilaku deteksi dini kanker payudara.
3.Evaluasi (penilaian)
Rasa menimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik, sebab responden sudah mulai membuat penilaian baik buruknya perilaku deteksi dini kanker payudara untuk dirinya.
4.Trial (mencoba)
Dimana seseorang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan serta sikap terhadap stimulus. Pada tahapan ini responden telah mulai mencoba perilaku deteksi dini kanker payudara.
5.Adopsi (mengadapsi)
Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Pada tahapan ini perilaku deteksi dini kanker payudara sudah menjadi bagian dari perilaku responden.
Domain Perilaku
Menurut Sunaryo (2006) komponen sikap terdiri atas 3 bagian yang saling menunjang yaitu:
a.Komponen Kognitif
Merupakan representasi apa yang dipercaya oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu menegnai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila, menyangkut masalah suatu problem yang kontroversial.
b.Kompenen Afektif
Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional ini yang biasanya berakar paling dalan sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu
c.Komponen Konatif
Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan obyek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.
0 komentar:
Posting Komentar