Minggu, 15 April 2012

Tanaman jati setelah umur 5 tahun akan memasuki fase pertumbuhan generatif

Tanaman jati setelah umur 5 tahun akan memasuki fase pertumbuhan generatif. Pemeliharaan terhadap pertanaman jati pada fase ini hanya meliputi beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut.
a. Pemangkasan (pruning)
Lakukan pemangkasan cabang-cabang yang tumbuh pada pohon inti hingga diperoleh satuan panjang bebas cabang optimal (> 4 m). Dengan demikian, akan diperoleh satuan volume produksi yang tinggi pada akhir daur.

b. Penjarangan
Penerapan penjarangan pada tanaman jati dirancang dengan memperhatikan struktur dan pola pertumbuhan. Idealnya pohon yang akan dijarangkan merupakan pohon-pohon yang kurang baik pertumbuhannya. Penjarangan pertanaman jati konvensional ditetapkan dengan memperhatikan kriteria fisik serta gangguan fisiologis yang tidak menguntungkan, seperti batang bengkok-bengkok, tumbuh lambat, tajuk pohon tidak rindang, tinggi bebas cabang rendah, maupun terserang hama dan penyakit.

Pada pertanaman jati genjah, penjarangan dilakukan dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur sekitar 7 tahun dan sekitar umur 10 tahun. Sebelum tanaman jati genjah dijarangkan, dilakukan evaluasi terhadap seluruh pohon. Pohon yang tidak memenuhi kriteria menguntungkan terhadap produksi dan kualitas ditandai dan ditetapkan untuk ditebang.

Penjarangan ini dilakukan karena tanaman tumbuh lebih besar sehingga membutuhkan jarak tanam yang lebih lebar. Selain aspek jarak tanam, penjarangan dilakukan untuk mendapatkan satuan volume produksi yang optimal. Artinya, dengan adanya penjarangan, tanaman akan tumbuh ke samping sehingga diameter batang akan bertambah besar. Di sisi lain, pohon umur 7 tahun secara fisik dapat dipasarkan untuk tujuan tertentu, seperti tiang penyangga atau dinding. Dengan demikian, akan diperoleh nilai ekonomis pendapatan. Demikian juga, hasil dari penjarangan tanaman pada umur 10 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar