Minggu, 08 April 2012

Risiko Terapi Penggantian Hormon Sama Besar Dengan Manfaatnya

Terapi penggantian hormon (TPH) untuk wanita menopause terdiri atas estrogen dan progesteron dosis kecil yang diberikan untuk menggantikan hormon yang biasanya dihasilkan oleh ovarium. Kadar estrogen dalam darah mulai turun saat menopause dan dapat mengakibatkan gejala yang tidak menyenangkan. Terapi ini dirancang untuk memungkinkan penurunan hormon yang lebih bertahap.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak publikasi tentang dampak TPH yang menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara, thrombosis, dan stroke. Risiko TPH sama besarnya dengan manfaatnya. Penelitian menunjukkan bahwa dari seribu perempuan yang menggunakan gabungan terapi penggantian estrogen dan progresteron selama 5 tahun terdapat 6 kasus kanker payudara, 9 kasus trombosis (bekuan darah) di kaki atau paru-paru, dan 2 kasus stroke.

Wanita dengan diabetes berisiko terhadap peningkatan stroke dan serangan dan TPH dapat meningkatkan risiko ini. Dulu, TPH direkomendasikan untuk pencegahan osteoporosis, tapi karena adanya efek samping yang tidak diinginkan, beberapa ahli merekomendasikan perawatan pencegahan lain.

Saat ini, para dokter sangat berhati-hati dalam dalam merekomendasikan terapi penggantian hormon secara rutin kepada kaum wanita. Karena risiko stroke lebih besar bagi perempuan dengan diabetes, sebaiknya TPH hanya digunakan oleh wanita dengan gejala menopause parah dalam waktu sesingkat-singkatnya.

0 komentar:

Posting Komentar