Perubahan-perubahan dalam pandangan tentang terminasi kehamilan
Seorang dokter spesialis obstetri ginekologi (SpOG) selalu menganggap dirinya pertama-tama sebagai seorang dokter. Peran dokter didasarkan suatu pendidikan, latar belakang, dan pengalaman untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan pasiennya yang hamil serta janinnya. Akibatnya, timbul suatu konflik dalam pendidikan, pengalaman dan latar belakang. Hal ini karena terjadinya perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat, maka terjadi pula perubahan interpretasi dalam pendidikan, praktek, dan hukum.
Karena perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran yang semakin maju dengan pesat, maka terutama dalam subspesialisasi feto-maternal, para SpOG di satu pihak dapat mencegah terjadinya defek-defek berat pada fetus, tetapi juga menyetujui terminasi kehamilan.
Ilmu pengetahuan selalu membawa perubahan dan perubahan ini memiliki dinamika, sehingga terdapatlah suatu perubahan universal dalam praktek kedokteran. Perubahan-perubahan ini mula-mula ditentang dengan sangat secara hukum dan moral.
Ketika population explosion merupakan kenyataan bagi seluruh dunia, praktek kedokteran dan tindakan bedah diselenggarakan untuk membatasi kependudukan. Keluarga Berencana (KB, pendidikan keluarga dalam sikap-sikap yang etis (ethical family counselling), pendidikan seks dan penyediaan alat-alat kontrasepsi, sterilisasi dan abortus sekarang dibicarakan secara terbuka oleh pihak kedokteran secara jujur dan benar kepada para individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar