Minggu, 08 April 2012

GAMBARAN KLINIS SIROSIS

GAMBARAN KLINIS SIROSIS
Sirosis hati akibat hepatitis B seperti halnya sirosis dengan penyebab lain umumnya terjadi secara diam-diam (silent) sehingga sering tidak disadari oleh penderita, dan sering baru diketahui dalam pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau pemeriksaan karena penyakit lain. Keluhan baru muncul pada stadium lanjut.

Sirosis Hati Kompensata
Gejala sering tidak jelas dan sering kali ditemukan secara kebetulan karena keluhan yang tidak khas, misalnya keluhan dispepsia. Sirosis baru dicurigai setelah kemudian didapati hepatomegali atau splenomegali, spider nevi, dan eritema palmaris. Kecurigaan perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium dan USG. Bila tidak jelas, dilakukan biopsi hati. Pada pemeriksaan laboratorium, tes fungsi hati sering kali hasilnya normal atau ada kelainan minimal. Pada saat diagnosis sirosis hati kompensata ditegakkan, varises esofagus sudah didapatkan pada 30% penderita. Varises ini biasanya ditemukan pada endoskopi rutin untuk mendiagnosis penyakit lain, misalnya dispepsia.

Sirosis Hati Dekompensata
Gejala-gejala lebih jelas. Penderita sering datang ke dokter karena keluhan asites, atau iktcrus atau muntah darah. Sering didapatkan demam ringan yang berkepanjangan karna bakteremia gram negatif.

Hepatosplenomegali sering ditemukan, demikian pula ikterus dan asites. Pada banyak penderita, didapatkan pigmentasi yang meningkat pada wajah, spider nevi, dan eritema palmaris. Secara rutin, harus dicari adanya flapping tremor. Pada saat dibuat diagnosis sirosis hati dekompensata, varises ditemukan pada 60% penderita, namun hanya 30% yang mengalami perdarahan varises. Pada sirosis hati dekompensata, dapat terjadi berbagai manifestasi ekstrahepatik, misalnya sindrom hepatopulmonar yang merupakan kelainan oksigenasi paru, hipertensi hepato-pulmonar yang menyebabkan kenaikan tekanan arteri pulmonar dan peningkatan hambatan pembuluh pulmonar. Di samping itu, dapat terjadi sindrom hepatorenal berupa gangguan fungsi ginjal akibat vasokonstriksi renal.

Gambaran Laboratorium Sirosis Hati Dekompensata
1. Hematologi
• sel darah putih: dapat ditemukan pansitopenia karena hipersplenisme
• penelitian mcnunjukkan bahwa trombositopenia tidak selalu disertai tanda-tanda hipersplenisme
• penyebab trombositopenia ini belum tliketahui tetapi secara umum trombositopenia dapat merupakan indikator derajat sirosis serta prognosis
• PPT dan INR sering memanjang dan pada kasus lanjut tidak membaik dengan pemberian suntikan vitamin K

2. Biokimia
• bilirubin dapat meningkat
• albumin menurun dan gamma globulin meningkat
pemeriksaan selisih kadar albumin serum dan kadar albumin asites (Serum Ascites Albumin Gradient) dapat menunjukkan asal asites tersebut. Bila perbedaannya >1,1 mg%, kemungkinan besar terdapat hipertensi portal.
• alkali fosfatase meningkat tapi umumnya tidak lebih dan 2x nilai normal
• ALT dan AST dapat meningkat tapi juga sering normal.

GAMBARAN HISTOPATOLOGIK
Sirosis hati akibat hepatitis B dapat berbentuk mikronodular atau makronodular. Sirosis mikronodular ditandai oleh septa yang tebal serta noduli regeneratif yang kecil dengan ukuran yang bervariasi. Sirosis mikronodular merupakan tangangguan kemampuan regenerasi, misalnya pada penderita alkoholik, malnutrisi, usia lanjut, atau anemia. Sedangkan sirosis makronodular ditandai dengan septa dan noduli besar dengan berbagai ukuran. Sel-sel yang mengalami regenerasi tampak membesar dengan inti sel yang besar pula. Sirosis mikronodular yang mengalami regenerasi menyebabkan gambaran campuran mikronodular dan makronodular. Dengan berjalannya waktu, sirosis mikronodular sering berubah menjadi makronodular.

0 komentar:

Posting Komentar