Minggu, 15 April 2012

Fase Fase Pertumbuhan Vegetatif

Secara fisiologis, tanaman pada fase vegetatif akan melakukan proses adaptasi dan aklimatisasi dengan lingkungan areal pertanaman. Untuk memperoleh pertanaman jati yang baik, sehat, dan seragam hingga akhir daur, beberapa tindakan teknis yang perlu ditangani pada fase pertumbuhan vegetatif sebagai berikut.

a. Penyulaman
Setelah 1-2 bulan tanam, lakukan evaluasi dan lakukan penyulaman terhadap bibit yang mati atau bibit yang pertumbuhannya tidak baik. Bibit sulaman diusahakan memiliki umur yang sama agar diperoleh satuan jumlah pohon yang seragam.

b. Penyiangan
Penyiangan perlu dilakukan dengan membersihkan gulma di sekitar tanaman, minimal dalam radius 1-2 m. Penyiangan dilakukan dalam upaya menghilangkan kompetisi hara serta kemungkinan gulma sebagai sumber tempat berkembangnya jenis-jenis hama dan penyakit tanaman pokok.

c. Pemangkasan (pruning)
Tanaman (kayu) jati yang baik bila batang yang bebas dari percabangan setinggi 4 m. Artinya percabangan mulai ada setelah batang mencapai 4 m. Untuk mendapatkan batang bebas cabang tersebut, matikan tunas atau cabang yang tumbuh dari batang inti. Lakukan pemangkasan dengan hati-hati. Bekas potongan pada batang sebaiknya dioles dengan ter agar terhindar dari kemungkinan masuknya hama dan penyakit.

d. Pemupukan
Penerapan pemupukan tanaman kehutanan jarang dilakukan dalam skala usaha karena secara teknis, kebutuhan unsur hara lebih mengharapkan pada nilai dan potensi serasah yang terdekomposisi alami. Namun, kondisi ini bukannya bersifat kaku karena produksi dari tanaman kehutanan (jati) tersebut sangat diharapkan.

Ada baiknya bila pertumbuhan tanaman jati perlu selalu dikontrol. Dari hasil evaluasi lapang, tanaman jati yang pertumbuhannya kurang optimal dan teridentifikasi menunjukan tanda-tanda difisiensi unsur hara perlu diberi perlakukan pemupukan. Jenis dan dosis pupuk disesuaikan dengan umur tanaman sehingga pada akhir daur produksi diperoleh pertanaman jati yang tumbuh seragam. Pemberian pupuk (jenis dan dosisnya) akan lebih sesuai bila sebelumnya dilakukan analisis tanah.

0 komentar:

Posting Komentar