Rencana Keperawatan yang dibuat antara lain:
- Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
- Tujuan : Klien akan memperlihatkan kemampuan meningkatkan dan mempertahankan keefektifan jalan nafas
- Kriteria hasil :
- Bunyi nafas bersih
- Ronchi (-)
- Tracheal tube bebas sumbatan
- Intervensi
- Auskultasi bunyi nafas tiap 2-4 jam atau bila diperlukan
- Mengevaluasi keefektifan bersihan jalan nafas
- Lakukan penghisapan bila terdengar ronchi dengan cara :
- Jelaskan pada klien tentang tujuan dari tindakan penghisapan
- Meningkatkan pengertian sehingga memudahkan klien berpartisipasi
- Berikan oksigenasi dengan O2 100 % sebelum dilakukan penghisapan, minimal 4 – 5 x pernafasan
- Memberi cadangan oksigen untuk menghindari hypoxia
- Perhatikan teknik aseptik, gunakan sarung tangan steril, kateter penghisap steril
- Mencegah infeksi nosokomial
- Masukkan kateter ke dalam selang ETT dalam keadaan tidak menghisap, lama penghisapan tidak lebih 10 detik
- Aspirasi lama dapat menyebabkan hypoksiakarena tindakan penghisapan akan mengeluarkan sekret dan oksigen
- Atur tekana penghisap tidak lebih 100-120 mmHg
- ekana negatif yang berlebihan dapat merusak mukosa jalan nafas
- Lakukan oksigenasi lagi dengan O2 100% sebelum melakukan penghisapan berikutnya
- Memberikan cadangan oksigen dalam partai besar
- Jelaskan pada klien tentang tujuan dari tindakan penghisapan
- Lakukan penghisapan berulang-ulang sampai suara nafas bersih
- Pertahankan suhu humidifier tetap hangat ( 35 – 37,8 C)
- Membantu mengencerkan sekret
- Lakukan penghisapan bila terdengar ronchi dengan cara :
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan sekresi tertahan,proses penyakit, pengesetan ventilator yang tidak tepat
- Tujuan : Klien akan memperlihatkan kemampuan pertukaran gas yang kembali normal
- Kriteria hasil :
- Hasil analisa gas darah normal :
- PH (7,35 – 7,45)
- PO2 (80 – 100 mmHg)
- PCO2 ( 35 – 45 mmHg)
- BE ( -2 - +2)
- Intervensi:
- Cek analisa gas darah setiap 10 –30 mnt setelah perubahan setting ventilator
- Evaluasi keefektifan setting ventilator yang diberikan
- Monitor hasil analisa gas darah atau oksimetri selama periode penyapihan
- Evaluasi kemampuan bernafas klien
- Pertahankan jalan nafas bebas dari sekresi
- Sekresi menghambat kelancaran udara nafas
- Monitor tanda dan gejala hipoksia
- Deteksi dini adanya kelainan
- Cek analisa gas darah setiap 10 –30 mnt setelah perubahan setting ventilator
- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan, pengesetan ventilator yang tidak tepat, peningkatan sekresi, obstruksi ETT
- Tujuan : Klien akan mempertahankan pola nafas yang efektif
- Kriteria hasil :
- Nafas sesuai dengan irama ventilator
- Volume nafas adekuat
- Alarm tidak berbunyi
- Intervensi
- Lakukan pemeriksaan ventilator tiap 1-2 jam
- Deteksi dini adanya kelainan atau gangguan fungsi ventilator
- Evaluasi semua alarm dan tentukan penyebabnya
- Bunyi alarm menunjukkan adanya gangguan fungsi ventilator
- Pertahankan alat resusitasi manual (bag & mask) pada posisi tempat tidur sepanjang waktu
- Mempermudah melakukan pertolongan bila sewaktu-waktu ada gangguan fungsi ventilator
- Monitor slang/cubbing ventilator dari terlepas, terlipat, bocor atau tersumbat
- Mencegah berkurangnya aliran udara nafas
- Evaluasi tekanan atau kebocoran balon cuff
- Mencegah berkurangnya aliran udara nafas
- Masukkan penahan gigi (pada pemasangan ETT lewat oral)
- Mencegah tergigitnya slang ETT
- Amankan slang ETT dengan fiksasi yang baik
- Mencegah terlepasnya.tercabutnya slang ETT
- Monitor suara nafas dan pergerakan ada secara teratu
- Evaluasi keefektifan pola nafa
- Lakukan pemeriksaan ventilator tiap 1-2 jam
0 komentar:
Posting Komentar