Ulkus marginal adalah peradangan kornea bagian
perifer dapat berbentuk bulat atau dapat juga rektangular (segiempat)
dapat satu atau banyak dan terdapat daerah kornea yang sehat dengan
limbus. Ulkus marginal dapat ditemukan pada orang tua dan sering
dihubungkan dengan penyakit
rematik atau debilitas. Dapat juga terjadi
ebrsama-sama dengan radang konjungtiva yang disebabkan oleh Moraxella,
basil Koch Weeks dan Proteus Vulgaris. Pada beberapa keadaan dapat
dihubungkan dengan alergi terhadap makanan.
Secara subyektif ; penglihatan pasien dengan ulkus marginal dapat
menurun disertai rasa sakit, lakrimasi dan fotofobia. Secara obyektif :
terdapat blefarospasme, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus yang
sejajar dengan limbus.
Pengobatan : Pemberian kortikosteroid topikal akan sembuh dalam 3 hingga
4 hari, tetapi dapat rekurens. Antibiotika diberikan untuk infeksi
stafilokok atau kuman lainnya. Disensitisasi dengan toksoid stafilokkus
dapat memberikan penyembuhan yang efektif.
a. Ulkus cincin
Merupakan ulkus kornea perifer yang dapat mengenai seluruh lingkaran kornea, bersifat destruktif dan biasaya mengenai satu mata.
Penyebabnya adalah reaksi alergi dan ditemukan bersama-sama penyakit
disentri basile, influenza berat dan penyakit imunologik. Penyakit ini
bersifat rekuren.
Pengobatan bila tidak erjad infeksi adalah steroid saja.
b. Ulkus kataral simplek
Letak ulkus peifer yang tidak dalam ini berwarna abu-abu dengan subu
terpanjag tukak sejajar dengan limbus. Diantara infiltrat tukak yang
akut dengan limbus ditepiya terlihat bagian yang bening.
Terjadi ada pasien lanut usia.
Pengobatan dengan memberikan antibiotik, steroid dan vitamin.
c. Ulkus Mooren
Merupakan ulkus kronik yang biasanya mulai dari bagian perifer kornea
berjalan progresif ke arah sentral tanpa adaya kecenderungan untuk
perforasi. Gambaran khasnya yaitu terdapat tepi tukak bergaung dengan
bagan sentral tanpa adanya kelainan dalam waktu yang agak lama. Tukak
ini berhenti jika seluuh permukaan kornea terkenai.
Penyebabya adalah hipersensitif terhadap tuberkuloprotein, virus atau autoimun.
Keluhannya biasanya rasa sakit berat pada mata.
Pengobatan degan steroid, radioterapi. Flep konjungtiva, rejeksi konjungtiva, keratektomi dan keratoplasti.
(Sidarta Ilyas, 1998, 57-60)
0 komentar:
Posting Komentar