Rabu, 08 Februari 2012

Indische Partij (IP) 1912

Partai ini merupakan partai pertama yang menanamkan rasa kebangsaan dan pribumi Ernest Eugene Francois (EEF) Douwes Dekker mengambil prakarsa mendirikan partai politik untuk golongan Indo dan bercita-cita memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak Suwardi Suryaninggrat dan Cipto Mangunkusumo untuk mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi ini pada mulanya disebut juga partai hindia. Tuntutan utamanya adalah penghapusan kolonialisme yang mengeksploitasi rakyat dari Hindia Belanda. Indische Partij memiliki semboyan Hindia untuk Hindia, mengerti bukan maksudnya? Ya, jadi menurut semboyan tersebut  adalah Hindia untuk orang Hindia bukan untuk orang Belanda. Dari tuntutanya kita tahu bahwa pergerakan ini bercorak organisasi politik. Hindia adalah sebutan Indonesia pada masa jajahan Belanda.
    Keanggotaan Indische Partij terbuka untuk semua golongan. Dengan cita-cita mencapai Indonesia merdeka. Indische Partij merupakan organisasi politik pertama di Indonesia. Perkembangan yang sangat cepat dan pernyataan-peryataanya yang mengkrtik Belanda menyebabkan tokoh-tokoh Indische Partij mulai diawasi dan dicurigai oleh belanda sehingga pemerintah menolak ketika pengurusnya mengajukan permohonan untuk memperoleh badan  hukum. Salah satu pernyataan yang mengkritik belanda adalah tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als I k eens Nederlander Was (Seandainya saya seorang Belanda), tulisan yang dimuat dalam surat kabar de Express itu berisikan kritikan terhadap belanda ketika bermaksud mencari dana untuk merayakan peringatan 100 tahun kemerdekaan negeri belanda lepas dari penjajahan Perancis tahun 1814. Akibat tulisan itu ketiga pemimpin Indische Partij ditangkap dan dihukum dan dibuang ke negeri belanda.
    Tahun 1913 IP dinyatakan sebagai partai terlarang. Douwes Dekker tetap berjuang di jalur politik, Suwardi Suryaningrat lebih dikenal Ki Hajar Dewantoro bergerak dilapangan pendidikan dan Tjipto Mangunkusumo tetap dengan perjuangan radikalnya.  

0 komentar:

Posting Komentar