Sistem digestive terdiri dari :
Organ utama (TR Gastrointestinal)
Organ asesori (Kel. Saliva, Hepar, Pancreas, kandung empedu)
Berfungsi :
Menyediakan nutrient untuk dikirimkan kel sel melalui proses :
Ingesti
Digesti
absorpsi
Eliminasi makanan yang tak dapat dicerna
Berdasarkan area diklasifikasikan :
1. Masalah esofagus
2. Masalah gaster
3. Masalah usus halus
4. Masalah colon
5. Masalah organ asesori
1. Masalah Esofagus
a. Kegagalan menelan
Menelan : dikoordinasi oleh plexus auerbach makanan masuk ke gaster karena relaxasi temporer
• Otot-otot gastroesophageal
• Otot-otot crico pharingeal
Kesulitan menelan dysphagia
Terjadi oleh karena :
- Masalah neuromuskular
- Penyakit saraf
Seperti pada :
• Myasthenia gravis
• Polio bulbar
• Muscular dystrophy
• Botulism
Terjadi juga oleh karena degenerasi serabut saraf pada plexus auerbach
Kerusakan spincter gastro esophageal
kontraktilitas 2/3 bagian bawah esofagus
Achalasia
b. Inflamasi muk
osa esofagus
Esofagus dilindungi oleh :
• Mukus yang disekekresioleh tunika mukosa
• Kontraksi spincter gastroesophageal sehingga mencegah reflux isi lambung
Jika reflux cairan lambung masuk ke esofagus esofagitis
Terjadi pada :
Hiatal Hernia
2. Masalah Gaster
Makanan gaster mulai digesti protein semiliquid (chyme)
usus halus
disfungsi gaster gangguan digesti dan absorpsi
a. Obstruksi gaster
• Paling sering oleh karena stenosis pilorus
- Congenital
- Didapat
Pada congenital
• Usia 1-2 Mg
- Muntah-muntah
- Regurgitasi
Failure to thrive malnutrisi
b. Neoplasma gaster
• Paling sering didaerah pilorus
c. Inflamasi gaster
Gastritis acut :
Degenerasi pada bagian superfisial karena terpapar zat-zat iritan seperti alcohol, aspirin, steroid dan asam empedu
Degenerasi tunika mukosa
H+ masuk ke jaringan gaster
Keasaman interstitial
Terangsang pengeluaran zat vasoaktif
• Histamin
• Serotonin
• Kinin
Permiabilitas kapiler vasodilatasi
• Edema
• Infiltrasi limfosit sel plasma
Gastritis cronis
Degenerasi yang menimbulkan atropy beberapa sel fungsional tunika mukosa/ (-) produksi HCL faktor intrinsik
• Gangguan digesti
gangguan absorbsi
• Gangguan absorbsi vitamin B12
anemia perniciosa
Peptic Ulcer
Jika sekresi asam necrosis mukosa gastrointestinal ulcus
pepticum sekresi gaster, merangsang hipertrophy pilorus
stenosis pilorus
Ulcus Duodenum
• Hiperstimulasi sel parietal oleh N. vagus massa sel sekresi HCI
• sekresi gastrin yang ABN oleh adenoma sel-sel non P. Langerhan (Zollinger-Ellison syndrome)
peptic ulcer + duodenum ulcer disebabkan juga oleh :
- Stress psychologis
- Stress physiologis
stress ulcer
Penyebab Stress psysiologis
• Cedera otak serius cushing syndrom
• Luka bakar
• Shock cardiogenic
• Pembedahan
• Intake obat-obatan tertentu >>>
Manifestasi klinis inflamasi gaser
- Nyeri epigastrum
- Anorexia
- Mual dan muntah
- Intake nutrisi
Manifestasi lain tentang sifat penyakit :
• Gastritis kronis oleh karena sekresi faktor intrinsik anemia hipoxia seluler
• Ulcus lambung
bleeding
perforasi gaster
cairan lambung masuk ke cavum abdomen
peradangan membran peritonitis
3. Masalah Usus Halus
Usus halus
• Tempat digesti terakhir
• Tempat absorpsi zat maksimum
gangguan pada usus halus gangguan digesti dan absorpsi
a. Gangguan Digesti – Absorpsi
• Crohn Disease
Peradangan kronis terutama pada ileumlesi terdapat pada nodus lymphatic obstruksi
lymphatic penebalan lapisan submukosa gangguan absorpsi
• Z E Syndrom
HCL lingkungan sangat asam pada intestin
– Inactive enzym pancreas
- Presipitasi garam empedu
• Gastroentritis Akut
Saluran cerna :
mempunyai mekanisme pertahanan non spesifik :
1) Bakteri flora normal
2) PH gaster
3) Motilitas gaster I
aktivitas menyebabkan
aktivitas invasi mikroorganisme patogen
Kondisi patologis dari invasi mikroorganisme patogen :
1) Agen toxigenic enterotoxin inflamasi lokal dan diare volume cairan dan elektrolit
2) Invasif mikroorganisme pathogen menembus dinding usus halus dan
colon nekrosis dan potensi ulkus feses mengandung eryth dan
leukosit
3) Virus patogen menempel pada mukosa epithel dan merusak villi usus absorp cairan dan elek
• Demam Typhoid/Paratyph
disebabkan oleh :
- Salmonela typhi
- Salmonela paratyph A, B, C
Salmonela typhi/Paratyphy
Usus halus
Jaringan limph
Hipertrofi
Kel. Limfe mesenterial
Hipertrofi
Hepar Aliran darah
Plaque peyeri – limpa – hati – respon lain
Setelah 10-14 hari berada dalam tubuh respon tubuh :
Minggu I demam :
Jaringan radang pyrogen ke pembuluh darah difagositosis oleh makrofag interleukin 1
Stimulasi hipothalamus
set point temperatur
produksi keringat
vasokonstr pembuluh darah di permukaan tubuh
Demam diikuti dengan :
• Perasaan tidak nyaman diseluruh tubuh
• Malise
• Anorexia
Nyeri kepala, pusing, nyeri otot, obstipasi/diare perasaan tidak nyaman pada perut, batuk, epistaxis
Minggu II
• Demam makin jelas
• Bradikardi relatif
• Perubahan penampilan lidah
• Hepatomegali dan splenomegali
• kesadaran
• Pada pembuluh darah :
- Leukopeni/leukositosis relatif
- SGOT, SGPT hilang setelah demam hilang
• Tubuh membentuk antibodi (Aglutinin)
- AGL, O, H, Vi
Pada pembekuan darah
Titer O
Titer H
AGL. O :
Terbentuk oleh karena perangsangan antigen O yang berasal dari badan mikroorganisme
AGL. H : Terbentuk oleh perangsangan antigen H dari flagel M.O
AGL Vi : Terbentuk oleh perangsangan antigen Vi dari simpai M.O
Celiac Disease
• Degenerasi sel Def. Lactase gangguan digesti lactosa susu
> Manifestasi klinis gangguan digesti – absorpsi
Supply nutrient ke jaringan pembakaran zat makanan produksi energi kelemahan fisik
penggunaan massa tubuh sebagai sumber energi berat badan
Lain-lain :
Absorpsi Prot
Tekanan osmotic koloid
perpindahan cairan ke extravascular
• Sintesa Protein massa otot , anemia + def. enzim ( pada yang kurang berat
• absorpsi lemak steathorhea
• absorpsi Fe, asam folat, Vit B12 anemia
Dan lain-lain
b. Obstruksi – Paralyctic
• Obstruksi
Inflamasi – hyperplasi (Crohn’s Disease)
Hernia
Adhesi
Invaginasi
isi usus tertumpuk
Diatas obstruksi
menutup aliran dari gaster
peristaltik
Muntah
0 komentar:
Posting Komentar