GONORREA (GO)
Kuman penyebabnya : Neisseria gonnorrhoeae.
Masa inkubasi atau penyebaran kuman : 2 – 10 hari setelah hubungan seks.
Tanda-tanda : nyeri pada saat kencing, merah, bengkak dan bernanah pada alat kelamin.
Komplikasi yang timbul : infeksi radang panggunl, mandul, menimbulkan kebutaan pada bayi yang dilahirkan.
Pemeriksaan : pewarnaan gram dan biakan agar.
SIFILIS (RAJA SINGA)
Kuman penyebab : Trepanema palidum.
Masa inkubasi : tanpa gejala berlangsung 3 – 13 minggu, lalu timbul
benjolan sekitar alat kelamin, disertai pusing, nyeri tulang, akan
hilang sementara. 6 – 12 minggu setelah hubungan seks muncul bercak
merah pada tubuh yang dapat hilang sendiri tanpa disadari. 5 – 10 tahun
penyakit ini akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan
jantung.
Komplikasi pada wanita hamil : dapat melahirkan dengan kecacatan fisik
seperti kerusakan kulit, limpa, hati dan keterbelakangan mental.
Pemeriksaan : tes laboratorium untuk mendeteksi RPR (Rapid Plasma Reagent) dan TPHA (Trepanema Palidum Hemagglutination Assay).
TRIKONOMIASIS
Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Keluar cairan
vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk;
Sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman.
Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur, memudahkan penularan infeksi
HIV.
Tes laboratorium untuk mendeteksi sediaan basah KOH.
ULKUS MOLE (Chancroid)
Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain : Luka lebih dari
diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa
nyeri; Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin. Sering (50%)
disertai pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha berwarna
kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular, memudahkan penularan infeksi HIV.
Tes laboratorium untuk mendeteksinya dengan pewarnaan Gram dan Biakan agar selama seminggu.
KLAMIDIA
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya
kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan
gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.
Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan;
Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual.
Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; Penyakit
radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran falopian;
Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV.
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa.
KUTIL KELAMIN
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.
Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).
Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor;
bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular
HIV-AIDS.
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
HIV-AIDS
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang
menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih manusia yang
merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh.
AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan
orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada
awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang
tersebut perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga
mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk menjanjikan suatu kesembuhan yang pasti.
Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau
miskin, heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak
terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi
apa yang kita lakukan.
HIV dapat ditularkan dengan cara :
Hubungan seksual tanpa pelindung dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).
Menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus HIV, misalnya
jarum suntik pada pengguna dan pecandu narkoba, alat pembuat tatto dan
alat tindik.
Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung dan disusuinya.
HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui :
Bersalaman atau berpelukan.
Makanan dari piring yang pernah digunakan ODHA.
Batuk atau bersin ODHA.
Gigitan nyamuk.
Berenang ditempat berenang yang sama dengan ODHA.
Mengunjungi ODHA dirumah atau dirumah sakit.
0 komentar:
Posting Komentar