Kamis, 26 Januari 2012

Faktor Risiko Cara Mencegah Stroke

Tekanan Darah Tinggi: Kemungkinan menderita suatu stroke dapat dengan jelas dikurangi dengan mengontrol faktor-faktor risiko. Faktor risiko yang paling penting untuk stroke adalah tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah seseorang adalah terlalu tinggi secara gigih, secara kasar lebih besar dari 130/85, risiko dari suatu stroke meningkat dalam proporsi ke derajat dimana tekanan darah terangkat. Mengontrol tekanan darah dalam batasan normal mengurangi kesempatan-kesempatan dari suatu stroke. Merokok: Faktor risiko penting lain adalah rokok atau penggunaan tembakau lain. Rokok-rokok menyebabkan arteri-arteri karotid mengembagkan atherosclerosis yang berat, yang dapat menjurus pada penutupan mereka dan menghalangi aliran darah ke otak. Atherosclerosis pada umumnya, termasuk keterlibatan dari arteri-arteri yang mensuplai darah ke jantung, dipercepat oleh merokok. Jadi, ketika seorang individu merokok, pertanyaan utama menjadi - yang mana akan terjadi pertama; suatu stroke, serangan jantung, atau kanker paru?

Diabetes: Faktor risiko lain untuk mengembangkan suatu stroke adalah diabetes mellitus. Diabetes menyebabkan pembuluh-pembuluh kecil untuk menutup secara prematur. Ketika pembuluh-pembuluh darah ini tertutup diotak, stroke-stroke kecil (lacunar) mungkin terjadi. Kontrol gula darah yang baik adalah penting dalam mengurangi risiko stroke pada pasien-pasien diabetic. Suatu tingkat kolesterol darah yang naik adalah juga suatu faktor risiko untuk suatu stroke disebabkan oleh akhirnya halangan dari pembuluh-pembuluh darah (atherosclerosis). Suatu diet yang sehat dan obat-obat dapat membantu membuat normal suatu tingkat kolesterol darah yang naik.

Pengencer Darah/Warfarin: Suatu denyutan jantung yang tidak teratur (terutama atrial fibrillation) dihubungkan dengan suatu risiko yang meningkat dari suatu embolic stroke, dimana bekuan darah berjalan dari jantung, melalui aliran darah, dan kedalam otak. Warfarin (Coumadin) adalah suatu "pengencer" darah yang mencegah darah membeku/menggumpal. Obat ini seringkali digunakan pada pasien-pasien dengan atrial fibrillation untuk mengurangi risiko ini. Warfarin juga adakalanya digunakan untuk mencegah kekambuhan dari suatu stroke pada situasi-situasi lain, seperti dengan kondisi-kondisi jantung lain yang tertentu dan kondisi-kondisi dimana darah mempunyai suatu tendensi untuk membeku dengan sendirinya (hypercoagulable states). Pasien-pasien yang mengkonsumsi warfarin perlu untuk mendapatkan check-check darah secara periodik untuk memastikan bahwa dosis mereka sekarang menghasilkan efek yang diinginkan. Pasien-pasien pada warfarin juga perlu untuk mengetahui bahwa mereka berada pada risiko yang meningkat untuk perdarahan, secara eksternal atau internal.

Aspirin dan Terapi Antiplatelet Lain: Banyak pasien-pasien stroke yang tidak memerlukan warfarin dapat menggunakan kelompok dari obat-obat yang disebut obat-obat "antiplatelet" untuk mengurangi risiko mereka menderita stroke lainnya. Obat-obat ini mengurangi kecenderungan dari darah untuk membeku (clog) didalam arteri-arteri. Sebagai suatu efek sampingan, pasien-pasien pada obat-obat ini biasanya mempunyai suatu kemungkinan perdarahan yang lebih tinggi, namun risiko ini adalah lebih kecil daripada ketika mengkonsumsi suatu anticoagulant seperti warfarin. Yang paling umum diresepkan agent antiplatelet pilihan pertama untuk mencegah suatu kekambuhan stroke adalah aspirin. Jika pasien mempunyai suatu rekasi yang kurang baik terhadap aspirin atau mempunyai suatu stroke meskipun berada pada aspirin, preparat-preparat antiplatelet yang lebih baru dapat digunakan [clopidogrel (Plavix), dipyridamole (Persantine)].

Carotid endarterectomy: Pada banyak kasus-kasus, seseorang mungkin menderita suatu TIA atau suatu stroke yang disebabkan oleh penyempitan atau pemborokan/ulceration (luka-luka) dari arteri-arteri karotid (arteri-arteri utama pada leher yang mensuplai darah ke otak). Jika dibiarkan tidak dirawat, pasien-pasien dengan konidsi-kondisi ini mempunyai suatu risiko tinggi mengalami suatu stroke utama di masa depan. Suatu operasi yang membersihkan arteri karotid dan memugar kembali aliran darah yang normal dikenal sebagai suatu carotid endarterectomy. Prosedur ini telah ditunjukkan dengan jelas mengurangi kejadian dari suatu stroke yang berikutnya. Pada pasien-pasien yang mempunyai suatu arteri karotid yang menyempit, namun tidak ada gejala-gejala, operasi ini mungkin diindikasikan dalam rangka untuk mencegah kejadian dari suatu stroke pertama.
Masa Depan Untuk Perawatan Stroke

Sekarang ini, studi-studi sedang dilakukan pada obat-obat tambahan yang menghancurkan bekuan-bekuan. Obat-obat ini dimasukan kedalam vena-vena (seperti TPA) atau secara langsung kedalam arteri yang tersumbat. Tujuan dari studi-studi ini adalah untuk menentukan pasien-pasien stroke yang mana mungkin mendapat manfaat dari bentuk perawatan yang baru dan agresif ini.

Obat-obat baru juga sedang diuji yang membantu memperlambat degenerasi dari sel-sel syaraf yang dicabut atau dirampas oksigennya sewaktu suatu stroke. Obat-obat ini dirujuk sebagai "neuroprotective" agents, suatu contoh darinya adalah sipatrigine. Contoh lain adalah chlormethiazole, yang bekerja dengan memodifikasi ekspresi dari gen-gen didalam otak. (Gen-gen menghasilkan protein-protein yang menentukan suatu pembentukan individu.)

Akhirnya, sel-sel induk (stem cells), yang mempunyai potensi untuk berkembang kedalam suatu keanekaragaman dari organ-organ yang berbeda, sedang digunakan untuk mencoba menggantikan sel-sel otak yang dirusak oleh suatu stroke sebelumnya. Pada banyak pusat-pusat akademi medis, beberapa dari agent-agent percobaan ini mungkin ditawarkan pada tatacara dari suatu percobaan klinik. Dimana terapi-terapi baru untu perawatan dari pasien-pasien setelah suatu stroke berada pada horison, mereka masih belum sempurna dan mungkin tidak memugar kembali fungsi sepenuhnya pada seorang korban stroke.

0 komentar:

Posting Komentar