Hymen merupakan kata dalam bahasa Yunani dan
diartikan sebagai membran. Dalam sebuah buku yaitu ‘Menjaga Organ Intim’
karya dr. Maria Dwikarya, DSKK, jika di Indonesia hymen ini disebut
dengan selaput dara. Selaput dara merupakan selaput yang berada di dalam
vagina wanita tepatnya sepertiga dalam lubang. Selaput dara ini
biasanya dijadikan patokan sebagai keperawanan wanita.
Banyak sekali beredar mitos atau anggapan yang tidak benar secara
keseluruhan. Michael Castleman dalam Psychology Today menjelaskan
fakta-fakta terkait dengan keperawanan wanita terkait dengan selaput
dara. Berikut adalah beberapa fakta keperawanan selaput dara wanita yang
harus anda tahu.
1. Selaput dara menipis
Pada saat bayi, selaput dara ini sangat tebal dan besar. Semakin dewasa
maka selaput dara ini semakin menipis, lebih lebar dan juga membuka. Ini
terjadi secara normal pada wanita sebab ia akan selalu melakukan
aktifitas bersih-bersih, berjalan, atau bahkan berolahraga.
2. Rasa sakit ketika berhubungan seks pertama kali bukan karena selaput dara robek
Jika wanita melakukan hubungan seks pertama kali maka akan muncul rasa
sakit, dan hal ini bukan dikarenakan robeknya selaput dara atau selaput
keperawanan wanita. Justru kadang selaput dara ini robek sebelum
berhubungan seks pertama kali. Hal ini disebabkan oleh lubang tipis
tempat darah menstruasi keluar.
3. Darah muncul bukan karena robeknya selaput dara
Ketika melakukan hubungan seks pertama kali dan keluar darah, maka ini
buka karena selaput dara atau selaput keperawanan yang robek. Ini
biasanya terjadi karena mereka lebih untuk mengeksplorasi, bahkan
terlihat tergesa-gesa dan sangat kurang melakukan foreplay. Akibatnya
jaringan vagina menjadi sangat sensitif dan darah keluar, jadi bukan
karena selaput dara robek.
4. Selaput dara tidak menutup organ intim wanita
Perlu diketahui bahwa selaput dara ini tidak menutupi semua lubang
vagina secara keseluruhan. Tetapi ada lubang kecil yang berfungsi untuk
mengeluarkan darah menstruasi.
0 komentar:
Posting Komentar