Selaput dara merupakan salah satu bagian tubuh
wanita yang seringkali diperbincangkan karena selalu dikaitkan dengan
keperawanan. Tapi ternyata selaput dara tidak hanya terdiri dari satu
bentuk saja, setidaknya ada 4 macam bentuk dari selaput dara ini.
Selaput dara merupakan bagian dari jaringan yang dalam perkembangannya
bisa menghambat sebagian atau keseluruhan jalan masuk ke vagina.
Beberapa ilmuwan mengungkapkan belum memiliki pemahaman yang nyata
mengenai fungsi dari selaput dara ini.
Seperti dikutip dari STD.about.com, Jumat (28/5/2010) tidak setiap
perempuan memiliki tipe selaput dara yang sama. Pada beberapa perempuan
ada yang selaput daranya menghalangi sepenuhnya atau sebagiam lubang
vagina.
Selaput dara memiliki bentuk dan derajat kelembutan serta fleksibilitas
yang berbeda-beda, semua ini tergantung dari individu itu sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Frank H. Netter MD yang
termuat dalam buku The Human Sexuality, bentuk dari selaput dara ini
terbagi menjadi 4 bentuk, yaitu:
1. Annual hymen, bentuk selaput dara ini melingkari penuh lubang vagina.
2. Septate hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
3. Cibriform hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa
lubang yang terbuka, tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih
banyak.
4. Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam hubungan
seksual bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan
jaringan selaput dara.
Selaput dara seringkali dikaitkan dengan keperawanan seseorang, tapi
sebenarnya beberapa perempuan bisa saja kehilangan selaput daranya
melalui kegiatan fisik seperti bersepeda, mencoba bereksperimen seksual
sejak dini atau akibat trauma.
Setiap tubuh perempuan berbeda-beda, sehingga pengalaman dan penetrasi
seksualnya juga berbeda. Hal inilah yang membuat selaput dara tidak bisa
menjadi patokan keperawanan seseorang.
Karena tidak selamanya selaput dara yang robek mengalami pendarahan saat
berhubungan seksual, hal ini tergantung dari penetrasinya. Jika
perempuan merasa rileks, terangsang dan cairan lubrikasinya keluar maka
tidak akan terjadi pendarahan.
Ketika melakukan seks untuk pertama kalinya, ada perempuan yang merasa
sakit pada bagian vaginanya tapi ada juga yang tidak. Perbedaan itu
terletak pada seberapa banyak cairan lubrikasi yang dihasilkan dan
seberapa tegang selaput dara perempuan tersebut saat bersenggama.
Saat ini dokter bedah plastik telah mengembangkan suatu prosedur yang
dikenal sebagai hymenoplasty untuk menciptakan operasi selaput dara pada
perempuan yang telah rusak selaput daranya.
Operasi pemulihan selaput dara ini selalu menimbulkan pro dan kontra.
Namun operasi ini dapat bermanfaat bagi perempuan yang hidupnya mungkin
dalam bahaya jika tidak memiliki selaput dara.
Selain itu tidak semua perempuan dilahirkan memiliki selaput dara pada
vaginanya. Pada beberapa penelitian menunjukkan ada beberapa bayi
perempuan yang lahir tanpa memiliki selaput dara.
0 komentar:
Posting Komentar