Bilirubin di dalam darah adalah sebagai hasil
pemecahan haem. Butir darah merah yang sudah cukup umurnya akan mati dan
diproses di limpa. Isi butir darah merah, hemoglobin akan dipecah
menjadi haem dan globin. Haem akan dipecah lagi menjadi zat besi dan
bilirubin. Zat besi hasil pecahan ini akan digunakan lagi untuk
membentuk hemoglobin, sedangkan bilirubin akan ditranspor ke liver dan
dikumpulkan dalam empedu digunakan untuk mencerna lemak.
Bilirubin direk
Bilirubin
yang ditranspor ke liver berupa bilirubin direk yaitu bilirubin yang
melekat pada albumin. Bilirubin direk yang terikat pada albumin tidak
larut dalam air, karenanya tidak didapati di urin. Nilai normal
bilirubin direk adalah 0,1-0,4 g/dt.
Bilirubin indirek
Dalam
liver bilirubin direk akan dilepas dari ikatannya dengan albumin dan
akan berikatan dengan asam glukuronat membentuk bilirubin indirek. Semua
bilirubin indirek ini akan dikumpulkan dalam empedu dan dalam keadaan
normal tidak ada dalam plasma darah. Adanya bilirubin indirek dalam
plasma darah menunjukkan adanya keadaan tidak normal. Karena bilirubin
indirek larut dalam air maka bilirubin bisa didapati di dalam urin.
Adanya bilirubin di dalam win disebut bilirubinuria, hal ini selalu
patotogis.
Bilirubin indirek yang ada dalam empedu di usus akan
dipecah oleh bakteri usus menjadi sterkobilinogen sebagian kecil
sterkobilinogen akan diserap kembali oleh usus masuk ke dalam darah dan
diekskresi kembali melalui empedu, namun ada yang tetap dalam plasma dan
terbawa ke ginjal diekskresi ke dalam urin berupa urobilinogen dan
urobilin. Jadi, urobilin dan urobilinogen dalam keadaan normal bisa
didapati di urin.
Sterkobilinogen yang tidak terserap oleh darah,
di dalam usus akan diubah menjadi sterkobilin yaitu suatu pigmen yang
menyebabkan tinja berwarna cokelat. Tinja yang warnanya pucat
kemungkinan ada obstruksi empedu. Zat-zat pada cairan empedu yang
berwarna adalah, bitirubin, urobilin, sterkobilin, sedangkan yang tidak
berwarna adalah urobilinogen, sterkobilinogen.
0 komentar:
Posting Komentar