Kamis, 19 Juli 2012

Pemeriksaan penunjang sialadenitis

Hasil pemeriksaan menunjukkan pembengkakan elastic yang nyeri serta pre-aurikular, dengan kulit di atasnya normal. Lubang masuk duktus meradang dan jumlah sekresi ludah berkurang, sedang massage kelenjar dapat menghasilkan kotorsn flokulen kental disertai aliran ludah yang deras.
Radiograf pada bidang postero-anterior bagian depan duktus, dengan film yang diletakkan pada pipi dapat menunjukkan batu, bila batu tersebut memang ada.

Sialograf  harus dilakukan pad setiap keadaan diantara serangan akut yang satu ke serangan berikut, dan dapat menunjukkan pembesaran duktus utama, penyempitan, cacat radiolusen (baturadiolusen), sialektasis (sindrom sicca), atau pada keadan yang sangat parah, ketidak teraturan yang menyeluruh. Keadaan abnormal terbatas pada cabang duktus dan daerah-daerah yang berhubungan dengannya.
Pemeriksaan jumlah ludah yang berkurang memang dianjurkan, untuk membandingkan aliran dari kelenjar ini dengan kelenjar lain, tetapi cara pemeriksaan ini masih dalam penelitian. Kanula Lashley dipasang pada tiap duktus atau ludah ditampung setelah paien mengunyah permen karet atau setelah dilakukan penyuntikan pilokarpin secara intravena. Kecepatan aliran ludah yang normal 1 ml per menit dan pada sebagian bear keadaan tersebut biasanya bersifat bilateral.

Bila terdapat sindrom sicca, dapat terjadi penurunan sekresi yang simetris. Prognosa keadaan ini berhubungan dengan kecepatan sekresi, prognosa lebih baik bila volume sekresi normal atau sedikit berkurang.

Pembengkakan rekuren (submandibula) disebabkan oleh neoplasma yang terletak dalam kelenjar yang menimbulkan penyumbatan duktus. Hasil pemeriksaan menunjukkan kelenjar submandibula yang membesar, keras, dan pembengkakan dapat dilihat dengan meminta pasien mengingat makanan yang disenanginya atau mengiap jeruk. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan berkurangnya aliran ludah dari duktus yang terserang.

Hasil pemeriksaan radiograf yang oblique dan oklusal dari dasar mulut menunjukkan adanya batu. Perawatan dari keadaan ini meliputi pengeluaran batu bila batu terletak di atas otot milohoid atau memotong kelenjar bila batu terletak di bawah daerah yang masih dapat dicapai secara intra-oral. Pemotongan kelenjar juga perlu dilakukan bila gejala yang hebat timbul berulang kali. Keadaan ini, seperti terlihat pada hasil sialograf, berhubungna dengan kerusakan kelenjar yang sangat luas dan sialektasis yang mungkin berasal dari infeksi atau penyempitan duktus (Gordon, 1996).

0 komentar:

Posting Komentar