Apa yang terjadi jika anak kekurangan zat besi?
a). Proses mielinasi terganggu
Fungsi pendengaran ditemukan menurun pada hewan penelitian yang sengaja dibuat kekurangan zat besi. Anak yang mengalami kekurangan zat besi saat usia 6 bulan menunjukkan gangguan kecepatan hantar saraf dari pendengaran karena kurang sempurnanya mielinasi. Efek ini menetap hingga anak berusia 2-4 tahun walau sudah diobati.
Mielinasi saraf penglihatan berlanjut sampai anak berusia 2 tahun. Jika anak pernah alami kekurangan zat besi, saat usia 3-5 tahun respon penglihatannya menjadi lebih lambat.
b). Pembentukan zat kimia penunjang kerja otak (neurotransmitter) terhambat
Sel saraf diatur oleh zat kimia disebut neurotransmiter dan kekurangan zat besi bisa menghambat produksinya. Misalnya, zat besi turut berperan dalam pembentukan neurotransmiter dopamine. Anak yang kekurangan dopamine akan memperlihatkan perilaku hiperaktif.
c). Berkurangnya kemampuan belajar dan kecerdasan
Anak yang pernah kekurangan zat besi menunjukkan skor motorik dan IQ lebih rendah pada usia 11-14 tahun. Kekurangan zat besi pada usia sekolah juga menyebabkan sulit konsentrasi dan gangguan kecerdasan terutama untuk pelajaran matematika.
Suatu penelitian di Indonesia menunjukkan anak sekolah yang kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl (anemia akibat kekurangan zat besi) lalu diobati selama tiga bulan, terjadi perbaikan kemampuan belajar tetapi tetap saja lebih rendah daripada anak normal.
Kekurangan zat besi pada anak juga dapat menyebabkan penurunan nilai tes psikologi, tes konsentrasi, mengurangi kemampuan belajar konsep, dan menurunkan daya ingat.
d). Menyebabkan anemia dan segala efeknya.
Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, sehingga kekurangan zat ini bisa menimbulkan anemia atau penyakit kurang darah. Sel darah merah punya tugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika terjadi kekurangan, anak akan kekurangan oksigen secara kronis. Akibat anemia ditambah efek kekurangan zat besi yang lain, anak bisa alami berbagai penyakit.
e). Sinaptogenesis
Sinaptogenesis berjalan sejak lahir, sebagian besar selesai usia 2-3 tahun, sebagian kecilnya berlanjut hingga remaja.
Sinaptogenesis untuk fungsi penglihatan dan pendengaran: maksimal usia 3 bulan, selesai usia 5 tahun.
Sinaptogenesis untuk fungsi bicara: maksimal usia 9 bulan dan selesai usia 5 tahun.
Sinaptogenesis untuk fungsi kecerdasan terus berkembang hingga remaja.
0 komentar:
Posting Komentar