Masturbasi jika dilakukan secara berlebihan tentunya
tak bagus untuk perkembangan psikis. Namun agaknya tak hanya itu saja,
ternyata jika dilakukan sangat berlebihan bisa menyebabkan kematian.
Seperti yang terjadi di Brazil seorang anak laki laki berusia 16 tahun
tewas karena kebanyakan masturbasi. Anak remaja yang tinggal di kota
Rubianto wilayah Goias, Brazil ini tewas setelah melakukan masturbasi
selama 42 kali semalaman dan tanpa berhenti.
Ibu dari anak tersebut mengatakan bahwa media lokal bahwa ia telah mengetahui mengenai kecanduan seks yang dialami anaknya dan berencana untuk pergi ke dokter namun ternyata hal itu terlambat. Remaja pria itu mulai ber masturbasi
tengah malam dan semalaman melakukannya tanpa berhenti. Di sekolah,
teman sekelasnya menanyakan mengenai masalah kecanduan seks yang dialami
oleh anak tersebut. Ternyata anak laki-laki ini memang sudah kecanduan
seks, ia tertarik pada seluruh wanita tanpa memperdulikan usia, warna
kulit maupun bentuk fisik.
Di kamarnya, sejumlah barang-barang
porno juga ditemukan termasuk foto-foto dan video wanita telanjang yang
di save di komputernya. Menurut pakar seksual, masturbasi yang
berlebihan dapat merangsang fungsi saraf parasimpatik sehingga
menghasilkan asetilkolin. Rangsangan berlebihan ini dapat memicu
dihasilkannya hormon sex lebih banyak dan neurotransmiter seperti
asetilkolin, dopamine dan serotonin yang menyebabkan perubahan kimia
tubuh.
Efek samping dari perubahan kimia tubuh
menimbulkan kelelahan, kerontokan rambut, kehilangan daya ingat.
penglihatan kabur serta sakit pada testis. Masturbasi
berlebihan menekan fungsi sistem saraf dan hati, yang akan menimbulkan
kelelahan secara seksual (terutama pada para laki-laki muda). Hal ini
termasuk terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum
usia matang mereka menjelang. Kebocoran air mani, keluarnya sperma dari
penis tanpa ereksi, digambarkan sebagai masalah umum lain yang
dihubungkan dengan masturbasi berlebihan. Ini menjadi pertanda bahwa
saraf yang mengontrol katup ejakulasi melemah sebab terlalu sering
digunakan dan mendapat rangsang berlebihan.
Untuk itu bagi orangtua yang memiliki anak remaja sebaiknya diawasi apabila ditemukan tanda-tanda kecanduan seksual yang berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar