Senin, 19 Desember 2011

Kebanyakan Masturbasi, Remaja Pria Tewas

Masturbasi jika dilakukan secara berlebihan tentunya tak bagus untuk perkembangan psikis.  Namun agaknya tak hanya itu saja, ternyata jika dilakukan sangat berlebihan bisa menyebabkan kematian.  Seperti yang terjadi di Brazil seorang anak laki laki berusia 16 tahun tewas karena kebanyakan masturbasi.  Anak remaja yang tinggal di kota Rubianto wilayah Goias, Brazil ini tewas setelah melakukan masturbasi selama 42 kali semalaman dan tanpa berhenti.

Ibu dari anak tersebut mengatakan bahwa media lokal bahwa ia telah mengetahui mengenai kecanduan seks yang dialami anaknya dan berencana untuk pergi ke dokter namun ternyata hal itu terlambat. Remaja pria itu mulai ber masturbasi tengah malam dan semalaman melakukannya tanpa berhenti.  Di sekolah, teman sekelasnya menanyakan mengenai masalah kecanduan seks yang dialami oleh anak tersebut.  Ternyata anak laki-laki ini memang sudah kecanduan seks, ia tertarik pada seluruh wanita tanpa memperdulikan usia, warna kulit maupun bentuk fisik.

Di kamarnya, sejumlah barang-barang porno juga ditemukan termasuk foto-foto dan video wanita telanjang yang di save di komputernya. Menurut pakar seksual, masturbasi yang berlebihan dapat merangsang fungsi saraf parasimpatik sehingga menghasilkan asetilkolin. Rangsangan berlebihan ini dapat memicu dihasilkannya hormon sex lebih banyak dan neurotransmiter seperti asetilkolin, dopamine dan serotonin yang menyebabkan perubahan kimia tubuh.

Efek samping dari perubahan kimia tubuh menimbulkan kelelahan, kerontokan rambut, kehilangan daya ingat. penglihatan kabur serta sakit pada testis. Masturbasi berlebihan menekan fungsi sistem saraf dan hati, yang akan menimbulkan kelelahan secara seksual (terutama pada para laki-laki muda). Hal ini termasuk terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum usia matang mereka menjelang. Kebocoran air mani, keluarnya sperma dari penis tanpa ereksi, digambarkan sebagai masalah umum lain yang dihubungkan dengan masturbasi berlebihan. Ini menjadi pertanda bahwa saraf yang mengontrol katup ejakulasi melemah sebab terlalu sering digunakan dan mendapat rangsang berlebihan.

Untuk itu bagi orangtua yang memiliki anak remaja sebaiknya diawasi apabila ditemukan tanda-tanda kecanduan seksual yang berlebihan.

0 komentar:

Posting Komentar