Kamis, 14 November 2013

Otak besar atau serebrum

Otak besar atau serebrum merupakan bagian terbesar dari otak manusia, dibagi menjadi dua belahan yaitu hemisfer sereberum kiri dan kanan. Keduanya dihubungkan satu sama lain oleh korpus kalosum, suatu pita tebal yang mengandung sekitar 300 juta akson saraf melintang diantara kedua hemisfer. Setiap hemisfer terdiri dari sebuah substansia grisea (bahan abu-abu) atau korteks sereberum yang menutupi bagian tengah yang lebih tebal yaitu substansia alba (bahan putih). Jauh di sebelah dalam substansia alba terdapat substansia grisea yang lain yaitu nucleus-nukleus basal.

Di seluruh SSP, substansia grisea terdiri dari badan-badan sel saraf ang terkemas rapat dengan dendrit-dendrit mereka dan sel-sel glia. Berkas atau traktus serat-serat saraf bermielin membentuk substansia alba. Substansia alba berpenampakan putih yang disebabkan oleh komposisi lemak myelin.

Korteks serebrum terorganisasi menjadi enam lapisan berbatas tegas berdasarkan distribusi badan sel yang bervaariasi dan serat-serat terkait lain dari beberapa jenis sel tertentu. Lapisan-lapisan ini tersusun atas kolom-kolom fungsional, yang berjalan tegak lurus dari permukaan ke bawah menelusuri kedalaman korteks sampai substansia alba yang mendasarinya. Daerah-daerah korteks bertanggung jawab terhadap persepsi indera-indera memiliki lapisan 4 yang berkembang, suatu lapisan yang kaya akan sel stelata, yang berperan dalam pengolahan awal masukan sensorik ke koorteks. Sebaliknya daerah korteks yang mengontrol keluaran ke otot rangka mempunya 5 laisan yang menebal, yang sangat banyak mengandung sel piramida besar. Sel-sel ini mengirim serat-serat korda spinalis dari korteks untuk berakhir di berbagai neuron motorik eferen yang mempersarafi otot rangka.

Pada otak besar ditemukan 4 lobus yaitu:

  • Lobus frontalis
    Terletak di korteks bagian depan bertanggung jawab terhaddap 3 fungsi utama yaitu: (1) aktivitas motorik volunteer, (2) kemampuana berbicara, (elaborasi pikiran). Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis akhir di neuron-neuron motorik eferen yang mencetuskan kontraksi otot rangka di sisi kanan tubuh. Stimulasi daerah-daerah yang berlainan di korteks motorik primer yanh menyebabkan timbulnya gerakan di bagian-bagian tubuh yang berbeda. Seperti homonkulus motorik yang melukiskan lokasi dan jumlah relative korteks motorik yang diabdikan sebagai keluaran ke otot-otot tiap-tiap bagian tubuh.
  • Lobus parietalis
    Terletak di depan sulkus sentralis dan dibelakangi oleh karaco oksipitalis yang berjalan ke bawah di bagian tengah permukaan lateral tiap-tiap hemisfer. Lobus parietalis menerima kesan indra yang berbeda dari seluruh tubuh dan dapat merasakan "sakit" atau ‘bug” merangkak pada satu lengan, kaki, atau wajah. Fungsi lobus parietalis: lobus parietalis menggabungkan kesan dari bentuk, tekstur dan berat badan ke dalam persepsi umum, lobus parietalis juga membantu mengarahkan posisi pada ruang di sekitarnya dan merasakan posisi dari bagian tubuhnya, kerusakan kecil di bagian depan lobus parietalis menyebabkan mati rasa pada sisi tubuh yang berlawanan, kerusakan yang agak luas bisa menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melakukan serangkaian pekerjaan (keadaan ini disebut apraksia) dan untuk menentukan arah kiri-kanan, kerusakan yang luar bisa mempengaruhi kemampuan penderita dalam mengenali bagian tubuhnya atau ruang di sekitarnya atau bahkan bisa mempengaruhi ingatan akan bentuk yang sebelumnya dikenal dengan baik. Lobus parietalis juga dianggap sebagai "lobus tangan" dan menerima sensasi sensoris dari tulang, tendon, otot, dan kulit tangan.
  • Lobus Temporalis
    Lobus temporalis berada di bawah sylvian fissure dan di anterior korteks oksipital dan parietal. Fungsi Lobus Temporal: dalam lobus temporalis terdapat primary auditory cortex, the secondary auditory, dan visual cortex, limbic cortex, dan amygdala. Tiga fungsi basis dari korteks temporal adalah memproses input auditori, mengenali objek visual, dan penyimpanan jangka lama dari input sensori, ditambah dengan fungsi amigdala, yaitu nada afeksi (emosi) pada input sensori dan memori.
  • Lobus oksipitalis
    Lobus oksipitalis adalah bagian korteks serebri yang terletak di belakang dan berhubungan dengan penafsiran rangsangan visual. Korteks visual primer, yang menerima dan menafsirkan informasi dari retina mata, terletak di lobus oksipitalis. Kerusakan pada lobus ini dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti kesulitan mengenali objek, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi warna, dan kesulitan mengenali kata-kata.
    Selain terdiri atas empat lobus otak besar juga memiliki area khusus. Somatic sensory adalah area yang menerima impuls dari reseptor sensory tubuh. Primary motor area adalah yang mengirim impuls ke otot skeletal. Brocaa’s area adalah terlibat dalam kemampuan bicara.

0 komentar:

Posting Komentar