Minggu, 28 Juli 2013

Morfologi dan daur hidup cacing dari keluarga HETEROPHYIDAE

Cacing dari keluarga HETEROPHYIDAE berukuran panjang antara 1 – 1,7 mm dan lebar antara 0,3 – 0,75 mm, kecuali genus Haplorchis yang jauh lebih kecil, yaitu panjang 0,41 – 0,51 mm dan lebar 0,24 – 0,3 mm. Di samping batil isap perut, ciri-ciri khas yang lain adalah, batil isap kelamin yang terdapat di sebelah kiri belakang.

Cacing ini mempunyai 2 buah testis yang lonjong, ovarium kecil yang agak bulat dan 1 buah folikel vitelin yang letaknya sebelah lateral. Bentuk uterus sangat berkelok-kelok, letaknya diantara kedua sekum. Telur berwarna agak coklat muda, mempunyai operkulum, berukuran 26,5 – 30 x 15 – 17 mikron, berisi mirasidium.

Mirasidium yang keluar dari telur, menghinggapi keong air tawar/payau, seperti genus Pirenella, Cerithidia, Semisulcospira, sebagai hospes perantara I dan ikan dari genus Mugil, Tilapia, Aphanius, Acanthogobius, Clarias dan lain-lain sebagai hospes perantara II. Dalam keong, mirasidium tumbuh menjadi sporokista, kemudian menjadi banyak redia induk, berlanjut menjadi banyak redia anak untuk pada gilirannya membentuk banyak serkaria. Serkaria ini mengghinggapi jenis ikan-ikan tersebut di atas dan masuk ke dalam otot-ototnya untuk tumbuh menjadi metaserkaria.

Manusia  mendapatkan infeksi karena makan daging ikan mentah, atau yang dimasak kurang matang. Pada ikan genus Plectoglossus dan sejenisnya, metaserkaria tidak masuk ke dalam otot, akan tetapi hinggap di sisik dan siripnya.

Metaserkaria yang turut dimakan dengan daging ikan mentah, tumbuh menjadi cacing dewasa dalam 14 hari dan bertelur.

0 komentar:

Posting Komentar