Minggu, 02 Juni 2013

Senyawa pengalkil

Senyawa pengalkil adalah senyawa reaktif yang dapat mengalkilasi DNA, RNA dan enzim-enzim tertentu. Senyawa ini digunakan terutama untuk pengobatan kanker pada jaringan limfoid dan sistem retikuloendotel, seperti limfosarkoma dan penyakit Hodkin, leokimia limfositik dan myeloma. Efek sampingnya cukup besar yaitu dapat merusak sumsum tulang, menyebabkan leukopenia dan trombositopenia serta menekan kekebalan tubuh (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

Senyawa pengalkil dapat membentuk senyawa kationik antara yang stabil, diikuti pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif. Ion ini bereaksi, melalui reaksi alkilasi, membentuk ikatan kovalen dengan gugus donor elektron, seperti gugus karboksilat, amin, fosfat dan tiol, yang terdapat pada struktur asam amino, asam nukleat dan protein, yang sangat dibutuhkan untuk proses biosintesis sel.

Reaksi ini membentuk hubungan melintang (cross-linking) antara dua rantai DNA dan mencegah mitosis. Akibatnya proses pembentukan sel terganggu dan terjadi hambatan pertumbuhan sel kanker. Contoh senyawa pengalkil : Mekloretamin, klorambusil, melfalan, siklosfamid, ifosfamid, busulfan, karmustin, tiotepa, prokarbamazin dan mitomicin C (Bleocin) (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

0 komentar:

Posting Komentar