Minggu, 12 Mei 2013

Definisi elektronegativitas

Pengertian elektronegativitas ternyata cukup bervariasi. Istilah elektronegativitas pertama kali dikemukakan oleh Linus Pauling yang mendefinisikan elektronegativitas sebagai kekuatan atau kemampuan atom menarik elektron-elektronnya dalam dirinya sendiri dalam suatu molekul.

Definisi ini menunjukkan bahwa elektronegativitas bukanlah merupakan suatu sifat yang berhubungan dengan atom secara terisolasi melainkan atom dalam senyawanya. Namun demikian, ukuran elektronegativitas dapat diturunkan untuk tiap-tiap atom.

Dalam rasionalisasinya Pauling mendasarkan pada data termodinamika yang menunjukkan bahwa ikatan antara dua macam atom selalu lebih kuat daripada harga yang diramalkan menurut ikatan masing-masing atom unsur dalam molekul diatomiknya. Sebagai contoh, energi ikatan Cl2 dan F2 masing-masing adalah 242 dan 153 kJ mol-1, tetapi energi ikatan untuk senyawa Cl-F ternyata 255 kJ mol-1.

Dalam hal ini Pauling berasumsi bahwa jika ikatan Cl-F berupa kovalen murni tunggal seperti pada Cl-Cl maupun F-F, maka energi ikatannya tentunya sebesar rata-rata dari keduanya yaitu ½ x (242+153) = 197,5 kJ mol-1. Perbedaan energi sebesar 57,5 kJ mol-1 dapat dianggap sebagai energi kestabilan Cl-F yang tentunya bukan datang dari sifat kovalensinya.

Pengertian elektronegativitas yang lain diusulkan oleh A. L. Alfred dan E. G. Rochow yang mendefiniskan elektronegativitas sebagai gaya yang bekerja pada elekron-elektron dalam atom pada jarak jari-jari kovalen (dalam satuan Armstrong).

Definisi elektronegativitas lainnya adalah ukuran penarikan suatu atom terhadap elektron pada ikatan kimia. Semakin tinggi elektronegativitas suatu atom, semakin kuat gaya tarik elektron yang berikatan.

0 komentar:

Posting Komentar