Minggu, 24 Maret 2013

Penggunaan melamin dengan tingkat konsentrasi tinggi pada susu mengakibatkan

Melamin memiliki kandungan nitrogen yang tinggi (66%) sehingga melamin ini jika dianalisa memiliki karakteristik seperti layaknya molekul protein. Melamin berbahaya jika tertelan, terhirup atau terserap kulit, paparan secara kronik dikatakan dapat mencetuskan terjadinya kanker dan kerusakan sistem reproduksi. Meskipun demikian, dosis toksik dari melamin ini cukup tinggi setara dengan dosis toksik suatu garam dapur dengan LD50 (Letal Dose50) lebih dari 3 gram/kg berat badan.

Jadi kalau melamin memiliki nilai toksisitas yang rendah, mengapa dapat mengakibatkan ribuan bayi bermasalah karena zat ini? Jenis melamin yang digunakan dalam produk susu adalah melamin sianurat (kombinasi melamin dan asam sianurat) yang bersifat tidak larut dalam air, paparan kronik (setidaknya 3 bulan) dari melamin ini dapat mengakibatkan pembentukan batu pada kandung kemih dan ginjal (karena sulit larut air sehingga tidak dapat dikeluarkan via urin, selanjutnya tertumpuk dan mengkristal), bahkan kanker yang dapat menjadi penyebab kerusakan dari fungsi saluran kemih, hingga gagal ginjal.

Lalu mengapa harus menambahkan melamin ke dalam kandungan susu? Seperti telah disebutkan di atas bahwa melamin mengandung kandungan nitrogen yang tinggi dan memiliki karakteristik protein. Penambahan melamin ditujukan untuk meningkatkan kadar protein susu sehingga seolah-olah pada saat diperiksa kadar proteinnya menjadi tinggi (untuk memeriksa kandungan protein dari suatu zat yang diukur adalah kandungan nitrogennya).

Regulasi pemeriksaan formula susu sebelumnya tidak menduga bahwa akan adanya penambahan melamin ini, sehingga kandungan melamin tidak diperiksa. Meningkatkan kandungan protein tanpa perlu memperbesar kandungan protein

  • Gangguan metabolisme tubuh.
  • Serangan akut pada saluran pencernaan
  • Gangguan fungsi ginjal berupa batu ginjal dan komplikasi dengan kristalisasi yang menghalangi pembuluh kecil di ginjal.
  • Merusak sistem kekebalan tubuh.
  • Menimbulkan masalah pernafasan.
  • Jika terpapar dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan fungsi oragan-organ lain dalam tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar