Minggu, 03 Februari 2013

Tujuan pengendalian vektor

Tujuan pengendalian vektor

  • Mengurangi atau menekan populasi vektor serendah – rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai penular penyakit.
  • Menghindarkan terjadinya kontak antara vektor dan manusia.
    Pengendalian vektor dapat digolongkan dalam pengendalian alami (Natural control ) dan pengendalian buatan ( Artifical applied control )
  • Pengendalian Secara Alami
    Pengendalian ini yaitu berhubungan dengan faktor-faktor ekologi yang bukan merupakan tindakan manusia. Faktor – faktor tersebut diantaranya adalah topografi, ketinggian, iklim, dan musuh alami.
  • Pengendalian Secara Buatan
    Cara pengendalian ini adalah cara pengendalian yang dilakukan atas usaha manusia dan dapat dibagi menjadi :
    • Pengendalian Lingkungan ( Environment Control )
      Pengendaliandilakukan dengan cara mengelola lingkungan ( environment management ) yaitu memodifikasi atau memanipulaasi lingkungan, sehingga terbentuk lingkungan yang tidak cocok ( kurang baik ) yang dapat mencegah atau membatasi perkembangan vektor.
    • Pengendalian Kimiawi
      Pengendalian ini menggunakan bahan kimia yang berkhasiat membunuh serangga ( insektisida ) atau hanya untuk menghalau serangga.
    • Pengendalian Mekanik
      Pengendalian ini dilakukan dengan cara menggunakn alat
      Yang langsung dapat membunuh, menangkap atau menghalau serangga. Contohnya seperti menggunakan baju pelindung, memasak kawat kasa dijendela merupakan cara untuk menghindarkan hubungan ( kontak ) antara manusia dan vektor.
    • Pengendalian Fisik
      Pengendalian ini menggunakan alat fisika untuk pemanasan, pembukuan dan penggunaan alat listrik untuk pengadaan angin, penyinaran cahaya yang dapat membunuh atau untuk menggangu kehidupan serangga.
    • Pengendalian Biologi
      Dengan memperbanyak pemangsa dan parasit sebagai musuh alami bagi serangga, dapat dilakukan pengendalian serangga yang menjadi vektor atau hospes perantara. Beberapa parasit dari golongan nematoda, bakteri , protozoa, jamur dan virus dapat dipakai sebagai pengendali larva nyamuk. Arthropoda juga dapat dipakai sebagai pengendali nyamuk dewaasa. Predator atau pemangsa yang baik untuk pengendali larva nyamuk terdiri dari beberapa jenis ikan, larva nyamuk yang berukuran lebih besar, juga larva capung dan crustaceae.
    • Pengendalian Genetika
      Pengendalian tujuan mengganti populasi serangga yang berbahaya dengan populasi baru yang tidak merugikan. Beberapa cara dalam pengendalian ini seperti mengubah kemampuan reproduksi dengan jalan memandulkan serangga jantan. Pemandulan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia.( Parasitologi Kedokteran : 1998 ).

0 komentar:

Posting Komentar