Proses terjadinya tembakan
- Senjata yang digunakan, meliputi :
- jenisnya :
dengan melihat ciri-ciri luka akan dapat ditentukan apakah disebabkan oleh senjata api, senjata angin atau shotgun. - kalibernya :
kaliber senjata dapat diperkirakan dengan melihat diameter cincin lecet. Kaliber tersebut ditentukan berdasarkan diameter lumen dari laras, yang tidak selalu sama dengan diameter peluru.
Akibat adanya elastisitas kulit maka biasanya diameter anak peluru sedikit lebih besar dari diameter cincin lecet. Pada bagian tubuh yang kulitnya sangat dekat dengan tulang maka diameter cincin lecet sebab tulang dapat menjadi penahan terhadap elastisitas kulit diatasnya ketika mendapat dorongan anak peluru. - Cara melakukan tembakan, meliputi :
- arah tembakan
secara teoritis arah tembakan dapat ditentukan dengan pasti dengan menghubungkan luka tembak masuk dengan luka tembak keluar. Hanya saja luka tembak keluar tidak selalu ditemukan. Kalaupun ditemukan kadang-kadang luka tersebut terjadi sesudah arah anak peluru berubah setelah membentur tulang. Selain itu, kadang-kadang jumlah luka tembak banyak sehingga sulit menentukan luka tembak masuk dan luka tembak keluar dari anak peluru yang sama. Dalam keadaan demikian maka perkiraan arah tembakan dapat didasarkan pada posisi lubang luka terhadap cincin lecet. Bila letaknya konsentris ( sepusat ) berarti arah tembakan tegak lurus terhadap permukaan sasaran dan bila episentris berarti arahnya miring. - Jarak tembak
Kecuali pada jarak tempel, jarak tembak hanya dapat diperkirakan secara kasar dengan melihat bentuk lukanya serta ada tidaknya produk-produk dari ledakan mesiu.
Selain itu, ada tidaknya luka tembak keluar juga dapat dijadikan dasar perhitungan secara kasar. Namun harus diingat bahwa banyak senapan modern sekarang ini yang memiliki kemampuan tinggi, sehingga dapat menimbulkan luka tembak keluar meskipun ditembakkan dari jarak yang sangat jauh.
0 komentar:
Posting Komentar