Kamis, 06 September 2012

Penilaian pra bedah terhadap pecandu alkohol

Penilaian pra bedah terhadap pecandu alkohol

  • Anamnesis
    • Perkirakan jumlah alkohol yang diminum
    • Tanyakan tentang penurunan berat badan dan riwayat perdarahan saluran cerna.
    • Tanyakan tentang kecelakaan dan infeksi yang berulang.
    • Kehilangan status sosial bisa penting
  • Pemeriksaan fisik
  • Ini mungkin tidak banyak membantu pada kasus lanjut, namun cari:
    • Fetor
    • Spider nevi, ikterus, memar
    • Malnutrisi
    • Tremor, neuropati perifer, psikosis, ensefalopati, konvulsi
    • Hipertensi, gagal jantung, aritmia.
  • Pemeriksaan penunjang
    • Hematologi: MCV meningkat, defisiensi besi, depresi sumsum tulang, defek pembekuan.
    • Kadar alkohol darah mungkin penting. 80 mg/dl merupakan batas legal yang diizinkan untuk mengendarai mobil di Inggris; 200 mg/dl menyebabkan intoksikasi berat; dan >500 mg/dl sering fatal.
    • Glukosa.
    • Elektrolit: hipokalemia lazim dijumpai.
    • Trigliserida sering meninggi.
    • Enzim hati: g-GT dan aminotransferase meninggi.
    • Albumin: petunjuk malnutrisi.
    • Koagulasi mungkin abnormal karena defisiensi faktor pembekuan.
    • EKG: defek konduksi, gelombang T terbelah, perubahan ST (serupa dengan intoksikasi digoksin), aritmia (biasanya fibrilasi atrium).
    • Ekokardiogram jika ada kecurigaan kardiomiopati:ventrikel kiri dilatasi, fraksi ejeksi berkurang, fungsi ventrikel kiri menurun.
    • X-foto toraks mungkin memperlihatkan pneumonia aspirasi, tbc dan kanker paru.
    • Manajemen perioperatif
    • Hindari operasi yang non-emergensi bila ada keracunan alkohol.
    • Jika operasi emergensi tidak bisa dihindarkan, pastikan hidrasi yang cukup dan perhatikan gangguan imbang elektrolit (hipokalemia dan hiperglikemia).
    • Koreksi kelainan pembekuan dengan FFP dan atau trombosit.
    • Obati  anemia (misal defisiensi besi, perdarahan saluran cerna atas) dengan transfusi.
    • Anggap saja lambung pasien penuh dan lakukan prosedur pra pembiusan rutin.
    • Berikan vitamin intravena (vit B dan C)
    • Pasien gagal hati membutuhkan perawatan intensif jika diperlukan intervensi bedah
    • Pasien dengan perdarahan saluran cerna dan sirosis berada dalam keadaan bahaya mendapat gagal hati. Pasang selang nasogastrik (hati-hati bila ada varises) untuk menghentikan tercernanya darah.
    • Antisipasi gejala putus alkohol. Obati dengan chlordiaze-poxide (10-50 mg 4 kali sehari) jika pasien bisa minum oral atau chlormethiazole jika dibutuhkan terapi intravena.
    • Infus chlormethiazole 0,8% (8 mg/ml) pada permulaan diberikan 3-7,5 ml (24-60 mg/menit sampai pasien tidur dangkal, dan kemduian diturunkan menjadi 0,5-1 ml (4-8 mg/menit untuk mempertahankan sedasi. Overdosis dengan chlormethiazole bisa menyebabkan depresi pernapasan yang dalam.
    • Infus etanol 5% (tambahkan 50 g etanol ke 1 liter NaCl 0,9% atau larutan kristaloid lain) bisa digunakan untuk mencegah gejala putus alkohol pada periode perioperatif. Sebagai alternatif, minuman alkohol bisa diberikan secara oral atau nasogastrik.
    • Cari dan obati infeksi pada pasien defisiensi imun.

0 komentar:

Posting Komentar