Penilaian pra bedah terhadap pecandu alkohol
- Anamnesis
- Perkirakan jumlah alkohol yang diminum
- Tanyakan tentang penurunan berat badan dan riwayat perdarahan saluran cerna.
- Tanyakan tentang kecelakaan dan infeksi yang berulang.
- Kehilangan status sosial bisa penting
- Pemeriksaan fisik
- Ini mungkin tidak banyak membantu pada kasus lanjut, namun cari:
- Fetor
- Spider nevi, ikterus, memar
- Malnutrisi
- Tremor, neuropati perifer, psikosis, ensefalopati, konvulsi
- Hipertensi, gagal jantung, aritmia.
- Pemeriksaan penunjang
- Hematologi: MCV meningkat, defisiensi besi, depresi sumsum tulang, defek pembekuan.
- Kadar alkohol darah mungkin penting. 80 mg/dl merupakan batas legal yang diizinkan untuk mengendarai mobil di Inggris; 200 mg/dl menyebabkan intoksikasi berat; dan >500 mg/dl sering fatal.
- Glukosa.
- Elektrolit: hipokalemia lazim dijumpai.
- Trigliserida sering meninggi.
- Enzim hati: g-GT dan aminotransferase meninggi.
- Albumin: petunjuk malnutrisi.
- Koagulasi mungkin abnormal karena defisiensi faktor pembekuan.
- EKG: defek konduksi, gelombang T terbelah, perubahan ST (serupa dengan intoksikasi digoksin), aritmia (biasanya fibrilasi atrium).
- Ekokardiogram jika ada kecurigaan kardiomiopati:ventrikel kiri dilatasi, fraksi ejeksi berkurang, fungsi ventrikel kiri menurun.
- X-foto toraks mungkin memperlihatkan pneumonia aspirasi, tbc dan kanker paru.
- Manajemen perioperatif
- Hindari operasi yang non-emergensi bila ada keracunan alkohol.
- Jika operasi emergensi tidak bisa dihindarkan, pastikan hidrasi yang cukup dan perhatikan gangguan imbang elektrolit (hipokalemia dan hiperglikemia).
- Koreksi kelainan pembekuan dengan FFP dan atau trombosit.
- Obati anemia (misal defisiensi besi, perdarahan saluran cerna atas) dengan transfusi.
- Anggap saja lambung pasien penuh dan lakukan prosedur pra pembiusan rutin.
- Berikan vitamin intravena (vit B dan C)
- Pasien gagal hati membutuhkan perawatan intensif jika diperlukan intervensi bedah
- Pasien dengan perdarahan saluran cerna dan sirosis berada dalam keadaan bahaya mendapat gagal hati. Pasang selang nasogastrik (hati-hati bila ada varises) untuk menghentikan tercernanya darah.
- Antisipasi gejala putus alkohol. Obati dengan chlordiaze-poxide (10-50 mg 4 kali sehari) jika pasien bisa minum oral atau chlormethiazole jika dibutuhkan terapi intravena.
- Infus chlormethiazole 0,8% (8 mg/ml) pada permulaan diberikan 3-7,5 ml (24-60 mg/menit sampai pasien tidur dangkal, dan kemduian diturunkan menjadi 0,5-1 ml (4-8 mg/menit untuk mempertahankan sedasi. Overdosis dengan chlormethiazole bisa menyebabkan depresi pernapasan yang dalam.
- Infus etanol 5% (tambahkan 50 g etanol ke 1 liter NaCl 0,9% atau larutan kristaloid lain) bisa digunakan untuk mencegah gejala putus alkohol pada periode perioperatif. Sebagai alternatif, minuman alkohol bisa diberikan secara oral atau nasogastrik.
- Cari dan obati infeksi pada pasien defisiensi imun.
0 komentar:
Posting Komentar