Penemuan mengenai khasiat rosella sebagai antikanker membuat tanaman rosella yang berasal dari Afrika ini terasa begitu istimewa. Rosella ini dinilai lebih baik daripada kemoterapi dalam mengobati kanker. Selain itu rosella bisa mengobati beberapa jenis kanker diantaranya kanker paru – paru, hati, payudara, prostat, dan usus besar (Syukri, 2008).
Sebagai obat antikanker rosella memiliki beberapa keistimewaan. Beberapa studi menunjukan bahwa kandungan senyawa pada rosella efektif melawan, menargetkan, dan membunuh sel yang tumbuh abnormal seperti sel kanker. Senyawa ini tidak menyerang sel yang normal, berbeda dengan kemoterapi yang masih menyerang sebagai sel normal. Hal ini membuat penderita tidak mengalami rambut rontok, berat badan turun, dan kondisi tubuh drop seperti efek samping kemoterapi(Djauzi, 2010).
Daun Rosella mengandung senyawa aktif yang disebut acetoginin, senyawa inilah yang mampu menyerang dan menghancurkan sel kanker. Senyawa acetoginin itu terdiri dari muricatocin A, muricatocin B, annomuricin E, muricapentocin, annopentocin A, annopentocin B, dan annopentocin C. Acetoginin menyerang sel kanker dengan cara menghambat suplai ATP (adenosine trifosfat) yang merupakan sumber energi bagi sel, termasuk sel kanker. Namun hanya ATP sel kanker yang dihambat, sedangkan ATP sel normal tidak diserang. Inilah salah satu keistimewaan rosella sebagai antikanker (Asaad, 2009).
Peneliti dari faculty of agrikultur unifersity jepang, menemukan senyawa antosianin pada rosella. Senyawa antosianin ampuh mengatasi penyakit kanker darah atau leukemia karena kandungan antioksidan pada ekstrak kelopak rosella mengandung 51% antosianin dan 24% antioksidan. Dengan adanya anti oksidan, sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel dapat di hilangkan. Itu sebabnya rosella memiliki efek anti kanker. Hasil penelitian Hui-Hsuan lin dari Institute Of Biochemistry dan Biotechnology, Chung San Medical University, Taichung, Taiwan, membuktikan bahwa rosella bersifat anti kanker lambung. Penelitiannya menemukan anti oksidan rosella yang membunuh sel kanker dengan metode sitotoksis dan apoptosis. Penelitian lain yang dilakukan oleh DE-Xing Hou di Jepang, seorang peneliti dari Department of Biochemical Science Ang Technology, Faculty Of Agricultur, Kagoshima Universit Jepang, menemukan bahwa delphidin 3-sambubioside, antioksidan rosella ampuh mengatasi kanker darah atau leukemia. Cara kerjanya dengan menghambat terjadinya kehilangan membrane mitokondria dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke setosol (Farida, 2010).
0 komentar:
Posting Komentar