Kamis, 09 Agustus 2012

Standar operasional prosedur (SOP) melakukan resusitasi jantung paru

Pengertian

  • Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan jantung guna kelangsungan hidup pasien
Tujuan
  • Mengembalikan fungsi jantung dan fungsi paru
Indikasi
  • Henti nafas
  • Henti jantung
Persiapan
  • Alat
  • lat pelindung diri (masker, handscoen)
  • Trolly emergency yang berisi :
    1. Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
    2. Magil force
    3. Pipa trakhea berbagai ukuran
    4. Trakhea tube berbagai ukuran
    5. Gudel berbagai ukuran
    6. CVP set
    7. Infus set/blood set
    8. Papan resusitasi
    9. Gunting verband
    10. Bag resuscitator lengkap
    11. Semprit 10 cc – jarum no. 18
  • Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
  • Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
  • EKG record
  • EKG monitor bila memungkinkan
  • DC shock lengkap
  • Pasien
    • Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
    • Posisi pasien diatur terlentang di tempat datar dan alas keras
    • Baju bagian atas pasien dibuka
Pelaksanaan
  • Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
  • Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
    • Memanggil nama
    • Menanyakan keadaannya
    • Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
  • Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT
  • Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan
  • Menilai pernafasan dengan cara :
    • Melihat pergerakan dada/perut
    • Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
    • Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau punggung tangan
  • Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
  • Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali
  • Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 15 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong dan 3 : 1 untuk neonatus.
  • Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek pernafasan
  • Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi dimulai dengan kompresi jantung luar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan RJP BC kombinasi
  • Lakukan RJP BC sampai :
    • Timbul nafas spontan
    • Diambil alih alat/petugas lain
    • Dinyatakan meninggal
    • Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada respon
  • Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :
  • Dewasa
    • Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan dengan kejutan bahu
    • Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses xyphoideus
    • Kedalaman tekanan 3-5 cm
    • Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit
  • Anak
    • Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan
    • Kedalaman tekanan 2 – 3 cm
    • Frekuensi penekanan 80 – 100 kali per menit
  • Neonatus
    • Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri penolong sedangkan  tangan kiri memegang lengan atas bayi sambil meraba arteri brakhialis sebelah kiri
    • Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada bayi pada posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah
    • Kedalaman tekanan 1-2 cm
    • Perbandingan kompresi jantung dengan begging adalah 3 : 1

0 komentar:

Posting Komentar