Defenisi
- Suatu keadaan dimana kepala mengalami cedera akibat adanya suatu trauma
- Mencegah kerusakan otak sekunder
- Mempertahankan pasien tetap hidup
- Contusio cerebri
- Commotio cerebri
- Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata safety, masker, handscoen, scort)
- Neckcollar
- Suction lengkap
- Oksigen lengkap
- Intubasi set
- Long spine board
- Infus set
- Cairan ringer lactat hangat
- Pulse oksimetri
- Monitor EKG
- Gastric tube
- Folley chateter + urine bag
- Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata safety, masker, handscoen, scort
- Bersihkan jalan nafas dari kotoran (darah, secret, muntah) dengan suction)
- Imobilisasi C spine dengan neck collar
- Jika tiba-tiba muntah miringkan dengan teknik “Log Roll”.
- Letakkan pasien di atas long spine board
- Bila pasien mengorok pasang oropharingeal airway dengan ukuran yang sesuai oropharingeal jangan difiksasi
- Membantu dokter pasang intubasi (jika ada indikasi)
- Pertahankan breathing dan ventilation dengan memakai masker oksigen dan berikan oksigen 100 % diberikan dengan kecepatan 10-121/menit
- Monitor circulasi dan stop perdarahan, berikan infus RL 1-2 liter bila ada tanda-tanda syok dan gangguan perfusi, hentikan perdarahanluar dengan cara balut tekan.
- Periksa tanda lateralisasi dan nilai Glasgow Coma Scale nya
- Pasang foley cateter dan pipa nasogastrik bila tak ada kontraindikasi
- Selimuti tubuh penderita setelah diperiksa seluruh tubuhnya, jaga jangan sampai kedinginan.
- Persiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik / foto kepala
- Gangguan kesadaran dan perubahan kesadaran dengan skala koma galasgow lebih kecil dari 9 yaitu E-1, M-5, V= 1-2
- Pupil anisokor, dengan perlambatan reaksi cahaya
- Hemifarese
- Monitor tanda-tanda vital secara ketat
0 komentar:
Posting Komentar