Tujuan penatalaksanaan pada SIADH adalah :
- Mencari penyebabnya jika mungkin
- Ukur cairan elektrolit yang tidak seimbang
- Mencegah terjadinya komplikasi
- Pembatasan cairan (control kemungkinan kelebihan cairan)
- Pembatasan sodium
- Penggunaan diuretic untuk mengeluarkan cairan
- Penggunaan obat demeclocycline, untuk menekan vosopresin
- Pengobatan khusus = prosedur pembedahan
- Tatalaksana cairan :
- Restriksi cairan 500 mL lebih rendah dari urin output
- Pasien dengan gejala atau tanda yang berat (berikan infus Hypertonic Saline = 0.05 mL/kgBB/menit)
- Bila gejala Hyponatremia tampak dalam 24 – 48 jam dan perlu koreksi cepat, hati-hatilah risiko infuse salin menyebabkan CPM (Central Pontine Myelinolysis).
- Bila disertai gejala yang berat (bingung hebat, kejang atau koma) segera berikan infus hipertonik salin (5%), sebanyak 200-300 ml, selama 3-4 jam.
- Penyuluhan yang dilakukan bagi penderita SIADH antara lain :
- Pentingnya memenuhi batasan cairan untuk periode yang di programkan untuk membantu pasien merencanakan masukan cairan yang diizinkan
- Perkaya diit dengan garam Na dan K dengan aman. Jika perlu, gunakan diuretic secara kontinyu.
- Timbang berat badan pasien sebagai indicator dehidrasi.
- Indicator intoksikasi air dan hiponatremi : sakit kepala, mual, muntah, anoreksia segera lapor dokter.
- Obat-obatan yang meliputi nama obat, tujuan, dosis, jadwal, potensial efek samping.
- Pentingnya tindak lanjut medis : tanggal dan waktu.
- Untuk kasus ringan, retreksi cairan cukup dengan mengontrol gejala sampai sindrom secara spontan lenyap. Apabila penyakit lebih parah, maka diberikan diuretik dan obat yang menghambat kerja ADH di tubulus pengumpul.
0 komentar:
Posting Komentar