Rabu, 01 Agustus 2012

Pemeriksaan penunjang cerebral palsy

  1. Anamnesis perlu diketahui mengenai riwayat prenatal, persalinan dan post natal yang dapat dikaitkan dengan adanya lesi otak. Tahap-tahap perkembangan fisik anak harus ditanyakan, umpamanya kapan mulai mengangkat kepala, membalik badan, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan.
  2. Pemeriksaan fisik diperhatikan adanya spastisitas lengan/tungkai, gerakan involunter, ataksia dan lain-lain. Adanya refleks fisiologik seperti refleks moro dan tonic neck reflex pada anak usia 4 bulan harus dicurigai adanya CP, demikian pula gangguan penglihatan, pendengaran, bicara dan menelan, asimetri dari kelompok otot-otot, kontraktur dan tungkai yang menyilang menyerupai gunting.
    Observasi adanya manifestasi cerebral palsy, khususnya yang berhubungan dengan pencapaian perkembangan :
    • Perlambatan perkembangan motorik kasar
      Manifestasi umum, pelambatan pada semua pencapaian motorik, meningkat sejalan dengan pertumbuhan.
    • Tampilan motorik abnormal
      Penggunaan tangan unilateral yang terlaalu dini, merangkak asimetris abnormal, berdiri atau berjinjit, gerakan involunter atau tidak terkoordinasi, menghisap buruk, kesulitan makaan, sariawan lidah menetap.
    • Perubahan tonus otot
      Peningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur opistotonik (lengkung punggung berlebihan), merasa kaku dalam memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok, kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke posisi duduk (tanda awal).
    • Posture abnormal
      Mempertahankan agar pinggul lebih tinggi dari tubuh pada posisi telungkup, menyilangkan ataau mengekstensikan kaki dengan telapak kaki plantar fleksi pada posisi telentang, postur tidur dan istirahat infantile menetap, lengan abduksi pada bahu, siku fleksi, tangan mengepal.
    • Abnormalitas refleks
      Refleks infantile primitive menetap (reflek leher tonik ada pada usia berapa pun, tidak menetap diatas usia 6 bulan), Refleks Moro, plantar, dan menggenggam menetaap atau hiperaktif, Hiperefleksia, klonus pergelangan kaki dan reflek meregang muncul pada banyak kelompok otot pada gerakan pasif cepat.
    • Kelainan penyerta (bias ada, bisa juga tidak).
      Pembelajaran dan penalaran subnormal (retardasi mental pada kira-kira dua pertiga individu).
    • Kerusakan perilaku dan hubungan interpersonal
  3. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis Cerebral Palsy ditegakkan.
  4. Fungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya suatu proses degeneratif. Pada Cerebral Palsy, CSS normal.
  5. Pemeriksaan EEG dilakukan pada pasien kejang atau pada golongan hemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak.
  6. Foto rontgen kepala dan CT Scan. Untuk diagnosis dini dan tepat adanya lesi di otak sangat penting sebagai dasar dalam seleksi prosedur-prosedur terapeutik yang akan diambil.
  7. Penilaian psikologis perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan.
  8. Pemeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebablain dari reterdasi mental

0 komentar:

Posting Komentar