Sabtu, 04 Agustus 2012

Kontra indikasi pemberian electro convulsive therapy atau ECT

Pasien dengan gangguan mental disertai adanya gangguan system kardiovaskuler dan adanya tumor pada otak.
Resiko sangat tinggi

  • Pasien dengan masalah pernapasan berat yang tidak mampu mentolerir efek anestesi umum.
  • Peningkatan tekanan intracranial (karena tumor otak, hematoma, stroke yang berkembang, aneurisma yang besar, infeksi SSP), ECT dengan cepat meningkatkan tekanan SSP dan resiko herniasi tentorium. Selalu periksa adanya papiledema sebelum melakukan ECT.
  • Infark Miokard baru atau penyakit miokard berat : ECT sering menyebabkan aritmia (aritmia menimbulkan CVP pasca kejang atau kapan saja saat melakukan prosedur ECT) berakibat fatal jika terdapat kerusakan otot jantung. Tunggu hingga enzim dan EKG stabil.
Resiko sedang
  • Osteoartritis berat, osteoporosis atau fraktur yang baru : siapkan selama terapi (pelemas otot)
  • Penyakit kardiovaskuler (misal hipertensi, angina aneurisma/ Angina tidak terkontrol, aritmia, Gagal jantung kongestif), berikan premedikasi dengan hati-hati, dokter spesialis jantung hendaknya berada di sana. ECT untuk sementara meningkatkan tekanan darah, sehingga hipertensi primer berat harus terkontrol, paling tidak sebelum setiap pengobatan.
  • Infeksi berat, cedera serebrovaskular (Cerebrovascular accident/ CVA) baru, kesulitan bernafas yang kronis, ulkus peptic yang akut, Osteoporosis berat, fraktur tulang besar, glaukoma, retinal detachmen

0 komentar:

Posting Komentar