Menurut isinya
- Sosial affective play : hubungan interpersonal yagg menyenangkan antara anak dengan orang lain (contoh : ciluk-baa).
- Sense of pleasure play : permaianan yang sifatnya memberikan kesenangan pada anak (contoh : main air dan pasir).
- Skiil play : permainan yang sifatnya memberikan keterampilan pada anak
(contoh: naik sepeda). - Dramatik Role play : anak bermain imajinasi/fantasi
(contoh : dokter dan perawat). - Games : permaianan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan/skor (contoh : ular tangga).
- Unoccupied behaviour: anak tidak memainkan alat permainan tertentu, tapi situasi atau objek yang ada disekelilingnya, yang digunakan sebagai alat permainan
(contoh : jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja dsb).
- Onlooker play : anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisifasi dalam permainan
(contoh : Congklak). - Solitary play : anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya.
- Parallel play : anak menggunakan alat permaianan yang sama, tetapi antara satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu dengan lainya tida ada sosialisasi.
- Associative play : permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain, tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin dan tujuan permaianan tidak jelas
(contoh bermain boneka, masak-masak). - Cooperative play : aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada permaiann jenis ini, dan punya tujuan serta pemimpin (contoh : main sepak bola).
0 komentar:
Posting Komentar