Rabu, 25 Juli 2012

Klasifikasi bermain

 Menurut isinya

  • Sosial affective play : hubungan interpersonal yagg menyenangkan antara anak dengan orang lain (contoh : ciluk-baa).
  • Sense of pleasure play : permaianan yang sifatnya memberikan kesenangan pada anak (contoh : main air dan pasir).
  • Skiil play : permainan yang sifatnya memberikan keterampilan pada anak
    (contoh: naik sepeda).
  • Dramatik Role play : anak bermain imajinasi/fantasi
    (contoh : dokter dan perawat).
  • Games : permaianan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan/skor (contoh : ular tangga).
  • Unoccupied behaviour: anak tidak memainkan alat permainan tertentu, tapi situasi atau objek yang ada disekelilingnya, yang digunakan sebagai alat permainan
    (contoh : jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan kursi, meja dsb).
Karakter sosial
  • Onlooker play : anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisifasi dalam permainan
    (contoh : Congklak).
  • Solitary play : anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya.
  • Parallel play : anak menggunakan alat permaianan yang sama, tetapi antara satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu dengan lainya tida ada sosialisasi.
  • Associative play : permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak lain, tetapi tidak terorganisasi, tidak ada pemimpin dan tujuan permaianan tidak jelas
    (contoh bermain boneka, masak-masak).
  • Cooperative play : aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas pada permaiann jenis ini, dan punya tujuan serta pemimpin (contoh : main sepak bola).

0 komentar:

Posting Komentar