Senin, 30 Juli 2012

Implementasi pemberian makanan melalui naso gastric tube (ngt)

Implementasi pemberian makanan melalui naso gastric tube (ngt)

  1. Mencuci tangan.
  2. Memakai handscoen bersih (kalau perlu).
  3. Mengatur posisi klien (semi fowler, fowler atau high fowler).
  4. Mengauskultasi peristaltik usus dan mengkaji adanya ketidaknyamanan pada abdomen (distensi abdomen).
  5. Meletakkan alas dibawah NGT.
  6. Mengkaji kepatenan letak NGT :
    • Masukkan 5 – 15 cc udara kedalam NGT dan auskultasi suara di regio epigastrik.
    • Aspirasi isi residu lambung, bila lebih dari 100 cc, tunda pemberian makanan ½ - 1 jam. Mengkaji juga warna, konsistensi, dan bau dari cairan lambung.
  7. Masukkan kembali isi residu lambung.
  8. Membilas NGT dengan air putih.
  9. Memberikan cairan nutrisi
    Secara Intermitten :
    • Memasang corong dan jaga agar udara tidak masuk kedalam selang dengan menjepit selang NGT.
    • Memasukkan sejumlah susu/makanan cair/air buah yang telah disediakan.
    • Mengatur ketinggian corong (30 cm diatas lambung). Pemberian tidak boleh terlalu cepat (20 menit), maupun terlalu lambat dan sesuaikan dengan karakteristik makanan / cairan.
    • Pemberian makanan tidak boleh dipaksa dengan dorongan.
    Secara Continous :
    • Menggantungkan makanan yang hendak diberikan pada tiang infus.
    • Mengeluarkan udara yang ada didalam selang.
    • Menyambungkan selang makanan dengan NGT dan mengatur tetsan sesuai waktu yang telah ditentukan.
    • Mengunci pengatur tetesan bila semua makanan sudah masuk kedalam lambung. Hindari masuknya udara kedalam lambung.
    • Membilas dengan air putih, memasukkan obat bila bila ada, lalu bilas kembali dengan air putih.
  10. Melepaskan corong/kantung/formula makanan dan tutup selang NGT.
  11. Mempertahankan klien tetap posisi semi fowler selama 30 menit.
  12. Merapihkan klien dan peralatan.
  13. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
  14. Mencuci tangan.

0 komentar:

Posting Komentar