Rabu, 25 Juli 2012

Dokumentasikan pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit

Pendokumentasian pemberian obat termasuk didalamnya adalah waktu, cara, dosis, dan area pemberian (intradermal, SC, atau IM). Dokumentasi yang detail dibutuhkan bila ternyata perawat tidak memberikan obat tersebut pada waktu seperti biasanya, harus tercantum alasan mengapa perawat tidak memberikan obat dengan cara semestinya, misalnya ada perubahan cara pemberian dari IM ke PO, sehingga klien tidak perlu diinjeksi.

Pemakaian beberapa obat seperti insulin atau heparin dicatat dalam lembar tersendiri, sehingga dapat dimonitor regimen pengobatan yang diberikan kepada klien baik oleh tim medis maupun perawat. Setiap melakukan injeksi terhadap klien, sebaiknya didokumentasikan dengan jelas area yang diinjeksi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari penusukkan atau injeksi pada area yang sama untuk beberapa kali sehingga dapat merugikan atau membahayakan klien.

Perawat bertanggung jawab melakukan dokumentasi efek terapi dan non terapi dari pengobatan yang diberikan. Misalnya, pada pemberian obat opiate atau sejenis morfin, dokumentasikan jumlah atau dosis yang diberikan pada catatan klien. Bila klien mengalami reaksi alergi setelah pemberian obat, dokumentasikan reaksi yang timbul dan onset atau waktu kejadian tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar