Rabu, 13 Juni 2012

Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis

Prinsip dari penatalaksanaan epistaksis yang pertama adalah menjaga ABC
Airway :
Pastikan jalan napas tidak tersumbat/bebas, posisikan duduk menunduk

Breathing:
Pastikan proses bernapas dapat berlangsung, batukkan atau keluarkan darah yang   mengalir ke belakang tenggorokan

Circulation
Pastikan proses perdarahan tidak mengganggu sirkulasi darah tubuh, pastikan pasang jalur infus intravena (infus) apabila terdapat gangguan sirkulasi posisikan pasien dengan duduk menunduk untuk mencegah darah menumpuk di daerah faring posterior sehingga mencegah penyumbatan jalan napas
1.Hentikan perdarahan

  • Tekan pada bagian depan hidung selama 10 menit
  • Tekan hidung antara ibu jari dan jari telunjuk
  • Jika perdarahan berhenti tetap tenang dan coba cari tahu apa faktor pencetus epistaksis dan hindari
2.jika perdarahan berlanjut :
  • Dapat akibat penekanan yang kurang kuat
  • Bawa ke fasilitas yang lengkap dimana dapat diidentifikasi lokasi perdarahan
  • Dapat diberikan vasokonstriktor (adrenalin 1:10.000, oxymetazolin-semprot hidung) ke daerah perdarahan
  • Apabila masih belum teratasi dapat dilakukan kauterisasi elektrik/kimia (perak nitrat) atau pemasangan tampon hidung
Pemasangan tampon hidung anterior dilakukan dapat menggunakan kapas yang ditetesi oleh obat-obatan vasokonstriktor (adrenalin), anastesia (lidocain atau pantocain 2%) dan salap antibiotik/vaselin atau menggunakan kassa yang ditetesi dengan obat vasokonstriktor dan anastesia dan salap antibiotik/vaselin.

Apabila terdapat keadaan dimana terjadi tampat perdarahan yang multipel, perembesan darah yang luas/difus maka diperlukan pemeriksaan profil darah tepi lengkap, protrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), golongan darah dan crossmatching

0 komentar:

Posting Komentar