Beberapa penyebab epistaksis dapat digolongkan menjadi etiologi lokal dan sistemik sebagai
berikut :
a.Etiologi local
- Trauma lokal misalnya setelah membuang ingus dengan keras, mengorek hidung, fraktur hidung atau trauma maksilofasia lainnya.
- Tumor, baik tumor hidung maupun sinus yang jinak dan yang ganas. Tersering adalah tumor pembuluh darah seperti angiofibroma dengan ciri perdarahan yang hebat dan karsinoma nasofaring dengan ciri perdarahan berulang ringan bercampur lendir atau ingus.
- Idiopatik yang merupakan 85% kasus epistaksis, biasanya ringan dan berulang pada anak dan remaja.
b.Eiologi lainnya yaitu
- Iritasi gas atau zat kimia yang merangsang ataupun udara panas pada mukosa hidung;
- Keadaan lingkungan yang sangat dingin
- Tinggal di daerah yang tinggi atau perubahan tekanan atmosfir yang tiba tiba
- Iatrogenik akibat operasi
- Pemakaian semprot hidung steroid jangka lama
- Benda asing atau rinolit dengan keluhan epistaksi ringan unilateral clsertai Ingus berbau busuk.
- Hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya seperti arteriosklerosis. Hipertensi yan disertai atau anpa arteriosklerosis rnerupakan penyebab epistaksis tersering pada usia 60-70 lahun, perdarahan biasanya hebat berulang dan mempunyai prognosis yang kurang baik,
- Kelainan perdarahan misalnya leukemia, hemofilia, trombositopenia dll.
- Infeksi, misalnya demam berdarah disertai trornbositopenia, morbili, demam tifoid dll.
- Lebin jarang terjadi adalah gangguan keseimbangan hormon misalnya pada kehamilan, menarke dan menopause
- Kelainan kongenital misalnya hereditary hemorrhagic telangieclasis atau penyakit rendj-osler-weber;
- Peninggian tekanan vena seperti pada ernfisema, bronkitis, pertusis, pneumonia, tumor leher dan penyakit jantung
- Pada pasien dengan pengobatan antikoagjlansia.
0 komentar:
Posting Komentar